Selamat Malaaaam....
Kukembali lagi di malam yang dingin sehabis hujan seharian ini....hehehe .... :)
Sooo, what are you waiting for, dig in, hope you like it ...
*Oh, keep positive thinking yaaaaa.... :)
ENJOY!!!
Chapter 34
Rencana pembangunan panti asuhan atas nama Lady Addellaide, segera diwujudkan. Atas bantuan banyak pihak, akan segera dibangun 2 panti asuhan yang terpisah untuk anak putri dan putra. Juga akan ada klinik kesehatan gratis. Sebagian dana pembangunannya menggunakan tabungan Addellaide serta akan dilakukan penggalangan dana kepada para bangsawan; rekan dan sahabat Earl Waldegrave.
Malam penggalangan dana akan segera diselenggarakan. Akan dibuat sebagai malam unjuk bakat dan kemampuan yang dipertunjukkan oleh anak-anak dari Panti Asuhan. Alex mengenal dekat beberapa panti asuhan yang sering ia kunjungi saat ia masih menjadi Addellaide, dan mengetahui dengan benar bakat dan kemampuan mereka. Ben yang melatih mereka. Alex ingin menunjukkan bahwa anak-anak panti asuhan bukanlah anak-anak yang nakal yang tidak tahu aturan dan sopan santu. Meski kini Alex tidak berbicara sebagai Lady Addellaide, melainkan hanya sebagai penanggung jawab dari Yayasan Lady Addellaide, tetap, ia sangat bersemangat dan tak sabar.
Tidak hanya menggelar unjuk kemampuan anak-anak panti, tapi juga akan diadakan lelang gaun-gaun Addellaide yang masih bagus. Dan saat ini Alex sedang memilihkan gaun-gaun Addellaide di kamar Addellaide ditemani Emma juga Candice dan Suzanne, yang telah begitu merindukan nona mudanya.
Kembali berkumpul dengan orang-orang terdekat saat masih menjadi Addellaide membuat Alex nyaman. Candice dan Suzzane masih tetap menyayanginya dan tak memandangnya canggung, mesti telah berbalut pakaian laki-laki. Kini setelah tidak lagi menjadi Addellaide, batasan antara pelayan dan Nona Muda tak lagi terlihat. Mereka pun lega, Nona Mudanya kini telah kembali pada identitas aslinya. Entah kedua pelayannya telah mengetahui apakah tidak, bahwa kenyataan dirinya adalah bagian dari keluarga bangsawan lain, tapi Alex merasa sama dengan mereka yang bukan dari kalangan bangsawan, juga kedua gadis itu yang tetap akrab dengannya. Alex tidak peduli dari mana dia berasal. Dia sudah nyaman seperti ini, dan untuk apa ada perubahan lagi. Ia dan Ben akan menjalaninya seperti ini.
Memandangi gaun-gaun indah Addellaide, Alex masih sulit mempercayai bahwa semua ini adalah pakaiannya. Dan kamar nan indah ini adalah kamarnya. Ia mengenakannya selama 6 tahun lamanya. Mengesampingkan harga dirinya sebagai seorang anak lelaki. Tapi yah, seperti yang ibunya katakan, tak perlu disesali. Karena ini semua untuk sebuah kebaikan, dan memang berakhir menjadi sebuah kebaikan pula. Alex tidak akan menyesalinya.
"Alex, ada surat dari Istana..." Pemberitahuan Byron yang tiba tiba masuk ke dalam kamar, membuatnya terkatup kaget.
Istana? Pangeran Wellington-kah? Ayahnya memang mengundangnya. Tentu, sebagai suami mendiang Lady Addellaide, diharapkan kehadirannya. Wellington, bagaimana kabarnya ia kini? Sudah lama Alex tak mendengar kabar darinya. Ia bahkan tidak memberitahukan proyeknya ini pada Wellington, ayahnyalah yang menyampaikan pada Sang Pangeran. Bagaimana reaksinya? Marahkah dia kini?
Pertanyaan pertanyaan langsung memenuhi kepalanya
"Istana, Kak?" Alex terpaku.
Byron mengangguk dan memberikan surat tersebut.
Alex langsung membukanya dan membacanya.
"Atas undangan Earl George Francis Waldegrave pada Malam Amal Penggalangan Dana Yayasan Lady Addellaide Waldegrave, dikarenakan tugas negara yang tidak dapat diwakilkan, maka disampaikan permohonan maaf atas ke-tidak dapat hadiran His Majesty Albert Wellington pada acara tersebut. Beliau akan memberikan donasi yang akan diserahkan pada malam acara. Demikian disampaikan perihal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Home - Sequel of The New Home (On Going)
Historical FictionKehidupan Ben dan Alex sebagai saudara kembar berubah 80 derajat setelah keduanya terpisahkan saat kecil di sebuah Panti Asuhan Putra. Ben diadopsi oleh keluarga sederhana yang memberikannya banyak pelajaran akan arti kehidupan. Sementara Alex diad...