Selamat Malaaaammmm!!!!
Kudatang lagi di menjelang tengah malam dan di tengah hujan deras di luar sana ...
Semoga kalian masih bersemangat dan tetap menunggu cerita ini ...
sebelumnya, untuk chapter ini, pleaaaaassseeee, keep positive thinking, okeey !!! :)
Sooo, what are waiting for, let's dig in...., enjoy, and hope you like it :)
Chapter 25
Pernikahan Akbar!
"Pangeran Ketiga Seloroncia, Alfred Wellington Charles August resmi melamar Putri Earl Waldegrave, Lady Addellaide Marie Charlotte.Pernikahan akbar akan segera dilangsungkan!"
Alex membaca berita itu dengan resah. Berita yang seharusnya menjadi berita bahagia untuk seluruh negara Nelincia, tidak berlaku baginya, jika mereka mengetahui siapa sebenarnya Addellaide. Bak dalam cerita dongeng sang Pangeran akhirnya akan mempersunting pujaan hatinya. Tidak akan melihat dari mana dia berasal, dan siapa dia. Sang Pangeran akan segera berbahagia selamanya.
Ditolehnya gundah saudara kembarnya, dan memberinya senyum pahit.
"Aku akan menikah, Ben, dengan seorang pangeran..."
Ben memandangnya datar, sangat tahu isi hati Alex.
"Kau ingat, dulu kau pernah membacakanku dongeng Cinderella, Putri salju, dan Pangeran Kodok, yang memberikan cerita akhir yang bahagia, putri cantik itu akhirnya menikah dengan Sang Pangeran dan berbahagia selamanya? Dan ini seperti dalam dongeng, bukan? Dari sebuah panti asuhan, menjelma menjadi seorang putri, kemudian masuk ke dalam istana dan akan dipersunting oleh sang Pangeran yang tampan. Semuanya akan indah jika memang sebuah berjalan dengan sewajarnya. Tapi wajarkah, jika putri itu hanyalah seorang pembohong? Pembohong yang akan melukai banyak orang?"
Ben terkatup.
"Mereka tidak akan terluka selama mereka tidak mengetahuinya. Toh, Pangeran juga tidak mempermasalahkannya. Pangeran Wellington sudah sangat mencintaimu, tidak peduli siapapun dirimu..." Ben mencoba membesarkan hati Alex.
Alex menghela napas, "Itu yang justru membuatku takut. Kami berdua sepakat melakukan sandiwara ini untuk sementara, tapi aku takut, aku tak bisa melepaskannya jika saat itu tiba."
"Kau mencintainya?"
Alex terkatup, tak berani menjawabnya.
"Aku takkan berani melanggar hukum Tuhan. Sesuatu yang tak boleh terjadi, tidaklah akan terjadi."
Ben hanya terkatup.
"Ini hanya untuk Mama, semua ini untuk Milady Mary. Aku melakukannya untuk Milady," lanjut Alex.
Ben mengangguk, sangat mengerti yang dirisaukan saudaranya.
"Jangan takut, aku di belakangmu, Alex, aku akan tetap mendukungmu, apapun jalan yang kau pilih."
Alex hanya mengangguk perih. Yah, memang dia mendapatkan dukungan itu, tidak akan seorang diri, tapi bukankah hanya dia yang menjalani dan merasakannya?
**^^**
Semakin mendekati hari bahagia itu, semakin Alex merasa tertekan. Senyum kebahagiaan yang selalu ia pamerkan di hadapan keluarga dan kerabat sang Pangeran hanyalah topeng belaka. Sang calon pengantin perempuan sama sekali tidak berbahagia. Beberapa kali Alex berkunjung ke Gereja hanya untuk 'Pengakuan Dosa', yang tentu saja hanya di hadapan Bapa Simon yang mengetahui rahasianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Home - Sequel of The New Home (On Going)
Historical FictionKehidupan Ben dan Alex sebagai saudara kembar berubah 80 derajat setelah keduanya terpisahkan saat kecil di sebuah Panti Asuhan Putra. Ben diadopsi oleh keluarga sederhana yang memberikannya banyak pelajaran akan arti kehidupan. Sementara Alex diad...