57. Beautiful Bonus (Junkyu)

386 44 1
                                    

Sarang turun dari mobil Junkyu. Si pemilik mobil menurun kan kaca mobilnya untuk melihat pacarnya.

"Sayang semangat yaa, nanti kalo udah selesai kabarin Ajun oke?"

Sarang mengangkat tangannya membentuk tanda okay, kemudian Junkyu pergi meninggalkan kampus.

"Oke Sarang semangat, kalo tuh dosen masih ngeselin jadiin tumbal aja"

Seorang gadis berjalan menuju ruangan seseorang setelah ijin ke resepsionis dibawah tadi.

Tok.. Tok.. Tok..

"Silahkan masuk"suara jawaban terdengar.

Gadis tersebut masuk.

"AJUN!?!" panggil gadis itu dengan senyuman mekar di wajahnya.

Junkyu ikut tersenyum.

"Ada kabar bahagia apa nih?"

Sarang duduk di sofa coklat, didepan meja kerja Junkyu.

"Diterima huhuu, seneng banget Minggu depan tinggal di uji in"

Junkyu menutup laptopnya. Ikut duduk si sofa di samping gadis itu.

"Seneng?"

"Seneng lah, gila banget si kalo masih di revisi lagi"

Sarang diam sebentar.

"Ajun udah selesai?"

Junkyu mengangguk.

"Sip, karena aku lagi happy gini ayo makan siang dulu kamu belom makan kan?"

Junkyu menggeleng.

"Tadi kata mbak resepsionis, dideket sini ada resto yang menunya enak-enak yuk kesana"

"Yah keduluan mbak resepsionis ya, tadinya Ajun mau ngasih tau eh udah keduluan mba Ajeng"

"Udah ayo buruan, kamu yang bayar ya" Sarang.

"Kan emang biasanya gitu" sindir Junkyu bangkit mengambil kunci mobilnya.

"Mama papa kamu honeymoon dimana si?" Tanya Junkyu yang baru selesai mandi.

"Keliling-liling pokoknya deh" jawab Sarang yang asik main hp dimeja belajar nya.

Junkyu baru pulang dari kantor, tadi setelah makan siang Junkyu kembali ke kantor setelah mengantar Sarang pulang. Aduh enak ya jadi mbak Sarang dibucinin Ajun.

"Sayang nggak tidur? Biasanya jam segini udah ngeluh ngantuk" tanya Junkyu.

"Belom, masih kebawa suasana happy"  jawab Sarang masih fokus dengan ponselnya.

"Nonton yuk" ajak Junkyu

"Nonton apa?"

"Apa kek gitu?"

"Ya apa?"

Sarang masih tidak berpaling dari ponselnya.

Junkyu kesal, pemuda itu berjalan mendekat, mutar kursi gadis itu dan mengambil ponsel Sarang kemudian mematikan ponsel tersebut.

"Asik banget si sama hp" Junkyu.

"Lagi chatan sama Yeji Ajun sayang" jelas Sarang.

Junkyu diam milih Menatap gadis itu yang terjebak diantara kursi dan dia tangan Junkyu. Sarang tau Junkyu masih kesal dia mengelus pipi Junkyu dan tersenyum manis guna menghindari tatapan maut Junkyu.

"Eh katanya mau nonton, ayo jadi nggak"

Sial senyumannya nggak mempan.

"Sarang nikah yuk" kata Junkyu. Sarang bengong,

Ini Junkyu kenapa deh.

"Abis wisuda, kita nikah" lanjut Junkyu.

"Aku ga tahan sayang"

Suara Junkyu berubah, aduh sekarang Sarang benar-benar menghadapi Junkyu bukan Ajun.

"Aku udah siapin semuanya buat lamar kamu setelah wisuda, tapi kayaknya aku bener-bener gak tahan pengen ngomong sekarang"

"Iya Ajun kita nikah abis wisuda, kan emang begitu Keluarga kita udah sepakat abis wisuda" jelas Sarang tak tau sikon.

