Hola Halooo, Selamat Malam....
Kudatang lagi malam ini hehehe
Maafkan baru bisa melanjutkan hari ini, tapi mariii kita lanjutkan saja.... :)
Okey, so, enjoy, and hope you like it ! :)
Chapter 23
BYUR !
Setengah nyawa Alex terasa menghilang, saat tubuhnya ditarik dan terjun dari atas ketinggian tebing. Dengan hamparan laut lepas di depan mata, dan diingatnya, ia tak dapat berenang!! Sisa setengahnya menghilang begitu saja saat tubuhnya menghujam permukaan laut dan bertemu dengan dinginnya air laut malam.
Seluruh tubuhnya terasa seperti dihujam ribuan pisau yang menghentikan kerja jantung dan parunya. Alex panik begitu menyadarinya dirinya sudah berada di bawah permukaan laut. Tanpa dapat bernapas, tanpa dapat mendorong tubuhnya naik ke permukaan dengan kedua tangan juga kakinya yang terikat tali.
Saat itu juga ia yakin dirinya siap untuk mati, dan benar-benar meninggalkan orang-orang yang amat disayanginya. Ben, kedua kakaknya; Tristan dan Byron..., Milady Mary, Lord Waldegrave...
Semakin ia tak dapat bernapas, semakin tubuhnya terus terdorong ke bawah.
"Tuhan, aku siap Engkau jemput..." ucapnya dengan segala kepasrahan yang ada.
Tiba-tiba sebuah tangan menangkap pergelangan tangannya dan menariknya ke atas. Satu tangan lainnya, merengkuh dan mendekap pinggangnya, membawanya naik ke permukaan air. Ia tertolong, tapi siapa yang menolong?
Alex sudah terlalu lemas dadanya sudah terlalu sesak menahan dirinya bernapas, untuk dapat melihat siapa yang mencapainya. Wajahnya tertutupi sinar Bulan di atasnya.
*^*
Dorongan cinta yang besar dan rasa paniknya, membuatnya tak berpikir dua kali untuk ikut terjun menyelamatkan belahan jiwanya.
Resiko bertaruh nyawa, langsung terasa begitu tubuhnya masuk ke dalam dinginnya air laut. Sempat membuat peredaran darahnya berhenti sesaat, sebelum ia langsung tersadar dengan sosok tak jauh darinya melayang turun ke dalam dasar laut. Sempat ia meragukan, Addellaide kah itu atau Claudia? Tapi bersyukurlah sinar Bulan yang bersinar penuh memberi penerangan cukup untuk memastikan itu kekasih hatinya.
Dengan satu hentakan, ia mengejar Addellaide dan mencoba meraih tangan itu dan menariknya. Didekapnya tubuh ramping itu dan membawanya naik ke atas permukaan.
PHUAH!!!
Ia mencapai permukaan dan langsung memposisikan kepala Addellaide untuk tetap di permukaan. Addellaide sudah tak sadarkan diri. Diperiksanya denyut nadi kekasihnya, dan dadanya. Masih terdengar kehidupan di sana, meski sangat kecil.
Ditengoknya sekelilingnya. Tepat kemudian dua kepala muncul tak jauh darinya; kakak tersayang Addellaide; Byron yang mendekap sosok perempuan; Claudia yang terlihat tak sadarkan diri. Dilanjutkan kepala Tristan yang mucul di permukaan tak jauh darinya.
"Tristan, kau tak apa-apa!?" tanya Byron langsung.
"Yah, aku tak apa-apa!" Tristan mengangguk dan langsung menoleh pada Wellington. Ia langsung mendekati Pangeran muda itu, siap mengambil tubuh Addellaide dari pelukan Wellington, tapi ditahannya,
"Jangan, biar aku saja." Wellington menahan.
Tristan terkatup sesaat, lalu mengangguk. "Kau sudah memegangnya erat?" ia kembali memastikannya.
Wellington mengangguk dengan terus memposisikan kepala Addellaide tetap di atas. "Claudia?"
Byron memeriksa denyut nadi Claudia dan dengan menyesal menggelengkan kepala. Wellington menghela penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Home - Sequel of The New Home (On Going)
Historical FictionKehidupan Ben dan Alex sebagai saudara kembar berubah 80 derajat setelah keduanya terpisahkan saat kecil di sebuah Panti Asuhan Putra. Ben diadopsi oleh keluarga sederhana yang memberikannya banyak pelajaran akan arti kehidupan. Sementara Alex diad...