Selamat siang!!!!
Ku kembali di siang yang mendung ini ...., kurasa akan segera turun hujan....
Oke, baiklah, mari kita lanjutkan ....
Enjoy, and hope you like it :)
(Oh, tenanglah, bab-nya cukup aman, tidak perlu takut ada kejutan ... hehehe)
Chapter 21
Senyum Tristan merekah, saat ia yakin telah memenangkan balapan kuda dengan ia telah mencapai halaman rumah sementara Alex tertinggal di belakang.
Tristan memperlambat Nothern dan tersenyum menunggu kemunculan Adiknya yang ia yakini sudah berwajah masam menggemaskan karena telah dikalahkan lagi olehnya.
"Kau tidak akan pernah mampu mengalahkanku, Addelle....," Tristan tersenyum kulum dengan mata menunggu ke arah hutan.
Tapi setelah menunggu beberapa menit, Alex tidak juga muncul dari dalam hutan.
"Ayolah, Alex, kau tak mungkin selambat itu, kan....," desah Tristan tak sabar. "Hutan kita tidak sedalam itu kan," Tristan mencoba menghibur diri, meski mulai ada cemas di sana; Alex tidak juga muncul.
Tristan masih mencoba bersabar menunggu, dengan menyapu halaman rumahnya yang luas. Berharap Alex akan muncul tiba-tiba sengaja mengejutkannya hanya untuk membuatnya khawatir.
Tapi tetap tidak ada. Tidak ada tanda-tanda kemunculan Alex. Jantungnya mulai berpacu kencang, tidak mungkin Alex mempermainkannya seperti ini. Kemungkinan terburuk, Alex terjatuh dari kuda tanpa ada yang tahu.
"Alex, jangan sampai aku harus membopongmu ke rumah!" desisnya geram, tanpa pikir dua kali memacu Nothern kembali ke hutan dengan kecepatan penuh.
Tristan kembali ke dalam hutan dengan mengambil rute yang dilaluinya tadi, dan jantungnya berhenti saat ia melihat Stardust sendirian di sana tanpa Alex.
Tristan langsung turun dan memegang tali kekang Stardust.
"Hey, Starry..., ada apa? Di mana Nona-mu?" Tristan mengajak bicara kuda kesayangan Addellaide layaknya berbicara dengan seorang manusia.
Ia memeriksa kuda besar hitam itu dan menemukan luka kecil di kaki Stardust. Menandakan sesuatu telah terjadi.
"Kau tadi jatuh, ya?" tanyanya penuh perhatian. "Di mana Nona-mu, sekarang, huh?" Tristan semakin tak dapat menyembunyikan kecemasannya
Hanya lenguhan gusar kuda hitam itu sebagai jawabannya.
Tristan menyapu pandangan ke sekililingnya.
"Addelle!!! Addellaide!!!!"" teriaknya memanggil dengan cemas.
Tidak ada sahutan. Jantungnya semakin tidak karuan. Terlebih sudut matanya menangkap sesuatu tergeletak di tanah. Tristan mengambilnya.
Kalung kain bertuliskan nama Alex. Terlepas dari leher Alex. Tidak hanya itu, ia juga menemukan jejak tapal kuda lain tak jauh dari sana. Ia memeriksa ukuran jejak tapal kuda itu, dan disamakan dengan ukuran tapal kuda milik Stardust dan Nothern. Tidak sama, dan tidak mungkin Storm ataupun Thunder milik Byron. Mereka semua ada di dalam istal sekarang. Berarti ini tapal kuda yang bukan milik mereka. Ada penyusup masuk ke dalam hutan mereka. Kesimpulan terburuk muncul di kepala Tristan.
"Brengsek! Alex diculik!"
Ia tahu, ia tak begitu mahir dalam pembaca jejak, itu keahlian Byron yang memiliki hobi berburu binatang. Tristan meraih tali kekang Stardust dan naik ke atas punggung Nothern, dan secepat kilat ia memacu mereka pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Home - Sequel of The New Home (On Going)
Fiksi SejarahKehidupan Ben dan Alex sebagai saudara kembar berubah 80 derajat setelah keduanya terpisahkan saat kecil di sebuah Panti Asuhan Putra. Ben diadopsi oleh keluarga sederhana yang memberikannya banyak pelajaran akan arti kehidupan. Sementara Alex diad...