"Sayang, kamu nggak tau suasana banget si, ini aku lagi mau romantis-romantis guy gitu loh" kata Junkyu kembali ke mode Ajun.

"Habisnya kamu aneh-aneh aja, apa juga romantis-romantis an" jawab Sarang.

"Romantis menurut kamu itu gimana si ay?" Tanya Junkyu.

"Kenapa nanya gitu?"

"Udah jawab aja buru"

"Gimana ya bentar mikir, kamu duluan deh menurut kamu romantis itu kaya apa?"

"Oke, romantis itu begini"

Cup.

Bibir Junkyu mencium sekilas bibir pink Sarang.

Junkyu memajukan wajahnya lagi, buru-buru Sarang tahan mulut Junkyu pakai tangannya.

"Kenapa si ay" rengek Junkyu lagi.

"Aku udah paham, ayo jadi nonton film gak?"

Junkyu tak abis pikir, pacar nya itu saking polosnya apa gimana si, masa nggak paham kode Junkyu.

"Nggak jadi nonton film, nggak denger aku bilang mau romantis-romantis an?" mode Junkyu comeback.

"Maaf ya nona kim, bakal banyak seni yang aku buat malem ini"

Junkyu langsung menerjang bibir gadis itu brutal. Menarik gadis itu untuk berdiri, jujur saja Junkyu pegal dari tadi menunduk terus. Setelah Sarang berdiri dalam dekapannya Junkyu mendorong kursi itu entah kemana menggunakan kakinya.

Sarang dia angkat untuk duduk di meja, kasian juga kalau terus-terusan dongkak, walau brutal Junkyu masih punya rasa iba ke Sarang ya.

Sarang kehabisan nafas karena mengikuti permainan Junkyu, dia memukul-mukul dada Junkyu supaya ciuman mereka berhenti sebentar.

Junkyu peka, kemudian melepaskan tautan mereka membiarkan gadis itu bernafas dulu.

Junkyu kembali memajukan wajahnya.

"Bentar Ajun, sebentar lagi ngga liat masih ngos-ngosan gini?" Kesal Sarang.

Junkyu milih melepas kaos putihnya, melemparkan nya asal kemudian memeluk pinggang gadis itu lagi dan menyusupkan kepalanya di leher gadis itu.

"Sshhhh" rintihan Sarang tertahan karena Junkyu menggigit lehernya membuat tanda kissmark disana.
Junkyu pindah menciumi leher tengah Sarang membuat gadis itu mendongkak membiarkan Junkyu bermain disana.

Junkyu sudah gila memang, dimana Junkyu dulu yang terlihat cuek tak tertarik dengan kehidupan cinta.

Junkyu tidak tahan, dia kembali melumat bibir Sarang menggendongnya dan berjalan menuju kasur tanpa melepaskan tautannya.

Sarang direbahkan dengan pelan, satu tangan Junkyu ia gunakan untuk menahan tubuhnya sendiri satu lagi tangannya bergerak membuka kancing piyama gadis dibawahnya.

Satu kancing terbuka Sarang masih belum sadar.

Dua kancing berhasil Junkyu buka.

Sarang mulai menyadari gerakan tangan Junkyu, dia membuka matanya, tangannya menggenggam tangan Junkyu yang mulai hendak membuka kancing ke tiga.

Junkyu melepaskan tautan mereka, memandang gadis itu penuh tanya.

"Ajun stop" pinta Sarang.

"Kenapa?"

"Tahan Ajun"

"Kita udah dari tadi begini.."

"Kalo kamu kebablasan gimana? Belom nikah kitaa Ajun"

Junkyu mengalah, memilih turun dari kasur dan berjalan masuk ke kamar mandi. Terpaksa mandi lagi deh.

"Tahan Junkyu tahan besok kalo udah nikah lo bisa main sepuasnya ya jun" kata Junkyu pada bayangan dirinya di cermin.


End.

treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang