Chapter 13

163 41 18
                                    

Selamat Siaaaanggg....!!!!

Kukembali lagi.....

Mari kita lanjutkan.... !!

Enjoy and hope you like it :)

Chapter 13

Lima hari berlalu, Ben semakin menunjukkan pemulihannya, jauh lebih cepat dibandingkan yang diperkirakan Byron. Dan sepertinya Ben sudah siap untuk segera keluar dari klinik ini dan mencari pekerjaan untuk dapat membayar seluruh kebaikan Tuan Byron yang telah merawatnya selama ini. Dan lagi, semakin lama ia tinggal di sini, hutang budinya akan semakin besar dan ia takut tidak sanggup membayarnya. Tuan Byron sudah terlalu baik padanya. Keluarga Waldegrave ini sudah terlalu baik padanya. Tidak hanya Tuan Byron dan Tuan Tristan yang baik, tapi juga Nona Addellaide.

Hampir setiap hari Nona Addellaide mengantarkan Marie ke klinik untuk menemani Ben. Meski baru disadari Ben, Alex tidak pernah muncul bersama dengan Nona Addellaide. Selalu sedang berhalangan datang, yang sekali waktu sedang bersama Tuan Tristan, ataupun sekali waktu lainnya sedang bersama Earl Waldegrave. Sempat Ben berpikir, apakah antara Alex dan Nona Addellaide memiliki hubungan yang tidak baik, sehingga tidak pernah berada di waktu dan tempat yang bersamaan? Tapi Tuan Byron selalu menjelaskan, waktu memang yang tidak pernah berpihak baik untuk mereka bersama-sama bertemu Ben. Yah, Ben pun menyadari Alex telah menjadi bagian dari keluarga kaya nan terpandang ini, dengan segala kesibukan dan kewajibannya.

Ben telah kehilangan sebagian diri Alex. Kini ia pun takut akan kehilangan Marie. Melihat Marie begitu dekat dengan Nona Addellaide, begitu nyaman bersama keluarga itu, dan begitu bahagia dengan segala kebutuhan Marie yang selalu terpenuhi. Ben tidak ingin menghentikan itu semua. Tapi untuk melepaskan Marie, itu berarti melepaskan tanggung jawabnya atas Marie dan akan mengecewakan kedua orang tua angkatnya.

Hati Ben miris dengan segala pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Bagaimana dengan Marie jika ia keluar dari klinik dan menjemputnya pulang dari Kediaman Keluarga Waldegrave? Pulang? Pulang ke mana? Mereka tidak punya rumah. Akankah mereka menumpang sementara di St. Peter hingga Ben mendapatkan pekerjaan dan mampu menyewa sebuah rumah untuk mereka? Mudah-mudahan Bapa Simon masih mau menampung mereka, karena kalau tidak, mereka akan menjadi tuna wisma. Sementara untuk meminta tolong Alex, ia sudah tidak enak lagi.

Alex telah melakukan banyak untuknya. Alex telah banyak menolongnya, ia tidak akan merepotkan Alex lagi. Ben punya harga diri untuk dapat berdiri di kakinya sendiri dan hidup mandiri. Tapi bagaimana jika Marie tidak ingin pulang dengannya dan ingin tetap bersama Nona Addellaide? Meski sakit, Ben harus menerimanya. Kebahagiaan Marie adalah yang terpenting untuknya. Ia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan adiknya meski jika Marie lebih memilih tetap bersama malaikat putih kesayangan Marie.

Ben memandangi wajah cantik dan polos adiknya yang terbalut gaun cantik nan mahal dan sudah seharian ini menemaninya di klinik bersama Nona Addellaide. Meski mulanya ia agak canggung juga dengan kehadiran adik Tuan Byron yang cantiknya belum pernah ia melihat tandingannya, perlahan-lahan ia mulai terbiasa. Terlebih dengan sikap santai dan bersahaja Nona Addellaide yang masih sering membuatnya terpana. Ia terus berusaha keras untuk tidak terlena pada Nona Addellaide, terlebih sampai jatuh hati padanya. Lady Addellaide Waldegrave bukanlah kelasnya. Ben tidak ingin menjadi pungguk yang merindukan bulan. Ben tahu diri.

"Kakak kapan pulang?" tanya Marie lirih manja saat hanya berdua dengan kakaknya.

"Sebentar lagi, Sayang, mudah-mudahan dalam beberapa hari, ya. Memang kenapa...?"

"Marie kangen Kakak, Marie pengen pulang sama Kakak..."

Ben tertegun. "Lho kenapa? Marie tidak suka tinggal di sana? Di sana ada Malaikat Putih Marie, kan?"

The Royal Home  - Sequel of The New Home (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang