BAB 75

2 1 0
                                    

Untuk mata kuliah pertama, Sekar sudah selesai. Akhirnya, Sekar pun langsung menaruh tasnya kembali di kelas. Karena Sekar berada di kelas yang sama untuk mata kuliah berikutnya. Namun, ia baru ingat jika untuk hari pertama kuliah tidak ada mata kuliah tersebut. Sekar pun langsung mengambil tasnya kembali dan mulai untuk keluar dari kelasnya itu. Didalam kelas masih ada teman-temannya yang lain. Sekar lebih baik untuk langsung pulang saja. Mungkin ia akan mampir terlebih dahulu ke kantin kampusnya itu.

Anthoni masih mengobrol dengan teman-temannya. Namun, ia fokus dengan Sekar yang sudah keluar dari kelas. Ia baru benar-benar melihat Sekar secara langsung. Dan jujur saja, ia sangat terkejut dengan penampilan Sekar yang seperti itu. Sangat berbeda dengan anak perempuan yang selama ini ia lihat ataupun ia dekati. Setelah ia melihat jika Sekar sudah pergi, Ia pun juga bersiap untuk pulang menuju kelas berikutnya. Hari ini ia mendapat tiga mata kuliah. Ia pun melihat kearah handphonenya itu. Barulah ia pun langsung keluar dari kelas tersebut untuk menuju kelas berikutnya. Ia berjalan sembari melihat jika Sekar sudah turun menggunakan tangga. Ia ingin sekali untuk menyapa Sekar, namun tidak ada keberanian sama sekali. Benar-benar bingung sekali. Jika ia dekat dengan Sekar, pastilah teman-temannya akan berpikir jika ia memanfaatkan Sekar. Jujur saja, ia bertanya pelajaran kepada Sekar saja rasanya sangat memalukan. Seharusnya ia yang menawarkan bantuan tugas, bukan ia yang bertanya tentang tugas.

Arbani sudah keluar terlebih dahulu dari kelas tersebut. Untung saja ia duduk di dekat pintu. Memudahkan ia untuk langsung keluar. Ia tidak sanggup untuk melihat Sekar yang berdiri untuk mengambil tas tersebut. Lebih baik ia langsung keluar saja dari kelas. Ia tidak ada kelas sampai jam satu siang. Ia akan langsung menuju kantin untuk sarapan pagi.

Sekar sudah berada di depan pos satpam. Ia pun langsung memesan ojek online kembali. Ia melihat kearah handphonenya itu. Ternyata masih jam sepuluh pagi. Lebih baik ia pulang cepat untuk mengerjakan tugas yang lainnya. Setelah ia mendapatkan ojek onlinenya itu, Sekar pun duduk terlebih dahulu di kursi yang sudah tersedia di pos satpam itu. Barulah, ia mulai memainkan handphonenya.

Anthoni sudah sampai di dalam kelasnya itu. Setelahnya, ia pun langsung mencari Hendra yang memang satu kelas dengannya. Anthoni yang melihat jika Hendra belum datang ke kelas pun akhirnya memilih bangku saja. Ia pasti tidak akan memilih bangku di depan, karena ia memiliki tubuh yang tinggi Membuat teman-temannya tidak terlihat papan tulis. Ia memilih bangku di belakang yang sudah mulai banyak terisi itu. Setelah menemukan bangku yang menurutnya cocok, Anthoni langsung menaruh tasnya itu dan langsung melangkah keluar kelas.

Sekar yang masih bermain handphone pun melihat jika ada notifikasi dari ojek onlinenya. Dan ternyata, ojek onlinenya sudah datang. Sekar langsung berdiri dan menggendong tasnya kembali. Setelahnya, ia pun langsung pulang menuju rumahnya.

Arbani sudah berada dikantin. Ia pun langsung saja memesan makanan. Setelah ia selesai dengan memesan makanan dan membayar, ia pun mulai mencari bangku kosong di sekitar kampus yang sudah penuh. Sampai, ia pun mendapat bangku kosong di pojok kantin. Barulah ia mulai menikmati makanannya itu. Ia tidak akan terburu-buru dalam makannya, karena ia tidak ada kelas.

Sekar sudah sampai di rumahnya. Dan ia pun langsung disambut oleh Andy yang sudah berlari menuju teras rumah. Sekar pun membayar ojek online tersebut dan Barulah ia menghampiri Andy yang juga sedang melihat kearahnya. Sekar pun memeluk Andy yang menghampirinya itu. Setelahnya, mama Sekar juga datang dan mengatakan untuk masuk terlebih dahulu. Sekar langsung menggandeng Andy yang mulai melompat-lompat itu. Barulah ia pun melepaskan tautan tangannya dengan Sekar untuk menyusul mama Sekar yang sedang mencuci tangan di dapur itu. Sekar akan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Barulah ia akan menghampiri Andy dan juga mamanya itu. Sekar pun mulai membuka pintu kamarnya. Setelah itu, ia langsung menaruh tasnya di meja belajarnya. Ia juga sudah membuka pakaian kotornya itu dan menaruhnya di keranjang. Barulah ia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Mungkin ia akan lebih segar setelah bertemu dengan air. Ia mulai berpikir jika rasanya lelah sekali. Padahal hanya satu mata kuliah untuk hari ini. Ia mulai membayangkan bagaimana jika nanti ia tiga mata kuliah. Sekar sudah selesai dengan acara bersih-bersihnya itu, Setelahnya ia pun langsung mengambil handuknya yang ia gantung di kursi belajarnya. Ia akhirnya merasa segar saat sudah bertemua air. Padahal waktu masih menunjukkan pukul sebelas siang, namun cuaca sangat panas sekali. Sekar pun mulai merapikan kembali buku yang ia bawa ke kampusnya. Barulah ia mulai melihat tugas yang diberikan oleh bu dosen. Untuk setiap pertemuan, bu dosen akan selalu memberikan tugas rumah kepada seluruh mahasiswanya. Barulah ia menemukan tugas yang diberikan itu, Sekar pun langsung duduk di kursinya dan mengambil tempat pensil yang berada di dalam tasnya. Sekar pun langsung mulai mengerjakan tugasnya itu dengan kalkulator. Semoga saja ia bisa mengerjakan seluruh soal tersebut tanpa kesulitan sama sekali.

Arbani melihat kearah handphonenya, tidak terasa sebentar lagi kelasnya akan dimulai. Ia pun mulai merapikan seluruh sampah makanannya dan setelah ia membuang sampahnya itu, Arbani mulai mencari kelasnya yang berada di dalam kartu studi. Arbani sudah melihat kelasnya yang berada di lantai 3 di gedung BB. Arbani langsung menuju kelas barunya itu. Semoga saja ia bisa mengikuti seluruh pengajaran dari dosen untuk mata kuliah kedua ini. Karena ia benar-benar tidak mengerti dengan pengajaran dosen yang sebelumnya. Ditambah dengan ia mendapat tugas yang dikumpulkan di pertemuan berikutnya. Ia hanya berharap jika ia bisa bertanya dengan Sekar untuk tugas yang dikumpulkan itu. Arbani sudah masuk ke dalam kelasnya. Dan ia juga sudah melihat ke sekeliling. Ia menemukan temannya yang sedang duduk dibangku dan mengobrol dengan teman lainnya. Arbani pun memutuskan untuk langsung duduk di dekat temannya itu. Dan temannya itu pun menoleh kearah Arbani yang sudah duduk di bangku sebelahnya itu. Arbani pun mulai mengobrol dengan temannya itu untuk tugas yang akan datang. Di tengah acara mengobrolnya itu, pak dosen sudah datang dengan membawa tas hijau khusus untuk para dosen. Setelahnya, ia pun langsung mengambil posisi di mejanya. Dan juga, Arbani mengambil buku tulis dan juga pulpennya itu. Ia ingin fokus untuk mata kuliah kedua ini.

Anthoni sudah mulai mengerjakan latihan dari dosen. Meskipun, ia sebenarnya bingung dengan pertanyaannya. Semoga saja ia bisa mengerjakan latihan soal tersebut.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang