BAB 42

2 1 0
                                    

Anthoni, Gio, Hendra dan juga Jordan masih betah berada di kafe tersebut. Sampai makanan dan minuman mereka sudah habis. Dan mereka pun sampai memesan kembali makanan dan minuman mereka. Kemudian, mereka melanjutkan untuk belajar kembali materi ujian. Jangan dikira mereka datang ke kafe hanya untuk bersenang-senang dan melakukan hal yang tidak benar. Mereka pun mulai mengerjakan kembali soal dari akuntansi. Karena mereka ada yang tidak dari jurusan Akuntansi. Mereka masih bingung dengan nama-nama account dari jurnal. Dan mereka juga sesekali menyesap minumannya itu. Karena kepala mereka sudah mulai merasa panas saja. Gio pun ingin ke kamar mandi sebentar. Anthoni pun memainkan handphonenya itu. Dan ia pun melihat sosial medianya itu. Dan ia memastikan sekali lagi apakah benar yang dikirim oleh Gio. Bukannya tidak percaya, namun tidak masuk akal saja jika itu benar terjadi. Dan iapun melihat postingan dari Arbani itu. Dan ia pun mencoba untuk memberikan komentar seperti Hendra temannya itu. Setelah terkirim, Anthoni pun meminum es jeruknya lagi. Dan ia juga mulai mengerjakan soal ujian yang tersisa dua nomor lagi. Anthoni yang asyik dengan mengerjakan soal-soal tersebut sampai tidak menyadari jika Gio yang sudah duduk kembali dengan memainkan handphonenya itu. Dan ia juga melihat kearah temannya itu yang serius sekali dengan kertas-kertas di depannya. Tumben sekali ia mau belajar dengan semua soal itu. Biasanya juga ia akan menyontek dengan teman-teman yang lain. Gio hanya menggelengkan kepalanya. Ia pun juga mulai melihat kembali soal-soal yang ia tinggalkan itu. Dan mulai untuk mengambil pulpennya yang ia taruh diatas meja. Kemudian, Anthoni pun juga sudah selesai dengan semua soal itu. Dan ia pun menaruh kembali peralatannya ke dalam tasnya. Dan juga ia mulai memasukkan buku dan juga laptop yang ia bawa. Kemudian, ia melanjutkan memakan kue pie yang ia pesan. Sesekali Anthoni melihat kearah teman-temannya yang masih serius sekali mengerjakan soal-soalnya. Hingga Jordan pun meletakkan pulpennya. Sepertinya ia sudah selesai dengan semua soal yang ada di kertas tersebut. Hendra juga sudah selesai dengan pekerjaannya. Kemudian disusul dengan Gio yang juga sudah selesai dengan soal pun mulai membereskan peralatannya itu. Mereka semua sudah bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun Sebelum itu, mereka melakukan selfie bersama. Dan mereka pun langsung menuju kendaraan masing-masing. Dan mereka pun terpisah di jalur masing-masing. Anthoni mengendarai motornya dengan pikiran yang bercabang. Sungguh keterlaluan jika benar Arbani melakukan hal itu. Disaat ia yang mengaku jika Sekar adalah pacarnya, ternyata ia malah memasang foto perempuan lain dengan berkata jika perempuan itu adalah pacarnya. Tidak habis pikir menurutnya. Ia pun akhirnya melajukan motornya dengan gila-gilaan di jalan besar itu. Ia tidak peduli dengan orang-orang yang mengelakson itu. Yang terpenting, ia bisa melegakan hatinya dan juga sampai di rumahnya. Mungkin dengan begitu, ia bisa bernapas lega.

Arbani pun sudah tidur diatas kasurnya. Namun, ada rasa ketakutan tersendiri jika ia melihat isi dari handphonenya itu. Ia seperti menyesal melakukan itu. Apalagi teman-temannya memberikan komentar kepada postingan itu. Apa kata teman-temannya?, dan juga Anthoni pasti sedang menertawakannya.

Memang jalan yang diambil Arbani salah. Tujuan awal ia ingin membalas Sekar, namun malah menjadi masalah untuknya. Ia tidak mau mengambil pusing kejadian itu. Ia tidak salah dalam melakukan hal itu. Ia pun mengambil handphonenya kembali. Dan melihat jika ada yang mengomentari postingannya lagi. Dan betapa terkejutnya ia melihat siapa yang memberikan komentar itu.

Sekar sedang memainkan handphonenya. Dan ia pun juga sedang melihat sosial media menunggu update dari artis kesukaannya itu. Dan ia pun mendapatkan notifikasi dari aplikasi itu. Ada sebuah postingan baru yang muncul. Ia pikir itu dari artis koreanya, namun saat dilihat ia pun kaget dengan isi postingan tersebut. Ia pun juga melihat siapa saja yang memberikan komentar. Dan kebanyakan dari teman-teman kuliah. Seperti Gio, Hendra dan juga Anthoni turut memberikan komentar pada postingan tersebut. Sekar pun melihat keseluruhan dari postingan. Dan menurutnya, Arbani adalah laki-laki brengsek. Meskipun ia juga sudah tahu dari awal, ia juga kesal dengan Arbani. Mungkin banyak yang menjadi korbannya Arbani. Apalagi jika korbannya adalah perempuan yang masih Belum mengerti bagaimana kejamnya cinta jika berada ditangan yang salah. Sekar tidak bisa membayangkan hal itu. Sekar juga sudah bercerita kepada mamanya itu. Dan mamanya juga dari awal tidak suka dengan sifat dan kelakuan dari Arbani itu. Maka dari itu, disaat ia memberitahu kepada mamanya jika Arbani akan ke rumahnya untuk belajar bersama pun menjadi kesal. Ia pun membawa handphonenya. Dan ia pun keluar dari kamarnya untuk menemui mamanya yang sekarang sedang menonton acara kesukaannya itu. Mama Sekar pun terlihat sedang serius sekali dengan acara tv tersebut. Sekar yang melihatnya pun merasa tidak tega jika mengganggu. Ia pun mengambil kue yang ada didalam toples. Dan mulai duduk bersama mamanya itu. Mama Sekar pun sampai tidak menyadari jika anaknya sudah duduk di sampingnya. Sampai acara pun selesai, mama Sekar baru menyadari kehadiran dari anaknya itu. Sekar pun sampai ikut tidur disamping mamanya. Dengan menyender pada bahu mamanya itu. Setelahnya, mama Sekar pun memulai untuk melihat apakah ada pekerjaan yang belum selesai. Dan mama Sekar baru mengingat jika ia Belum memasak untuk makan siang. Mama Sekar pun langsung menuju dapur. Sekar juga mengikuti dari belakang mamanya itu. Biasanya, Sekar akan membantu mamanya sembari mengobrol kegiatan Sekar ataupun menggosip mengenai teman-teman Sekar. Karena Sekar memang sangat terbuka dengan mamanya itu. Sampai laki-laki yang ia sukai pun akan ia ceritakan kepada mamanya. Ia pun duduk dengan membawa sayuran yang akan dimasak itu. Sekar mulai memotong sayur-sayur tersebut dan memulai percakapan dengan mamanya itu. Sampai dimana ia memberitahu tentang postingan dari Arbani itu. Dan mama Sekar yang penasaran pun melihat handphone Sekar itu. Dan benar saja, mama Sekar juga terkejut. Menurut mama Sekar pun perempuan yang ada di postingan tersebut seperti bukan perempuan baik-baik. Dan memang Sekar tidak mengenal teman seperti Arbani itu. Dan mama Sekar memiliki ide untuk membalas kelakuan dari Arbani itu. Ini yang disuka dari mama Sekar. Ia sebagai orang tua tidak mau yang monoton dan terlalu mengekang anaknya itu. Karena mama Sekar juga pernah muda. Dan mengalami apa yang dialami oleh anaknya saat kuliah dulu. Dan Sekar yang mendengar saran dari mamanya itu langsung melancarkan aksinya. Ia ingin tahu apa reaksi dari Arbani.

My Kutu Kupret Arbani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang