Selamat Malaaaaammmm.....!!!!
Kudatang lagi, di tengah hujan turun cukup deras hehehe
Baiklah, mari kita lanjutkan :)
Chapter 12
Alex berdiri di depan cermin sebelum menyusul Marie sarapan bersama keluarga Waldegrave lengkap minus Byron. Dipandanginya sosok Addellaide yang cantik seperti biasanya di sana. Addellaide, bukan Alex. Ben akan bertemu dengan Addellaide hari ini. Alex tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi Ben saat bertemu dengan Addellaide. Apakah Ben akan bersikap biasa? Ataukah akan sama seperti para pemuda lainnya, yang terpukau dan terpedaya akan kecantikan Addellaide yang palsu ini? Semoga tidak. Semoga Ben masih cukup sehat untuk mengatakan nuraninya ada yang tidak beres dengan sosok Addellaide ini, dan tidak terpedaya begitu saja.
Alex menarik napas dalam-dalam dan segera keluar kamar menyusul keluarganya yang telah menunggunya untuk sarapan bersama.
*^^*
Selepas sarapan, Alex dan Marie segera menuju Klinik Byron untuk bertemu dengan Kakak ben. Jantung Alex langsung berpacu kencang, setibanya mereka di klinik, dengan menggandeng Marie masuk ke dalam klinik. Sebentar lagi Addellaide akan bertemu dengan Ben, bukan Alex. Apakah Ben akan mengenalinya sebagai Alex? Apakah Ben akan curiga dengan sosok Addellaide ini?
Alex menengok Marie yang tersenyum tak sabar karena tahu akan segera bertemu dengan kakak yang sudah sangat ia rindukan.
'Ya Tuhan Bennie, maafkan aku, jika aku harus berbohong seperti ini. Marie ingin pergi dengan Addellaide, bukan dengan Alex...' desisnya perih. 'Semoga kau dapat memaafkanku, karena aku harus menjalani dua kehidupan ini.' Alex memejamkan mata mengucapkan doa. 'Dan semoga aku tidak mengacaukan samaranku. Amin.'
Mereka pun segera masuk ke dalam.
"Marie... Addelle...?" Byron sedikit terkaget menyambut mereka dengan hangat.
"Marie ingin bertemu dengan Kakak Ben, jika diizinkan..." Alex menjawab keheranan Byron dengan suara hangat namun tak dapat menutupi kegugupannya saat mengecup pipi kakaknya.
Byron menengok pada gadis cilik itu dan merendahkan tubuhnya, menyamakan sejajar dengan tubuh Marie.
"Marie pasti ingin bertemu dengan Kakak Ben?" tanya Byron dengan lembut disertai senyuman hangat.
Marie mengangguk malu-malu.
"Yuk. Kakak Ben masih istirahat, jadi pelan-pelan, ya..." Byron menggendong Marie tanpa penolakan dan membawanya ke dalam.
Marie mengangguk menurut.
Alex tersenyum gugup dan mengikuti mereka dari belakang.
*^*
Ben sedang berdiri di tepi jalan bergabung bersama ribuan warga Nelincia yang memadati sepanjang trotoar jalan utama yang telah berhias bendera dua negara. Ia tak sendiri, ia bersama Alex, juga Marie yang berada di gendongannya. Mereka menunggu dengan tidak sabar dan penuh semangat, menunggu kereta kencana yang membawa Sang Pengantin Baru, Pangeran dan Putri kerajaan selepas upacara pernikahan mereka.
Ben mendekap erat Marie agar tidak jatuh dan terlepas dari pelukannya. Sesekali ia melempar senyuman pada Alex yang tersenyum tak kalah bersemangatnya di sampingnya. Mereka ingin melihat pawai kerajaan sang pengantin kerajaan. Semua ingin melihat pasangan baru kerajaan, bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan suci. Sangat patut dirayakan.
Dan akhirnya kereta kencana berwarna putih yang membawa Sang pengantin baru kerajaan, melewatinya. Lady Addellaide Waldegrave resmi menjadi istri Pangeran Wellington d'Seloroncia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Home - Sequel of The New Home (On Going)
Historical FictionKehidupan Ben dan Alex sebagai saudara kembar berubah 80 derajat setelah keduanya terpisahkan saat kecil di sebuah Panti Asuhan Putra. Ben diadopsi oleh keluarga sederhana yang memberikannya banyak pelajaran akan arti kehidupan. Sementara Alex diad...