2. Darari (Bang Yedam)

871 67 5
                                    

Berbeda dari SMA sekarang Yedam sudah memasuki masa anak kuliahan. Berkat usaha dan kerja kerasnya dalam belajar Yedam dapat diterima di universitas ternama tanpa harus susah-susah.

Dia masuk di vakultas seni musik, sesuai bakat dan minatnya tentunya. Ini hari pertama setelah masa orientasi MABA.

Yedam sedikit kebingungan mencari teman sebab, dia tidak terbiasa untuk mengajak berkenalan lebih dulu jadi ya dia hanya asal duduk saja.

Disebelahnya ada gadis cantik dengan rambut terurai sedang menyenderkan kepalanya dimeja menghadap arah kebalikan Yedam. Merasa ada seseorang di sebelahnya sang gadis mengangkat kepalanya dan menoleh.

Yedam yang penasaran juga ikut menoleh.

Oh tuhan jantung Yedam mau copot. Dia kan...

Si gadis tersenyum tipis dan duduk dengan anggun di sampingnya, setelah tau bahwa dosen pengajar mulai masuk ke kelas.

~~~

Sudah hampir satu minggu Yedam dan dia duduk sebagai teman sebangku tapi baik keduanya tidak pernah saling berbicara. Lucu memang.

Masa SMA dan masa kuliahan itu sangat berbeda. Dulu jika sedang gabut biasanya ada anak-anak lain yang mengajak Yedam untuk bermain bola atau band.

Ah Yedam jadi ingat, jika Asahi bilang dia mau ikut grup band, katanya juga ada Jeongwoo di sana.

Yedam memasuki ruangan musik, niatnya ingin bergabung benar-benar terlaksana.

Yedam kembali terkejut saat memasuki ruangan musik, entah dia sedang beruntung atau malah sial Yedam tidak tahu.

Disana ada seseorang lain yang tidak Yedam kenal tapi sepertinya dikenal oleh gadis cantik itu.

"Hai" sapa seseorang bername tag Yeonjun.

"Hai" sapa balik Yedam.

"Kamu Yedam kan? Vocalis baru" tanya Yeonjun dan diangguki oleh Yedam.

Tampak sekali jika gadis di sampingnya tidak tertarik dengan obrolan keduanya, si gadis sibuk dengan senat gitarnya.

"Oh ini kenalin namanya Sarang dia guitaris bass di band" kata Yeonjun.

"Wow, kamu ngagetin jantungku terus ya ternyata" batin Yedam.

"Udah tau kok, kita sevakultas dan ketemu di kelas bahasa Jepang"

Mashiho, Asahi dan Jeongwoo masuk ke ruang band diikuti anak anak lain seperti Sullyeon dan Yuna dan mulailah berlatih.


~~~~

Semua orang sudah pergi dari ruangan musik tersisa Yedam, Yeonjun, Jeongwoo, Mashiho dan Asahi.

Yup anak laki-laki membereskan ruangan band dulu.

"Pantesan Yedam ngebet masuk band" kata Jeongwoo.

"Kenapa emang?" Tanya Yeonjun.

"Itu gara-gara ada love" lanjut Jeongwoo.

"Love?" Tanya Mashiho.

"Eh engga, apaan si lo ngaco" kata Yedam.

Oknum bernama Jeongwoo hanya cengengesan berhasil meledek Yedam.


~~~


"Yedam, kita sekelompok" tutur Sarang.

"Iya tau, tapi jantung gue ga aman bangsad aduh ini gimana" batin Yedam.

"Mau di mana ngerjainnya? Kapan?" Tanya Sarang.

"Dimanapun asal bersamamu" batin Yedam lagi.

"Di ruang band aja gimana? Sambil nanti latihan?" Tanya Sarang lagi.

"Asik bisa pamer ke Jeongwoo nih" batin Yedam.

Lama-lama Yedam jadi pembatin yang handal.

"Dam, Yedam? Kamu ngelamun?" Tanya Sarang lagi.

"Ehh engga kok, ya udah nanti di ruang band aja"


~~~~

"Selesai" tutur Yedam.

Sedari tadi dia menahan degupan jantung yang begitu tidak bersahabat. Bagaimana kalau Sarang dengar, kan ketahuan sukanya. Eh.

"Kok pada belom dateng ya" suara Sarang menyapa lagi.

"Duhai gusti lembut banget suaranya ayang" batin Yedam.

Sarang mengecek handphone nya membuka gruo chat untuk menayakan keberadaan rekan band lainnya.

"Yah diundur dam, jadi besok latihan band nya"

"Kenapa?"

"Mashi, nggak bisa ikut latihan ada kelas tambahan katanya"

"Nggak papa suer yang penting kita quality time dari tadi ay" batin Yedam menjadi jadi.

Bisa gila Yedam kalau terus-terusan begini.

Keduanya memutuskan untuk pergi ke kantin kampus untuk mengisi perut yang sebenarnya sedari tadi mulai keroncongan.

Hening.
Yedam berfikir apa yang harus di lakukan.

"Emm, sejak kapan suka musik?" Tanya Yedam.

Sarang menghentikan aktivitas menyuap makanannya dan berfikir untuk memilah jawaban yang tepat untuk diucapkan.

"Sejak kecil mungkin"

"Ooo, di SMA kenapa nggak ikut?"

"Dulu aku pikir band bakal ngehabisin waktu belajar ku, sedangkan aku pengen banget masuk universitas gede kaya gini"

"Tapi aku masih sempet kok buat nonton pertunjukam dadakan kalian" tutur Sarang melanjutkan makannya.

"Kalian? Maksudnya band SMA?" Tanya Yedam.

Diangguki oleh Sarang.

Jadi selama ini Yedam yang nggak sadar sama kehadiran Sarang.

"Jadi kamu udah kenal aku?" Tanya Yedam lagi.

"Bukan kenal si, lebih tepatnya sekedar tau"

"Siapa si yang nggak kenal geng kamu itu dam, sampe pernah sekali aku coba nonton pertandingan basket dadakan kalian, tapi rasanya bosen asikan liat kalian main musik"

Wow ini kali pertama Yedam sangat antusias mendengarkan omongan seorang gadis, sebelumnya hanya angin lalu bagi Yedam.

"Musik apa yang kamu suka?"

"Apa aja, sesuai keadaan hati si"

"Kalo begitu, hati kamu sekarang lagi gimana?"

"Anjir si Yedam ngapain ngegas pol banget si keponya" batin Yedam.

"Happy dong" jawab Sarang.

"Kenapa?"

"Rahasia, jadi ada playlist apa buat aku yang lagi happy?"

"Aku juga happy, mau tau isi hati ku nggak?" Tanya Yedam sambil memegang jantungnya.

Sarang mengangguk mengiyakan.

Yedam mengeluarkan handphone nya.

"Ini musik buatan aku sendiri, tolong dinikmati ya"

Yedam melanjutkan makannya dan Sarang diam menunggu suara halus menyapa inderanya.

DARARI.

Itu judul lagunya, dan makna lagunya adalah tentang dia yang menyukai seseorang sejak usianya 17 tahun. Dan seseorang itu sangat cantik bagi Dia, si Dia sangat ingin mengajak seseorang beruntung itu untuk menikmati lagu ini.

Itu analisis data dari seorang Kim Sarang.

Dan benar saja Yedam sudah menyampaikan hatinya dan juga menyampaikan keinginannya bersama lagu itu.

Bagaimana kelanjutan hanya Yedam yang tau.




End.

treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang