BAB 79

1 1 0
                                    

Tidak terasa kuliah Sekar di semester ini akan berakhir saja. Namun, masih banyak tahapan yang akan dilewati oleh Sekar dan juga mahasiswa lainnya. Untuk sekarang ini, Sekar akan dihadapi dengan ujian akhir semester . Sekar sudah sangat sibuk sekali dengan mengerjakan seluruh latihan soal. Ia ingin mendapatkan nilai yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Terkadang, ia juga akan berdiskusi dengan Rani maupun temannya yang lain. Sekar melihat kearah handphonenya itu. Dan ia melihat jika teman-temannya juga sedang belajar untuk ujian kali ini. Ini adalah ujian yang sangat menentukan masa depan mereka. Ujian akan dimulai dua hari lagi. Seluruh mahasiswa diberikan waktu libur hingga tiga hari untuk belajar. Namun, ada beberapa mahasiswa yang tidak memanfaatkan waktu untuk belajar. Mereka malah asyik untuk jalan-jalan.

Sekar sudah belajar dari siang hingga menjelang sore. Dan sepertinya, ia akan beristirahat terlebih dahulu. Ia pun keluar dari kamarnya untuk mengambil minuman yang selalu ia siapkan di dalam kulkas itu. Ia melihat ke sekeliling jika tidak ada tanda-tanda Andy yang berlarian. Biasanya, ia akan mendengar suara teriakan dari Andy. Sekar pun langsung menuju dapur terlebih dahulu. Setelah ia membuka kulkas dan juga mengambil minumannya itu, Sekar pun akhirnya menuju teras rumahnya untuk menghampiri mamanya yang sedang menyiram tanaman itu.

Arbani masih berada di kasurnya itu. Karena libur untuk tiga hari, Arbani tidur larut malam. Ia belajar dengan giat karena nilai ujian tengah semesternya sangatlah jauh dari kata aman. Jika ia mendapatkan nilai tidak bagus kembali, maka ia dipastikan akan mengulang mata kuliah. Di semester dua saja, ia sudah ada mata kuliah mengulang dan juga ada mata kuliah yang tidak ia ambil. Orang tuanya juga sudah memberikan peringatan kepada Arbani, kalau di semester ini ia tidak mendapatkan nilai yang lebih bagus, maka Arbani akan dikeluarkan dari kampus Tri darma. Arbani yang mendengar hal itu pun menjadi terkejut. Namun, ia akui jika ia sebenarnya tidak mampu mengikuti seluruh mata kuliah di kampus tersebut. Tapi, jika ia keluar dari kampus ini, Arbani benar kalah telak dari Sekar. Arbani pun memutuskan untuk terbangun dari tidurnya. Setelahnya, Arbani melangkah menuju kamar mandi dan tidak lupa untuk mengambil handuk yang ia taruh di dalam lemari pakaiannya itu. Barulah ia benar akan membersihkan tubuhnya itu.

Anthoni sudah terbangun dari tidurnya. Sebelumnya, ia sudah bangun pukul 04:00 WIB. Setelahnya, ia pun tertidur kembali. Dan sekarang, ia pun sudah benar-benar bangun dari tidurnya. Setelahnya, ia langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya itu. Ia juga melihat kalau matahari sudah terbenam saja. Berapa lama ia tertidur?. Anthoni tidak terlalu memusingkan hal itu. Ia pun langsung menuju kamar mandi saja.

Sekar sudah sampai di teras rumahnya. Setelahnya, ia pun membantu mamanya untuk menyiram bunga. Mama Sekar juga terlihat mengajak bicara anak satu-satunya itu. Sekar juga akan membalas percakapan dari mamanya itu sembari menyiram beberapa bunga di depannya. Sampai tidak terasa jika seluruh bunga pun sudah segar kembali. Kemudian, mama Sekar dan juga Sekar pun memutuskan untuk duduk terlebih dahulu di bangku teras itu. Sekar juga sesekali meneguk minuman yang ia bawa dari dapur. Sekar juga merasa sangat mengantuk. Mungkin efek dari ia tidak tidur siang. Sekar pun masuk ke dalam rumah kembali. Disusul dengan mamanya yang juga ikut masuk ke dalam rumah. Sekar menuju ruang tamu untuk menonton tv. Sedangkan mama Sekar memilih untuk menuju dapur. Mama Sekar juga baru ingat jika mama Sekar belum memasak untuk makan malam.

Sekar langsung menyalakan televise tersebut dan mencari saluran televise yang menurutnya seru dan juga tidak membosankan. Sampai akhirnya, ia menemukan kartun yang selalu ia tonton sewaktu kecil itu. Ia pun langsung menikmati kartun tersebut dengan bantal yang sudah berada di kepalanya itu.

Arbani sudah selesai dengan mandi sorenya itu, Rasanya sangat segar. Arbani mulai untuk memilih baju hari ini. Tidak ada yang istimewa dari hari biasanya. Arbani pun memilih kaus berlengan pendek berwarna putih dengan celana pendek berwarna hitam. Barulah ia keluar dari kamarnya untuk makan malam bersama dengan Ibunya itu.

Anthoni sudah berada diatas kasurnya. Disana, ia sudah memegang buku tulis dan juga laptop yang menghadap padanya itu. Tidak seperti biasanya Anthoni akan belajar diatas kasur. Namun, tidak tahu mengapa jika Anthoni ingin saja. Ia pun mengirim pesan kepada Sekar. Karena ia akan bisa belajar dengan Sekar. Sekar belum menjawab pesannya itu. Mungkin saja Sekar sedang sibuk. Ia pun mengirim pesan dengan temannya yang lain. Ia akan meminta soal dari teman-temannya dan Setelahnya ia akan meminta bantuan Sekar untuk menjawab pertanyaan dari setiap soal. Karena Sekar yang paling bisa untuk menjelaskan materi. Setelahnya, Anthoni memulai untuk membuka lembaran dari bukunya itu. Sesekali ia menyalakan musik agar tidak terserang kantuk. Kemudian, ia pun mulai membaca setiap materi yang ada. Dan ia kesal karena buku tersebut berbahasa inggris. Ia harus menerjemahkan seluruh materi tersebut barulah ia bisa untuk mengerti dengan materi yang dijelaskan di buku tersebut. Semoga saja ia bisa memahami materinya terlebih dahulu baru ia akan mempelajari hitungan. Meskipun sebenarnya, ia tidak yakin mampu untuk mengerjakan soal ujian untuk akhir semester ini. Karena saat ujian tengah semester pun, Anthoni tidak mendapatkan nilai yang baik. Ia harus memutar otak bagaimana untuk bisa memperbaiki nilai. Jika tidak, ia dipastikan akan mengulang mata kuliah lagi. Ia ingin menyerah, namun kedua orang tuanya mengatakan jika ia harus terus semangat dalam kuliahnya meskipun sulit.

Sekar sudah selesai dengan acara menontonnya itu. Ia juga melihat kearah jam dinding dekat dengan televise, jam sudah menunjukkan pukul 20:00 WIB. Sekar pun mengakhiri acara menonton televise tersebut dan bergegas menuju kamarnya. Ia juga sudah makan malam bersama dengan mamanya. Barulah ia melanjutkan kembali menonton acara televise kartun tersebut. Sesampainya di kamar, Sekar melihat kearah handphonenya yang ia taruh di atas meja belajarnya itu. Barulah Sekar mengambil handphonenya itu dan melihat apakah ada informasi mengenai ujian. Jujur saja, Sekar sangat gugup sekali dengan ujian terakhir. Semoga saja ia bisa mendapatkan hasil yang terbaik di ujian terakhir. Setidaknya, ia sudah mendapatkan nilai yang bagus untuk ujian tengah semester kemarin. Sekar benar akan Lebih baik lagi dalam belajarnya. benar-benar akan maksimal sekali Supaya ia bisa mendapatkan ipk tiga. Sekar takut jika semester ini ia tidak mendapatkan ipk tiga, maka orang tua Sekar akan dipanggil ke kampus.

Semoga saja tidak terjadi.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang