BAB 62

3 1 0
                                    

Sekar sudah sarapan lebih awal dari biasanya. Ia pun kembali ke kamarnya untuk mengulang kembali materi yang akan diujikan dalam quiz. Semoga saja Quiz kali ini ia dapat mengumpulkan quiz kedua ini. Tidak masalah jika ia mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, yang terpenting, ia bisa mengumpulkan quiz tersebut. Ia juga sedang membolak-balikan setiap lembar dari buku paketnya itu. Dan ia juga sesekali menulis kembali rumus agar ia bisa mengingat rumus tersebut. Hingga ia pun melihat jam di kamarnya yang sudah menunjukkan pukul 06:30 WIB, ia pun akhirnya membereskan bukunya yang ia taruh di samping laptopnya. Kemudian, ia pun menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kalian memang tidak salah baca kok, Sekar baru saja ingin mandi. Dan anehnya, ia sudah sarapan saja di ruang makan. Kemudian, Sekar pun langsung mengambil handuk dan mulai untuk melakukan ritual mandinya.

Anthoni sudah terbangun dari tidurnya. Ia bisa bangun pagi karena ia tertidur lebih awal. Setelah ia sudah tersadar, ia pun beranjak dari kasurnya dan mulai untuk mandi karena waktu sudah menunjukkan pukul 07:00 WIB . Sebentar lagi kelas akan dimulai.

Arbani seperti biasa, ia tidak ada kelas di hari Senin. Jika mahasiswa lain sibuk dengan kuliah pagi dan juga tugas yang mulai berdatangan, Arbani tidak ada kuliah di hari yang sibuk. Ia masih berada di kasurnya itu dengan keadaan yang sudah tidak karuan. Tidak tahu apa yang di mimpikan oleh Arbani hingga bisa membuat keadaan kasur Arbani dapat seperti itu.

Sekar sudah selesai dengan ritual mandinya. Dan ia meihat jika tiga puluh menit lagi kuliah akan dimulai. Sekar pun langsung saja memakai kemeja panjang berwarna biru dongker itu dan mulai menyalakan laptopnya. Setelah ia menyiapkan segala peralatan kuliahnya itu, ia langsung duduk di kursinya untuk menunggu pak dosen memulai meet now nya. Ia pun melihat sosial medianya itu. Untuk mengurangi rasa bosan dan juga rasa cemasnya yang tiba-tiba muncul. Mungkin saja ia takut dengan quiz yang akan datang. Kemudian, ia melihat jika meet now sudah muncul. Sekar pun langsung ikut bergabung dengan teman-temannya itu dan melihat presentasi dari teman-temannya. Sekar mendapat giliran di minggu ke empat. Namun, Sekar sudah membuat grup untuk mereka memudahkan berkomunikasi dengan materi yang akan mereka presentasikan itu. Sekar pun mulai melihat ke depan layar laptopnya. Ia melihat jika pak dosen sudah muncul. Sekar langsung menyiapkan buku tulis dan juga handphonenya untuk mengambil gambar setiap materi. Kemudian, pak dosen memulai sesi absensi untuk seluruh mahasiswa. Sekar juga memperhatikan setiap wajah yang muncul di layar laptopnya. Dan melihat jika teman-temannya sudah masuk semua. Ia pun mulai melihat kearah handphonenya itu. Sudah banyak teman-temannya yang mengirim pesan kepada Sekar. Sekar belum mendapatkan jatah absensinya. Dan ia akan hafal dengan absennya jika sudah ada Joshua di kelas. Karena absensi setelah Sekar adalah Joshua. Benar saja, Joshua sudah dipanggil pak dosen untuk sesi absensi. Kemudian, Sekar pun akhirnya dipanggil untuk sesi absensi. Sekar sudah lega dengan absennya. Ia pun juga mengingatkan temannya untuk bersiap sesi absensi. Kemudian, Sekar pun mulai kembali melihat ke depan layar laptopnya. Sesekali ia mengobrol dengan mamanya yang sudah duduk di samping Sekar.

Anthoni melihat kearah layar laptopnya untuk mencari seseorang. Ibu Anthoni juga menemani anaknya itu. Dan juga, melihat kegelisahan dari anaknya itu membuat Ibunya penasaran. Kemudian, Ibu Anthoni masih melihat anaknya dari jauh. Apakah yang akan terjadi selanjutnya. Baru beberapa menit kemudian, Anthoni pun tersenyum di layar laptopnya itu. Setelahnya, ia pun mulai mengambil handphone dan mulai mengetikkan sesuatu di handphonenya. Ibu Anthoni semakin dibuat penasaran saja. Siapakah yang Membuat anaknya bisa tersenyum seperti itu. Ibu Anthoni masih ingin melihat kelanjutan dari kelakuan anaknya itu.

Sekar mulai memperhatikan layar laptopnya itu. Karena presentasi sudah dimulai. Ia mulai mencatat materi yang penting di dalam buku catatannya. Sesekali ia meminum air putih yang sudah ia sediakan di meja belajarnya. Kemudian, ia melihat kearah handphonenya yang sudah berbunyi dengan ributnya. Dan ia melihat jika Anthoni mengiriminya pesan. Sekar pun menghentikan acara menulisnya tersebut. Dan mulai untuk membalas pesan dari Anthoni. Jika mereka akan saling membalas pesan jika perkuliahan berlangsung . Sesekali Sekar yang tertawa dengan tingkah Anthoni yang kelewat polos ataupun ada saja tingkahnya.

Anthoni pun tidak tahan dengan rasa grogi dan senangnya. Ia pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Ibu Anthoni yang melihat Anthoni seperti itu hanya tersenyum geli. Setelahnya, ibu Anthoni pun keluar dari kamar anaknya untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Anthoni yang melihat Ibunya keluar dari kamarnya pun baru menyadari perilakunya sedari tadi. Ia pun hanya tersenyum aneh dan malu dengan kelakuannya yang dilihat oleh Ibunya itu. Kemudian, Ia mulai melihat materi yang di jelaskan oleh teman sekelasnya. Meskipun, terkadang ia tidak mengerti dengan perhitungan yang dijabarkan itu. Ia pun mengambil handphonenya kembali dan mulai mengirim pesan kepada Sekar. Ia sangat senang jika bisa mendapat mata kuliah hitungan bersama Sekar. Karena dengan begitu, ia mempunyai topik untuk bisa terus bertukar pesan dengan Sekar. Sekarang pun, ia akan mulai tidak melakukan hal yang membuat perempuan lain ada rasa padanya. Ia benar akan bertekad untuk mendekati Sekar. Ia juga sudah tidak peduli dengan Arbani yang mulai mengatakan hal di luar nalar. Menurutnya, ucapan Sekar dan juga Gio yang menjadi penguat pun sudah membuat ia bisa melangkah maju. Anthoni pun mulai melihat kembali materi. Setelah ia sudah melihat materi tersebut dan juga bersamaan dengan berakhirnya presentasi kelompok kedua. Anthoni rasanya gugup sekali. Ia pun mulai mengirim pesan kepada Sekar untuk meminta bantuan Quiz. Sekar pun langsung menjawab jika ia akan membantu Anthoni.

Pak dosen sudah memberikan aba-aba untuk bersiap-siap. Sekar dan juga Anthoni sudah melihat kearah handphone masing-masing. Ia akan melihat jaringan mereka bagus atau tidak dengan jaringan yang berbeda. Dan benar saja, soal sudah keluar dari dua perangkat yang berbeda. Setelahnya, Sekar pun langsung membaca soal yang dilihat. Kemudian, ia pun mulai untuk mengerjakan soal tersebut di kertas satu lembar. Ia akan mengerjakan semaksimal mungkin. Yang terpenting, ia bisa mengumpulkan jawaban quiz. Sekar melihat waktu dan masih ada waktu 13 menit. Sekar merasa tangannya sangat gemetaran. Ia paling benci jika mengerjakan sesuatu dengan berpacu oleh waktu. Kemudian, ia pun sudah melihat seluruh jawabannya itu. Dan ia pun melihat kearah handphonenya dengan Anthoni yang mengirim sebuah gambar. Dan ia melihat jawaban dari seseorang yang Anthoni minta. Kemudian, Sekar juga mengirim jawabannya kepada Anthoni. Semoga saja ia dan Anthoni bisa mengumpulkan jawaban quiz mereka.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang