Hola Haloooo, selamat siaaaaang....
Kudatang lagi di tengah siang menjelang sore yang mendung ini, heheheehe
Maafkan terlambat, bateraiku agak menurun kemarin, maaafkaan..., tapi aku tidak apa-apa sekarang :)
Mhm..., sebelumnya terima kasih banyak untuk yang sudah membaca dan mengikuti cerita ini, terlebih menyukainya. Juga kalian yang sudah pernah membaca ceritanya, namun tetap mengikutinya lagi, karena yang versi ini adalah versi lengkapnya, dan juga tidak spill spoiler hehehee, terima kasih banyaaaakkk!!! :)
Juga, ingin kukabarkan, bahwa kita telah mendekati akhir cerita ini. Mungkin tersisa tiga atau empat bab lagi (empat jika masih harus kupotong karena kepanjangan, tapi kalau cukup mungkin tiga bab lagi) . Semoga kalian masih tetap menyukai dan mengikuti cerita ini sampai akhir.
Okey, sooo, what are you waiting for, let's dig in and hope you like it :)
ENJOY!!
Chapter 35
William Edinburry memasuki kamar yang sudah hampir 18 tahun tidak ia masuki dan tertutup pula bagi siapapun selama itu. Tidak ada yang boleh memasukinya. Kini ia memasukinya kembali untuk memutar ulang semua yang terjadi 18 tahun yang lalu. Hatinya tercabik cabik oleh putranya sendiri yang lebih memilih keluar dari rumah ini dan menikah dengan pelayan itu.
Putra kesayangan dan kebanggaannya mengkhianati kasih sayangnya dengan mencintai Willa, seorang pelayan. Ia marah besar dan mengatakan tidak akan pernah menerima Earnest sebagai anak kembali. Semakin sakit, saat setahun berselang Earnest mengabarkan ia telah memberinya cucu. Tidak hanya satu, tapi dua. Earnest memiliki sepasang anak kembar.
Namun itu semua tidak lebih sakit dari berita yang membuat dunianya runtuh. Perempuan itu datang mengabarkan Earnest meninggal dunia karena sakit. Earnest tak tertolong dengan ketidak-mampuan untuk mendapatkan dokter dan perawatan terbaik dari penyakit yang telah ia derita sejak kecil.
Rasa marah, penyesalan dan sakit hati, tak tertahankan lagi. Betapa bodohnya Earnest hingga tidak mau kembali ke rumah untuk meminta pertolongan. Rasa marah kepada perempuan itu karena telah menjauhkan dirinya dengan putranya. Ia menerima Earnest kembali, tapi tidak perempuan itu dan juga dua bayinya yang masih berusia 2 bulan. Ia tidak mengakui mereka sebagai bagian dari keluarga Edinburry, tidak ingin mengakui dua bayi mungil itu adalah cucunya, putra Earnest. Bahkan saat Willa memohon-mohon untuknya menerima kedua bayi itu sebagai putra Earnest, William tetap menolaknya. Mereka bertiga yang telah membuat Earnest meninggal. Dan perempuan itu yang menyebabkan ini semua.
Butuh beberapa waktu untuk William menerima semuanya, juga untuk menerima kenyataan Earnest telah meninggal dan meninggalkan dua bayi lelaki sebagai cucunya. Ia tak dapat mengingkarinya. Kedua bayi itu adalah keturunan Edinburry, penerus keluarga Edinburry yang sah. William tidak bisa menolaknya.
Mungkin ia telah melakukan kesalahan pada Earnest, tapi bukan berarti harus juga melakukan kesalahan kepada kedua cucunya. Namun saat ia siap untuk menerima Willa dan kedua putranya, kabar buruk terjadi. Terjadi kebakaran di rumah mereka, dan ketiganya tak dapat diselamatkan. Berita yang terima dari menantunya. Dunia William hancur sempurna. Tidak ada yang tersisa dari peninggalan Earnest. Penyesalan dan kepedihan membuatnya sulit berpikir jernih, dan memutuskan untuk pergi meninggalkan Nelincia menuju Indicia untuk melupa mengobati lukanya.
William kini dapat bernapas lega, kedua cucunya besar kemungkinan masih hidup. Tidak hanya dari bisikan hatinya yang meyakini pemuda berwajah menyerupai Earnest adalah cucunya, tapi juga ucapan George, sahabatnya yang mengatakan, mereka memang adalah cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Home - Sequel of The New Home (On Going)
Historical FictionKehidupan Ben dan Alex sebagai saudara kembar berubah 80 derajat setelah keduanya terpisahkan saat kecil di sebuah Panti Asuhan Putra. Ben diadopsi oleh keluarga sederhana yang memberikannya banyak pelajaran akan arti kehidupan. Sementara Alex diad...