BAB 67

1 1 0
                                    

Anthoni sudah bersembunyi di halaman belakang rumahnya itu. Dengan membawa mangkuk dan juga bungkusan yang ia beli dari luar. Setelahnya, Anthoni pun menaruh mangkuknya itu di meja kecil dan ia juga langsung duduk di kursi yang dihadapkan langsung ke taman kesukaan Ibunya. Setelahnya, Anthoni pun langsung memakan jajanannya dengan lahap. Jujur saja, ia sudah lama sekali tidak merasakan makanan ini semenjak SMA. Ia pun menikmati makanan tersebut hingga habis tidak bersisa.

Arbani terduduk di kursi dengan memegang gelas berisi air minum itu. Ia melihat jika sudah banyak makanan kesukaan yang tertata rapi di meja . Ibu Arbani juga ternyata sedang berada di dapur untuk mencuci peralatan masaknya itu. Setelah menunggu beberapa menit, Ibu Arbani sudah selesai dengan bersih-bersihnya. Setelah itu, Ibu Arbani pun menoleh kearah meja makan yang sudah ada Arbani yang sedang melamun saja. Ibu Arbani memang akhir-akhir ini selalu memperhatikan anaknya yang tidak seperti biasanya. Arbani yang selalu menjahilinya sekarang berubah menjadi pendiam dan selalu saja melamun di setiap tempat yang ia duduki. Seperti sekarang ini contohnya. Ibu Arbani pun menghampiri anaknya itu. Arbani yang mengetahui jika Ibunya menghampiri pun langsung merubah mimik wajahnya menjadi lebih berseri. Kemudian, Arbani dan juga Ibunya makan malam bersama dengan keheningan yang menemani.

Sekar sedang memakan camilan yang ia beli dari warung itu. Disebelahnya, sudah ada Andy yang juga memakan camilan yang sama. Andy sangat senang sekali, ditambah ia juga menonton kartun kesukaannya itu. Sekar yang melihat kelakuan Andy yang berantakan itu hanya menggelengkan kepalanya saja. Kemudian, Sekar pun mengambil baju Andy yang sudah kotor itu untuk membersihkan remahan biskuit di lantai. Setelah bersih, Sekar kembali untuk menonton tv bersama Andy yang sangat serius dengan acara tv tersebut.

Anthoni sudah selesai dengan makanannya itu. Rasanya sangat puas sekali. Setelah ia merasa kenyang, sekarang ia juga mengantuk. Ia pun membereskan seluruh sisa dari makanannya itu dan langsung menuju ke dalam rumahnya kembali. Di dalam rumah, ia melihat jika Ibunya sedang menyiapkan peralatan makan untuk makan malam bersama. Anthoni pun menghampiri Ibunya itu dan juga tidak lupa untuk menaruh mangkuk kotornya di wastafel dan langsung mencucinya juga. Setelah beres, Anthoni pun langsung duduk di kursi meja makan. Ibu Anthoni pun melihat anaknya yang sudah siap dengan makan pun hanya tersenyum. Setelahnya, Ibu Anthoni pun menyuruh anaknya itu untuk makan duluan saja. Anthoni yang mendengar pun menggeleng. Ia sangat kenyang sekarang. Mungkin saja nanti malam jika ia lapar kembali ia akan makan di ruang makan. Ibu Anthoni pun mengatakan untuk tidak boleh membiasakan makan di malam hari seperti itu. Tidak baik untuk kesehatan. Anthoni pun hanya nyengir saja. Setelahnya, ia pun pamit kepada Ibunya itu untuk ke kamarnya. Ibu Anthoni pun mengangguk dan setelahnya Ibu Anthoni memanggil kak Meyra dan juga ayah Anthoni itu untuk makan malam bersama.

Anthoni sudah sampai di kamarnya. Ia pun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Karena ia belum membersihkan dirinya setelah keluar dari rumah. Setelah hampir beberapa menit, Anthoni sudah selesai dengan acara bersih-bersihnya itu. Kemudian, ia pun mengganti pakaiannya menjadi lebih santai. Dengan kaus pendek berwarna abu-abu dengan celana pendek berwarna biru. Setelahnya, ia pun merebahkan dirinya di kasur dengan ia yang memainkan handphonenya itu. Ia pun juga melihat sosial medianya. Dan ia melihat jika Sekar sedang update status. Ia pun langsung melihat status dari Sekar. Lebih sering lagu yang ia buat. Ataupun update dari artis kesukaannya itu. Kemudian, ia pun melihat postingan lainnya. Awalnya ia mengantuk sekali. Tapi, setelah masuk ke dalam kamarnya ia tidak mengantuk kembali. Sampai ia mendapat pesan dari temannya jika ada tugas dari dosen. Anthoni yang melihat pesan tersebut langsung beranjak dari kasurnya dan menuju meja belajarnya. Ia juga membuka laptop dan mengambil buku tugas. Setelah ia melihat dari teams, benar saja jika ia ada tugas dan deadline tersisa beberapa jam lagi. Ia langsung mengerjakan tugas tersebut dan juga melihat kearah handphonenya itu. Untung saja, ada temannya yang heboh di grup. Jika tidak, mungkin saja ia tidak akan mengumpulkan tugas tersebut. Semoga saja ia bisa mengumpulkan sebelum deadline yang diberikan.

Arbani sudah selesai dengan makan malamnya. Ibu Arbani juga sudah berada di kamarnya. Arbani yang tidak tahu harus melakukan apapun akhirnya memilih untuk kembali ke kamar saja. Di dalam kamar pun Arbani merebahkan tubuhnya ke kasur. Ia melihat kearah handphonenya. Dan ia kesal karena ada yang mengirimnya pesan. Setelah ia melihat pesan tersebut, Arbani pun melakukan blokir kepada kontak tersebut. Kemudian, ia pun menutup matanya sejenak. Lebih baik ia cepat tidur saja daripada merasakan pening di kepalanya. Hingga ia benar-benar tertidur dan menuju alam mimpi.

Sekar masih berada di depan laptopnya. Ia sedang mengerjakan tugas catatan yang belum selesai itu.

Dan Sekar juga baru menyadari jika catatan untuk kali ini lebih banyak dari biasanya. Ia sedikit menyesal mengapa tidak mengerjakannya saat pagi hari. Namun, ia baru ingat jika ia tadi mengerjakan tugas mata kuliah lainnya juga. Kemudian, ia pun melanjutkan kembali acara menulisnya itu sambil mendengarkan musik. Setidaknya, ia bisa menulis sembari menyanyi lagu yang ia sukai. Ini memang menjadi salah satu hobi yang Sekar sukai selain menulis. Ia tidak akan merasa bosan meskipun sedang belajar sekalipun. Sampai tidak terasa jika waktu sudah menunjukkan pukul 21:00 WIB. Sekar juga sudah selesai dengan tugas catatannya itu. Ia pun langsung saja mengumpulkan tugas tersebut. Jika sudah malam hari, jaringan internet Sekar akan lancar saja. Sekar pun menunggu jawabannya terkirim sempurna. Semoga saja bisa terkirim sekarang. Setelah dilihat kembali, jawaban Sekar sudah terkirim. Sekar pun langsung menutup buku dan juga mematikan laptopnya. Akhirnya tugasnya pun selesai satu persatu. Sekar yang sekarang merasa mengantuk pun akhirnya merebahkan dirinya ke kasur dengan memeluk boneka kesayangannya itu. Ia pun mulai mengarungi alam mimpi.

Anthoni masih berkutat dengan tugasnya itu. Sesekali ia melihat jam di laptopnya itu. Masih ada dua jam terakhir sebelum mengumpulkan. Ia juga melihat jawabannya itu. Ia yang sudah merasa yakin dengan jawabannya itu pun akhirnya mengumpulkan tugasnya. Setelahnya, ia harus menunggu terlebih dahulu jawabannya terkirim atau tidak. Percuma saja jika sudah mengerjakan tugas, namun tidak terkirim atau gagal dalam pengiriman. Anthoni menunggu sembari mendengarkan musik kesukaanya yang mengalun di laptopnya itu. Dan ia pun bernapas lega karena tugasnya sudah selesai. Sekarang, ia bisa tidur dengan tenang.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang