33. Boy (Haruto)

462 56 0
                                    

10 tahun kemudian.

Seorang laki-laki membuka pintu kamar yang masih sama dari dulu, bahkan aroma kamar ini juga tidak pernah berubah.

Matanya lurus menatap perempuan yang sedang terlelap memeluk anak bayi di sampingnya. Sepertinya dia kelelahan. Laki-laki itu kembali menutup pintu dan melangkah pergi takut mengusik keduanya.

"Sarangnya nggak ada to?" Tanya Jisoo

"Ada mah, lagi ngelonin kenzo"

Jisoo mengangguk.

"Iya daritadi kenzo nangis mulu ngantuk kayaknya" Jisoo.

Pintu utama terbuka munculah perempuan lain yang tergesa-gesa masuk. Dengan laki-laki seumuran mengekori.

"Tante Jisoo, Minji pulang Kenzo nya mana?" Tanya Minji tidak sabaran.

"Husss jangan berisik nanti bangun" tutur Haruto.

"Lagi tidur sama Sarang diatas" kata Jisoo menjelaskan.

"Syukurdeh, dari tadi Minji ngeluh bilang mikirin Kenzo terus selama meeting" tutur Jeongwoo sudah ikut upruk di dapur.

"Apa nih berisik banget, ganggu anak gue" Kata perempuan yang sedang turun dari tangga khas bangun tidur.

"Loh Kenzonya lo tinggalin?" Minji.

"Engga, ada kak Ajun" Sarang

"Mah laper nih" kata Sarang saat sudah sampai di dapur juga.

"Sabar ya non, mbak Sumi lagi mau masak nih baru sempet" kata mbak Sumi.

"Iya santai mba, tapi kayaknya susu Kenzo perlu diangetin deh" Sarang.

"Bentar lagi kayaknya juga bakal bangun" lanjut Sarang lagi.

"Cocok dah lo jadi emak" Jeongwoo.

"Sarang! Dekk tolongin ini Kenzo nangis" kata Junkyu keluar kamar menggendong si kecil.

"Siniin kak" Minji.

Minji menggendong Kenzo, hingga Kenzo berhenti menangis.

"Kangen lo itu! Nggak mau ditinggal tinggal tandanya" kata Haruto.

"Aduh maaf ya sayang, kakak sibuk kerja mama papa juga belom balik dari rumah oma lagian kamu pake ditinggal ya dek" Minji.

Yang mengira Kenzo adalah putra Sarang kalian salah, Kenzo balita berusia satu tahun lebih tiga bulan tersebut adalah adik Minji yang dititipkan ke Sarang karena Minji ada meeting penting bersama Jeongwoo selaku CEO nya.

~~~

Sarang melangkahkan kakinya memasuki gedung tinggi didepannya.

"Permisi mbak, pak Haruto nya ada?"

"Ada non, silahkan masuk saja seperti biasa"

Sarang terkekeh.

Karyawan di perusahaan Haruto sudah mengenalnya, karena memang Sarang sedikit berbeda. Perempuan itu bisa seenaknya keluar masuk ke kantor Haruto tanpa izin sebenarnya tapi kan Sarang harus tetap sopan santun bukannya mentang-mentang sahabat Haruto sejak zigot jadi seenak jidat dengan kekuasaannya.

Sarang mengetuk pintu sebelum masuk keruangan Haruto. Terdengar sahutan dari sana dengan suara dinginnya.

"Jangan ganggu saya, datang lagi nanti"

Namun pintu tetap terbuka, kepala perempuan menyembul dari balik sana.

"Baik pak, saya pamit"

Tidak sesuai ucapan perempuan itu malah masuk ke dalam ruangan si bos.

treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang