BAB 45

2 1 0
                                    

Anthoni dan kedua temannya masih berbincang seru. Kemudian, Anthoni melihat kearah jam tangannya itu. Ternyata sudah sore hari saja. Anthoni dan kedua temannya itu pun keluar dari tempat mereka mengobrol itu. Dan mereka menaiki motor masing-masing untuk pergi lagi ke tempat yang akan mereka tuju. Diperjalanan, angin malam pun menerpa wajah Anthoni. Rasanya seperti beban yang ia tahan keluar dengan perlahan. Setidaknya, dengan ia keluar dan melihat bintang di langit ia bisa melupakan sejenak masalah yang menghampiri. Sesampainya disana, Anthoni dan kedua temannya berhenti di dekat jembatan penyebrangan itu. Sangat ramai sekali kendaraan yang berlalu lalang. Anthoni pun langsung melihat dari atas kendaraan tersebut. Kemudian, ia pun menutup matanya sejenak. Dan kedua temannya pun sibuk untuk berfoto. Sesekali mereka juga diam-diam melakukan foto dibelakang Anthoni. Setelah hampir setengah jam mereka disana, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Setelah mereka melakukan foto bersama, mereka pun mulai menjalankan motornya untuk benar-benar pulang ke rumah.

Sekar sudah mulai berkutat dengan buku dan juga laptopnya. Ia juga sedang memakan roti lapis rasa coklat yang ia buat di dapur. Mama Sekar sedang memasak untuk makan malam. Karena Andy yang baru saja pulang dari rumah Sekar. Sekar juga sudah mulai mengerti dengan soal-soal yang ia kerjakan. Semoga saja Sekar diberi kelancaran saat mengerjakan ujian nantinya. Baru saja Sekar menyudahi belajarnya itu, tiba-tiba saja ada notifikasi yang masuk dari handphone Sekar. Sekar yang masih menatap layar laptopnya itu pun menoleh kearah handphonenya itu. Tapi Sekar merasa malas untuk membuka handphonenya itu. Lebih baik ia melanjutkan kembali mengerjakan soal yang tersisa.

Arbani duduk di teras rumahnya itu. Dan ia juga sedang memainkan handphonenya untuk melakukan chatting dengan perempuan aplikasinya itu. Hingga ibu Arbani pun tiba-tiba datang dengan membawa kopi itu. Setelah menaruh kopi tersebut diatas meja kecil. Dan Ibu Arbani pun sengaja tidak menimbulkan suara. Ia ingin melihat apa yang dilakukan oleh anaknya. Karena seharian ia berada di kamarnya. Dan sekarang berada di teras rumah karena Ibu Arbani yang menyuruh untuk Arbani keluar dari kamarnya. Dan ibu Arbani sangat penasaran siapakah yang dihubungi oleh Arbani itu, mungkin ia akan mengecek handphone dari Arbani. Setelah itu, ibu Arbani pun kembali ke dalam rumah. Arbani masih asyik saja dengan handphonenya. Setelah mengucapkan kata-kata cinta, iapun mengakhiri percakapan dengan perempuan aplikasi itu. Arbani melihat jika sudah ada kopi kesukaannya diatas meja kecil itu. Ia tidak menyadari jika Ibunya sudah datang ke teras. Ia pun menjadi takut seketika. Apakah Ibunya melihat isi dari percakapannya itu. Semoga saja tidak. Karena kalau melihat, bisa habis ia diomeli oleh Ibunya itu. Ia pun meminum kopi yang sudah dibuat oleh Ibunya itu. Setelahnya, ia pun masuk kedalam rumahnya. Dan melihat jika Ibunya itu sedang berada di dapur. Hari ini pun ia hanya makan malam berdua dengan Ibunya. Karena ayahnya sedang berada di luar kota. Arbani pun duduk di kursi makan. Dan ibu Arbani juga membawa masakan yang baru saja matang itu. Setelahnya, Arbani mengambil piring dan mulai menyendokkan nasi ke dalam piringnya. Ibunya tidak berkomentar apa-apa. Setelah selesai dengan persiapannya. Mereka berdua pun mulai makan malam dengan hening.

Sekar merapikan alat tulisnya. Ia juga sudah memasukkan laptopnya dan mulai untuk melihat handphone yang banyak sekali pesan yang masuk. Dan ia melihat jika teman-temannya yang mengirim pesan. Dan bertanya mengenai materi yang diujikan saat ujian nantinya. Sekar pun menjawab satu persatu pesan dari teman-temannya. Setelahnya, Sekar pun keluar dari kamarnya. Sepertinya ia butuh hiburan setelah seharian ia habiskan untuk belajar. Ia sudah berada di ruang tamu. Dan ia juga langsung mengambil kue yang masih ada di meja. Ia sangat menikmati kue itu. Sampai mama Sekar dating dengan membawa makanan lainnya. Dan mama Sekar juga ikut duduk bersama putrinya itu. Kemudian mama Sekar langsung mengambil remote tv yang berada di depan tv. Setelah itu, mama Sekar juga mencari saluran tv yang bagus. Biasanya dihari seperti ini, tidak ada acara yang bagus. Sekar pun sudah selonjoran di sofa. Ia seperti ingin tidur saja. Mama Sekar yang melihat hal itu pun menyuruh anaknya itu untuk pindah saja ke dalam kamar. Sekar tidak langsung pindah ke dalam kamarnya itu. Ia masih menikmati untuk tidur di sofa. Mama Sekar hanya menggelengkan kepalanya dan mulai fokus dengan acara yang ditampilkan. Hingga hampir 20 menit berlalu, Sekar sudah tertidur pulas di sofa. Akhirnya mama Sekar yang tidak tega untuk membangunkan anaknya itu pun mengambil bantal yang ada di sampingnya itu. Dan ia pun menaruh bantal tersebut dibawah kepala Sekar.

Anthoni sudah sampai di rumahnya pada pukul 20:00 WIB. Ia pun membuka pagar rumah yang untung saja belum dikunci. Meskipun terkadang pagar akan dikunci di jam 22:00 WIB, tapi juga ibu Anthoni akan mengunci pagar di jam Anthoni datang sekarang. Anthoni sudah turun dari motornya itu. Dan ia pun mengetuk pintu rumah terlebih dahulu. Mungkin saja orang tuanya sudah tidur. Kak Meyra juga belum pulang dari kantornya. Biasanya, Anthoni yang akan menjemput kak Meyra. Karena ini belum jam pulang, Anthoni bisa istirahat sebentar di kamarnya. Anthoni membuka pintu rumah yang belum dikunci. Dan ia juga melihat jika keadaan rumah sudah mulai sepi. Mungkin saja orang tuanya sudah tidur. Ia pun kembali keluar rumahnya, dan tidak lupa untuk mengunci pagar terlebih dahulu. Dan ia juga mengunci pintu utama. Setelah sudah melihat keseluruhan, Anthoni pun langsung menuju kamarnya. Ia pun meletakkan tas selempangnya dan juga dompet diatas meja belajarnya. Kemudian, ia pun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Ia pun mulai memasuki kamar mandi dan membawa handuk kecil di pundaknya itu.

Sekar tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dan ia melihat jika ruang tamu sudah sepi saja. Keberadaan mamanya juga tidak ada. Pasti mamanya sudah berada di kamar. Sekar pun langsung beranjak dari sofa tersebut. Kemudian, ia pun langsung menuju kamarnya dan melanjutkan tidurnya yang sempat terputus itu. Sebelumnya, ia juga meminum air putih terlebih dahulu meskipun matanya masih setengah terpejam. Dan setelahnya, Sekar langsung menuju kamarnya itu dan menutup pintu kamarnya. Di dalam kamar, ia melihat kearah handphonenya itu. Apakah ada informasi mengenai ujian. Sekar melihat portal dari kampus, dan ternyata belum ada update terburu. Sekar pun melihat jika ada yang mengirimnya pesan, namun ia tidak membuka pesan tersebut karena rasa kantuknya menyerang kembali.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang