BAB 78

3 1 0
                                    

Beberapa hari ini Sekar selalu menunggu seseorang. Setidaknya, ia senang saat ia bisa melihat punggungnya saja. Sekar tidak menyangka jika ia bisa satu kelas dengannya. Seperti hari ini saja, Sekar sangat bersemangat sekali. Ia sudah sampai di kelasnya. Dilihat jika temannya yang selalu datang pagi juga sudah datang. Setelah Sekar menaruh tasnya itu, Sekar pun mulai mengobrol dengan temannya itu. Sampai, teman-temannya yang lain juga mulai berdatangan. Sekar selalu melihat kearah pintu, namun belum juga terlihat kedatangannya. Karena, seseorang yang ditunggu oleh Sekar terkadang akan datang sangat pas masuk jam kelas. Dan benar saja dugaan dari Sekar, seseorang itu sudah datang ke kelas dan langsung menuju kursi bagian belakang. Sekar yang sudah melihat pun akhirnya langsung mengobrol dengan Rani dan juga Lina yang juga satu kelas dengannya. Seseorang itu adalah Gavin Lee, seseorang yang sangat dikagumi oleh Sekar saat di semester dua. Dan Sekar baru saja melihat sosok dari Gavin Lee ini. Pak dosen sudah datang dan memulai perkuliahan hari ini. Untuk mata kuliah ini, seluruh mahasiswa akan mengerjakan latihan soal. Jika mahasiswa cepat dalam mengumpulkan jawaban, maka mahasiswa tersebut akan mendapat bonus poin partisipasi. Sekar juga mulai bersiap untuk mengerjakan latihan tersebut. Pak dosen mulai menampilkan soal di layar proyektor. Sekar dan juga mahasiswa yang lainnya langsung menghitung soal tersebut.

Mereka semua diberikan waktu 20 menit untuk mengerjakan 4 soal. Sekar masih menghitung setiap nominal dari soal. Namun, pak dosen sudah mengatakan jika sudah ada 20 mahasiswa yang sudah mengumpulkan jawaban dengan cepat. Sekar pun menghentikan mengerjakan latihan tersebut. Sampai, pak dosen pun menyebutkan nama-nama dari mahasiswa yang berhasil mengumpulkan jawaban dengan cepat. Dan Sekar pun tersenyum saat nama Gavin juga tersebut disana. Sekar juga tidak heran dengan hal tersebut. Karena Gavin memang terkenal pintar dalam akademik. Dan juga, Sekar sangat suka dengan penampilan Gavin yang sangat rapi. Namun, Gavin adalah seseorang yang sangat tertutup dengan teman-temannya. Apalagi dengan mahasiswa yang mayoritas adalah perempuan. Sekar yang memang selalu memperhatikan gerak-gerik dari Gavin pun sudah hafal dengan perilaku Gavin itu. Jujur saja, jika ia bersama dengan Anthoni maupun Arbani di kampus, ia tidak merasakan getaran apapun. Ia akan bersikap biasa saja karena memang tidak ada perasaan apapun yang Sekar simpan untuk Anthoni ataupun Arbani. Meskipun Anthoni yang jelas menyukai Sekar, Sekar tidak ingin memberikan harapan lebih kepada Anthoni. Karena Sekar menganggap Anthoni sebagai teman karib laki-lakinya di kampus. Meskipun, banyak berita tidak mengenakkan mengenai Anthoni yang terkenal dengan banyak mendekati perempuan di kampus, Sekar tidak akan pernah bisa membenci seorang Anthoni. Meskipun berita itu benar sekalipun. Mengapa bisa seperti itu?, karena Anthoni sudah banyak membantu Sekar jika Sekar memiliki masalah. Apalagi dengan Arbani khususnya. Sekar kemudian juga melanjutkan untuk mencatat materi yang ada di depan papan tulis.

Sekar memang tidak menyadari satu hal. Jika ia sedari tadi diperhatikan oleh seseorang. Dari Sekar yang mengobrol dengan teman dibelakangnya itu. Dan juga tersenyum saat mendengar hal lucu dengan teman perempuannya itu. Semua itu tidak luput dari penglihatan seorang Gavin Lee. Mungkin dari semester dua ia selalu memperhatikan Sekar. Selain dari Sekar yang cerdas, Sekar juga sangat mencuri perhatian semua orang. Sekar selalu mengganti virtual background dengan gambar artis korea kesukaannya. Semenjak itu, Gavin merasa aneh dengan perasaannya. Namun, ia bingung bagaimana untuk memulai percakapan. Karena mereka juga tidak kenal satu sama lain sebelumnya. Dan baru bertemu di semester dua. Dan sekarang, di semester tiga ini, mereka hanya satu mata kuliah yang satu kelas. Dan sialnya lagi, berada di hari sabtu. Akan sangat lama untuk menunggu Sekar. Setidaknya, ia senang karena bisa melihat Sekar secara langsung. Meskipun ia juga kaget dengan pakaian Sekar yang sangat berbeda dengan anak perempuan lainnya. Gavin pun mulai untuk mencatat kembali materi dari pak dosen.

Sekar masih mencatat materi dari pak dosen. Cukup unik pak dosen untuk mata kuliah pajak. Karena seluruh mahasiswa dituntut untuk rapi dan tidak boleh ada coretan di kertas. Sekar pun harus berhati-hati dengan tulisannya itu. Meskipun, terkadang ia akan mendapat coretan dari setiap tulisannya. Sekar juga akan menghapus coretan tersebut di kertasnya. Untuk latihan soal, tidak boleh sama sekali ada coretan di kertas tersebut. Jika ada, maka akan mengurangi poin dari nilai mereka. Sekar pun masih berkonsentrasi dengan tulisannya itu. Sampai Rani pun menoleh kearah Sekar yang masih serius. Rani pun menghampiri Sekar yang masih terduduk itu. Sampai Sekar yang menyadari jika ada seseorang yang menghampiri pun mulai menoleh kearah sumber. Dan ternyata adalah Rani pelakunya. Sekar pun juga memberikan buku yang berisi catatannya itu kepada Rani. Rani juga langsung melihat catatannya itu. Setelahnya, Rani mulai mengecek apakah ada catatannya yang berbeda dengan Sekar. Setelahnya, Rani kembali ke kursinya karena pak dosen sudah mulai menjelaskan materi kembali. Hari ini pak dosen memberikan tiga latihan kepada mahasiswa. Sekar sudah bertekad untuk bisa mendapatkan poin partisipasi. Kali ini pak dosen memberikan kesempatan untuk 15 mahasiswa tercepat untuk mengumpulkan jawaban. Sekar pun langsung mengambil kalkulatornya dan bersiap untuk menghitung.

Seluruh mahasiswa mulai heboh dengan hitungannya masing-masing. Sampai Sekar pun berhasil untuk mengirim jawabannya itu. Ia juga sudah mengecek jika jawabannya benar. Sekar juga langsung melihat Rani yang masih menghitung. Sekar langsung menghampiri Rani dan membantu Rani jika ada hitungan yang menurut Rani membingungkan. Setelahnya, Rani pun juga mengumpulkan jawabannya itu. Semoga saja masih ada kesempatan. Setelahnya, Sekar kembali ke kursinya itu. Jam sudah menunjukkan pukul 09:15 WIB, pak dosen pun mengatakan kepada seluruh mahasiswa untuk mengumpulkan jawaban latihan terakhir di assignment terakhir pukul 13:00 WIB. Setelahnya, pak dosen pun mengakhiri perkuliahan hari ini. Seluruh mahasiswa pun mengucapkan terima kasih kepada pak dosen. Barulah mahasiswa merapikan seluruh peralatannya itu. Termasuk Sekar yang sedang memasukkan seluruh pulpennya dan juga buku tulisnya itu ke dalam tas. Barulah setelah selesai, Sekar menghampiri teman-temannya itu. Sekar masih menunggu Rani dan juga Lina untuk pulang bersama. Sampai Sekar tidak menyadari jika ada seseorang yang berdiri menghadap padanya. Dan juga, Sekar merasa jantungnya akan copot saat itu juga. Karena ia mendengar suara seseorang yang sangat ia kagumi itu. Awalnya, Sekar berpikir jika itu pasti bukan kepadanya. Namun, ia baru menyadari jika ia menyapa Sekar setelah kuliah selesai. Sekar yang diperlakukan seperti itu rasanya sangat senang dan kaget menjadi satu.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang