BAB 49

3 1 0
                                    

Seluruh mahasiswa sedang dipacu oleh waktu. Dengan diberikan waktu 90 menit dan terdapat 100 soal membuat siapa saja akan pusing kepala. Apalagi, ujian dilaksanakan sore hari dan tersisa tenaga. Termasuk Sekar yang sudah mengerjakan separuh dari soal tersebut. Dan waktu tinggal 30 menit. Rasanya sudah panas saja kepalanya. Ia berpikir apakah bisa menyelesaikan semua soal tersebut?. Ia pun menjawab yang ia bisa. Meskipun diperbolehkan untuk membuka buku paket, tetap saja bisa mengurangi waktu pengerjaan soal. Dan Sekar yang sudah belajar pun tidak membuka buku sama sekali. Hingga bu dosen memperingati jika waktu tersisa 20 menit lagi. Sekar yang mendengar itu melihat soal yang yang belum dikerjakan. Dan ia cukup lega jika tersisa 5 soal lagi. Ia pun langsung memilih jawaban yang menurutnya benar itu. Setelah semuanya sudah terjawab, Sekar mencoba melihat kembali apakah seluruhnya sudah mendapat jawaban atau belum. Sekar yang sudah yakin dengan jawabannya pun langsung mengumpulkan jawabannya. Setelah beberapa saat kemudian, jawaban pun akhirnya terkirim. Dan sudah terlihat nilai dari hasil ujian Sekar. Dan Sekar sebenarnya takut dengan hasilnya yang tidak memuaskan. Mama Sekar yang melihat itu pun berkata kepada Sekar untuk membuka saja hasilnya. Dan Sekar yang mendengar itu langsung saja membuka hasil ujiannya. Dan ia terkaget dengan hasilnya. Mama Sekar yang juga melihat hasilnya merasa terkejut. Namun, ia pun langsung menyemangatkan anaknya. Ini baru awal dari segalanya, semoga saja di ujian akhir semester akan memberikan hasil yang lebih baik lagi. Sekar yang lesu pun akhirnya menjadi semangat lagi. Sekar juga langsung menutup kameranya. Mahasiswa yang sudah selesai belum diperbolehkan untuk keluar dari meet now. Ia melihat kearah layar di laptopnya. Teman-temannya sudah tidak bisa dibaca perasaannya. Dan ia juga melihat Rani, Lala dan juga Tasya yang sudah tidak kelihatan wajahnya. Mereka sibuk berceloteh di grup. Sesekali Sekar yang menimpali mereka di dalam grup tersebut. Ia juga melihat Arbani yang sudah kusut dan rambut acak-acakan itu. Anthoni pun juga begitu meskipun rambutnya tidak. Ia juga melihat Gio , Hendra dan juga Joshua yang sudah mulai bergerak-gerak di layar laptopnya. Kemudian, bu dosen pun berkata jika ada yang belum mengumpulkan jawaban ujian. Termasuk Arbani yang belum mengirim. Sekar yang mendengar itu hanya mengerutkan dahinya. Tidak heran kalau itu Arbani. Karena ia juga sempat menanyakan jawaban kepada Sekar. Dan Sekar pun tidak akan memberikan jawabannya. Setelah itu, bu dosen memperbolehkan mahasiswa yang sudah selesai untuk meninggalkan meet now. Sekar langsung meninggalkan meet now tersebut dan Sekar juga langsung mematikan laptopnya dan bergegas untuk mandi. Waktu sudah menjadi malam saja, dan Sekar sudah mengambil handuknya yang berada

diatas kursinya. Kemudian ia langsung melakukan ritual mandinya.

Arbani mengirim jawabannya dengan banyak kendala, sebenarnya salahnya masih mengerjakan soal ujian dengan waktu yang sangat mepet dan pastinya akan susah untuk mengumpulkan seluruh jawabannya. Sampai waktu sudah melewati batas pengumpulan, barulah ia bisa mengumpulkan jawabannya. Untung saja, jawabannya masih bisa dikumpul, kalau tidak pasti ia akan mengulang mata kuliah ini. Arbani hanya pasrah saja dengan hasilnya. Yang terpenting ia bisa mengumpulkan jawabannya itu. Setelah itu, ia pun keluar dari meet now dan lebih baik ia segera untuk membersihkan dirinya.

Anthoni sudah selesai dengan jawabannya itu. Kemudian, ia pun menunggu Sekar memberikan komentar di chat room. Setelah menunggu beberapa menit, Sekar sudah memberikan komentar jika ia sudah selesai. Anthoni yang melihat itu pun langsung buru-buru mengetikkan balasan di kolom chat itu. Dan ia pun tersenyum setelah berhasil memberikan komentar di kolom chat, ia pun langsung keluar dari meet now dan mematikan laptopnya itu. Sebenarnya ia ingin sekali mengirim pesan kepada Sekar, tapi rasanya ia canggung sekali. Anthoni langsung memasukkan kembali laptopnya ke dalam tas laptopnya itu. Setelahnya, ia pun mengambil handuknya dan langsung menuju kamar mandi .

Sekar sudah selesai dengan mandinya. Dan ia juga merasa segar sekali meskipun kedinginan. Sekar pun langsung memakai bajunya dan ia pun keluar dari kamar Sebab mamanya sudah memanggil untuk makan malam. Sekar yang melihat meja makan sudah penuh dengan makanan pun langsung mengambil piring dan juga mengambil porsi yang lebih banyak dari biasanya. Mama Sekar masih sibuk dengan memasak hidangan yang belum lengkap. Dan setelah Sekar sudah mengambil beberapa lauk pun langsung mengambil air minum yang berada di dekat rak piring itu. Mama Sekar menoleh kearah Sekar yang sedang mengambil air minum itu. Dan Sekar juga membantu menaruh lauk yang dimasak ke dalam mangkuk besar. Setelah semuanya siap, Sekar dan mamanya pun mulai makan malam bersama. Sekar pun langsung kembali lagi ke kamarnya untuk belajar mata kuliah berikutnya. Sebenarnya, ia sudah lelah sekali. Mungkin ia akan membuka sedikit materinya sebelum tidur. Sekar membuka buku catatannya itu. Dan ia melihat jika materinya lumayan banyak. Ia juga melihat handphonenya sejenak. Disana, teman-temannya sedang memikirkan mau belajar apa untuk mata kuliah ini. Dan banyak yang mengatakan untuk tidak usah belajar. Sekar pun menyetujui hal itu. Dan Sekar pun langsung menutup kembali bukunya dan lebih baik ia belajar besok pagi. Untung saja ujian dilaksanakan sore hari, jadi masih ada waktu untuk belajar. Sekar sudah merapikan seluruh bukunya diatas meja belajarnya. Dan ia langsung menyambar selimut yang ada di kasurnya itu.

Anthoni sudah makan malam dengan Ibunya. Setelahnya, ia pun kembali ke kamar untuk belajar. Dan ia langsung mengambil handphonenya itu. Dan banyak teman-temannya yang sangat pusing dengan mata kuliah besok. Anthoni hanya membaca pesan tersebut. Dan ia membuka laptopnya sejenak. Mungkin bisa ia mencerna materinya meskipun sedikit. Dan ia melihat ke layar laptopnya untuk mencari materi. Ia juga melihat dari soal-soal yang terdahulu. Sebenarnya ia bingung dengan dosen yang mengajar mata kuliah ini. Ia pun langsung mematikan laptopnya dan ia tidak merapikan peralatannya lagi. Ia pun langsung tidur di kasurnya itu. Meskipun ia sebenarnya tidak tertidur juga. Ia hanya melihat ke langit-langit kamarnya dan melamun. Ia terkadang berpikir bagaimana ia bisa bertahan hingga sejauh ini. Dan dalam hatinya, apa ia akan bertahan hingga akhir atau tidak?, semoga saja ia bisa. Anthoni pun langsung menaruh handphonenya diatas meja belajarnya. Dan ia akan benar-benar tidur. Dan ia berharap bisa mengerjakan seluruh soal ujian nantinya.

Arbani memainkan handphonenya sejenak. Dan ia ingin bertukar pesan dengan Sekar, tapi Sekar sangat sensi dengannya. Lebih baik ia tidur saja daripada semakin pusing.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang