BAB 56

4 1 0
                                    

Kembali lagi dengan hari Senin. Dengan cuaca yang mendung tidak menyurutkan semangat Sekar hari ini. Tidak tahu mengapa, Sekar senang dengan hari Senin. Karena mata kuliah hari ini hanya satu dan ada di jam pagi. Kemudian, ia juga suka dengan dosen yang mengajar, meskipun kata teman-temannya terkenal killer. Sekar sudah mempersiapkan peralatan dan juga buku yang dipakai. Setelah semuanya sudah rapi, Sekar pun keluar dari kamarnya. Masih ada waktu satu jam untuk menunggu waktu kuliah dimulai.

Anthoni sudah bangun dari tidurnya. Meskipun rasanya matanya masih terasa berat sekali untuk terbuka sepenuhnya. Salahkan saja dirinya yang begadang semalaman untuk menonton club bola favoritnya itu. Dan ditambah dengan hari ini ia ada kelas pagi. Anthoni pun langsung bergegas ke kamar mandi dan membawa serta handuknya. Ia tidak ingin terlambat dan tidak terabsen.

Arbani masih tertidur di kasurnya. Hari ini ia tidak mempunyai jadwal kuliah. Hanya Asset untuk semester dua. Untuk semester satu kemarin , Asset dibentuk berdasarkan kelompok MOS, sedangkan untuk semester dua ini, kelompok Asset bisa dipilih oleh mahasiswa sesuai jam masing-masing dengan kakak pembimbing yang berbeda juga. Dan Arbani memilih hari Senin untuk Asset.

Sekar sudah selesai dengan sarapan paginya. Dan ia juga melihat jika sebentar lagi kuliah akan dimulai . Sekar pun langsung kembali ke kamarnya dan bersiap-siap dengan kuliahnya.

Anthoni sudah siap dengan kemeja hitamnya. Dan ia langsung mengambil laptopnya yang berada diatas kasurnya. Dan berpindah ke mejanya. Dan mulai untuk mengakses teams.

Sekar melihat jika meet now belum juga muncul. Dan ia melihat jika waktu sudah lewat dari 10 menit . Kemudian, Sekar pun mengirim pesan kepada Lala temannya yang satu kelas hari ini. Apakah sudah mulai dari tadi ?, mungkin saja jaringan Sekar yang bermasalah. Setelah itu, Sekar mendapat jawaban dari Lala jika memang belum ada meet now pun merasa lega. Dan Sekar pun tetap menunggu meskipun takut juga.

Anthoni membolak-balik layar laptopnya. Dan ia juga melihat kearah jam dinding kamarnya. Ia pun akhirnya mengirim pesan kepada Sekar untuk bertanya apakah meet nya sudah ada atau belum. Dan juga sebagai pencarian topik terbaru. Setelah ia melihat kearah layar laptopnya dan belum ada perubahan apapun, ia pun langsung mengambil handphonenya yang berada diatas meja belajarnya dan mulai mengetik pesan kepada Sekar.

Sekar yang sudah bosan menunggu akhirnya menyalakan musik di handphonenya. Dan ia juga mendengar ada notifikasi yang masuk di handphonenya itu. Setelah dilihat, ternyata dari Anthoni. Ia pun membaca pesan tersebut dan melihat kembali ke layar laptopnya. Setelah itu, Sekar membalas pesan dari Anthoni dan mengatakan jika meet now belum juga muncul. Namun, setelah ia mengirim pesan kepada Anthoni, meet now akhirnya muncul dilayar. Sekar pun langsung mengirim pesan kembali kepada Anthoni jika meet now sudah muncul. Sekar langsung ikut bergabung ke dalam meet now dan melihat jika pak dosen sudah membuka kamera. Mata kuliah ini akan ada yang melakukan presentasi terlebih dahulu dan diikuti dengan quiz setelahnya. Materi yang diujikan juga berasal dari materi presentasi kelompok. Dan jika materi ini lumayan sulit, makan akan diberikan waktu paling lama 30 menit. Dan jika tergolong rendah tingkat kesulitannya, maka hanya diberi waktu selama 15 menit, bahkan ada yang 10 menit. Sekar mendengarkan dengan saksama materi yang sedang dijelaskan itu. Sesekali ia akan mengambil gambar untuk setiap materi. Dan juga ada poin-poin penting yang akan dicatat oleh Sekar. Setelah presentasi berakhir, seluruh mahasiswa bersiap-siap untuk mengerjakan quiz. Sekar selalu saja grogi. Semoga saja tidak ada kendala saat mengumpulkan quiz perdana.

Lala mengirim pesan kepada Sekar. Ia sangat gugup untuk mengerjakan quiz yang sudah muncul. Sekar pun Belum melihat pesan dari Lala. Ia sedang serius sekali untuk mengerjakan dua soal yang dijadikan quiz tersebut. Dan Sekar juga tiba-tiba lupa dengan rumus untuk mencari hasilnya. Sekar pun berhenti terlebih dahulu untuk memikirkan rumusnya. Setelah beberapa menit berlalu, ia pun mulai mengerjakan kembali soal tersebut. Dan ia melihat waktu tersisa 10 menit lagi. Sekar tidak yakin bisa mengumpulkan quiz ini tepat waktu. Dan benar saja, saat Sekar akan mengumpulkan jawabannya ke dalam teams, jaringan Sekar bermasalah. Dan Sekar sangat kesal sekali. Ia sudah pasrah dengan nilainya. Yang pasti, ia akan mendapat poin 0 .

Sekar melihat handphonenya itu, sudah ramai sekali. Dan ia pun membalas pesan dari Anthoni jika ia tidak bisa mengirim jawaban quiz. Sekar masih kecewa saja jika ia tidak mendapatkan nilai quiz perdana. Meskipun, nanti akan ada kesempatan sampai 6 kali pertemuan berikutnya. Setelah quiz berakhir, seluruh mahasiswa diminta untuk bergabung kembali ke dalam meet untuk penjelasan materi. Sekar masih bertukar pesan dengan Anthoni. Untung saja camera tidak dinyalakan, jika dinyalakan, Anthoni akan bersikap aneh apalagi kalau sedang bertukar pesan dengan Sekar. Dan Sekar yang melihat hal itu menjadi geli dan tertawa dalam hati. Setelah bertukar pesan, Sekar mulai fokus kembali dengan penjelasan pak dosen. Dan ia juga mulai mencatat materi yang penting. Saat ia sedang fokus menulis, ada notifikasi yang masuk kembali di handphone Sekar. Dan Sekar pun berhenti untuk menulis sejenak. Dan Sekar langsung melihat pesan yang masuk itu. Ternyata Anthoni lagi yang mengirim pesan. Dan ia langsung melihat kearah layar laptopnya terlebih dahulu. Setelah memastikan jika sudah benar, Sekar membalas pesan dari Anthoni. Mengatakan jika mic nya aman tidak terdengar suara apapun. Setelah Sekar mengirim pesan balasan, Sekar melanjutkan kembali acara menulisnya yang sempat tertunda. Untung saja, pak dosen masihlah menjelaskan materi yang dicatat oleh Sekar.

Anthoni melihat layar handphonenya. Terkadang ia bingung sendiri dengan dirinya. Untuk mencari topik saja sulit, dan berujung dengan suasana yang aneh. Untung saja, Sekar bukan tipe perempuan yang to the point jika tidak menyukai sesuatu. Yang terpenting, ia tidak seperti Arbani saja. Ia harus memutar otak untuk bisa memulai percakapan dengan Sekar. Dan juga, Sekar jika sudah diatas jam 21:00 WIB sudah tidur. Coba jika perempuan lain yang ia temui ataupun ia ajak chat, semuanya sanggup sampai lebih dari jam 00:00 WIB. Menjadi lebih menarik menurut Anthoni. Dan juga, Sekar sangat pintar dalam akademis, seluruh dosen selalu tertuju padanya. Dari semester 1, ia yang selalu jadi bahan bicara teman-temannya. Hingga ia bertekad untuk bisa mendekati Sekar. Dengan cara yang tidak seperti Arbani tentunya. Semoga saja ia bisa bersama terus dengan Sekar sampai semester berikutnya.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang