1. Darari (Bang Yedam)

2.1K 83 1
                                    

"Dam oper sini dam"

Yedam menggiring bola menuju Hyunsuk dengan sangat hati-hati.

Ini bukan jam olahraga memang, tapi pemain bola dilapangan ini sedang memanfaatkan waktu luang saat jam kosong. Guru-guru mendadak rapat itu si yang tadi diumumkan di speaker sekolah.

Semua siswa memanfaatkan waktu dengan baik, ada yang rajin dengan mengunjungi perpustakaan, ada yang hanya bermalas-malasan di kelas, ada yang pergi ke kantin, dan mungkin sebagian siswi kebanyakan mereka pergi ke lapangan olahraga untuk melihat penampilan para pentolan sekolah yang sedang bermain ini.

Bola berhasil direbut oleh lawan, namun untuk menghindari direbutnya bola kembali si lawan malah mengoper ke luar garis lapangan.

Yedam senang karena itu adalah kesempatan untuk timnya kembali merebut bola. Dia berjalan ke pinggir untuk menggambil start menendang bola.

Dilihat nya bangku GOR diatasnya ternyata banyak siswi yang teriak heboh memanggil namanya dan teman-temannya. Yedam terkekeh kecil sebelum akhirnya dia terhenti di seorang gadis yang hanya duduk tanpa minat di tempatnya, gadis itu sangat terlihat risih dengan teman-temannya. Mungkin.

Yedam melihat gadis itu pergi diam-diam meninggalkan temannya.

"Dia siapa? Tiga tahun sekolah disini kok gue baru liat si" batin Yedam.

Satu tepukan di bahu yedam dapatkan dari Junghwan temannya sekaligus adik kelasnya yang sayangnya saat ini jadi rival permainan.

"Kenapa bang?"

"Eh, anu engga papa"

Permainan pun berlanjut hingga selesai.

~~~

Hari ini seharusnya kelas XII IPA 1 di adakan ulangan Bahasa, tapi karena kendala yang sangat tiba-tiba yaitu Bu Wanda melahirkan akhirnya mereka gagal ulangan.

Seorang gadis duduk di bangkunya sedikit kesal. Percuma dia semalaman sistem kebut ternyata ulangannya batal.

Seseorang berdiri diluar di dekat jendela, membuat Yujin selaku orang terdekat dari jendela bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas.

"Hoi, ngapain dam ngintip-ngintip kelas gue"

Yedam yang ke gep sama Yujin malah cengengesan dan garuk-garuk kepala.

"Eh anu itu emm.."

Yujin menunggu jawaban Yedam dengan seksama.

"Ah itu, tadi ada yang dipanggil pak Yanto" ucap Yedam cepat.

"Siapa?"

"Aduh gue lupa!" Jawab Yedam.

"Kok bisa si dam" tanya Yujin juga ikutan bingung

"Em lo ada foto sekelas nggak?" Tanya Yedam.

"Ada, kenapa?"

"Coba mana?"

Yujin menunjukan foto berisikan anak kelas XII IPA 1 dari ponselnya.

"Coba sebutin satu-satu namanya" tutur Yedam.

"Loh"

"Biar gue inget"

Yujin ber oh ria dan mulai menyebutkan satu persatu nama siswa siswi.

"Ini lo pasti udh tau" kata Yujin saat menunjuk Hyunsuk.

"Ini Yuri, trus ini Hyein, ini..."

Tepat ini yang Yedam cari.

"Sarang"

"Oh namanya Sarang" batin Yedam.

"Udah ketemu Jin, yang ini" ucap Yedam menunjuk Sarang.

"Ohh Padahal gampang banget diapalin namanya, kon bisa lupa si dam kebanyakan materi kali diotaklo"

Yedam garuk-garuk kepala lagi.

"Orang nya ada kok didalem, mau ngomong langsung aja? Biar gue panggilin"

Buru-buru Yedam cegah, bisa mati ditempat nanti Yedam.

"Eh engga usah, gue ngomong sama Lo aja nanti lo sampein"

"Emang apa si" tanya Yujin

Deg

Yedam lupa cari alasan masuk akal, tapi...

"Dia disuru pak Yanto ngambil buku di mejanya Bu Wanda" kata Yedam.

Huft untung sebelum kesini dia mendengar pembicaraan Jihoon dan Asahi yang disuruh memanggil salah satu anak kelas ini.

"Loh cuma gitu harus si Sarang?"

"Ngga tau mungkin pak Yanto ingetnya sarang kali"

"Oh ya udah, makasih ya dam"

Tinnnn

Suara klakson dari mulut Hyunsuk.

"Ngapain lo dam?" Tanya Hyunsuk.

"Eh anu.."

"Nyariin Sarang disuruh ngambil buku sama pak Yanto"potong Yujin.

"Oh ga usah udah gue ambil kok tadi di chat sama Jihoon"

Yedam jadi was-was takut Hyunsuk curiga sesuatu.

"Gue balik dulu ya byee" ucap yedam berlalu begitu saja.

~~~~

Bulan berganti bulan dan ini sudah hari kelulusan, semua siswa saling mengucapkan salam perpisahan. Masa putih abu-abu pun selesai sekarang tinggal menentukan pilihan mau lanjut belajar atau berhenti disini.

Dihari ini semua orang berdandan cantik bak pangeran dan putri kerajaan.

Sarang salah satunya, bak Putri kerajaan dia tampak anggun rupawan. Membuat siapapun mungkin akan merasakan cinta pandangan pertama.

Tak terkecuali Yedam, rasanya ingin mengajak foto bersama untuk kenang-kenangan cinta pertama di pandangan pertama. Tapi lagi-lagi dia gengsi untuk mendekati duluan. Yasudah kesempatan emas hilang dan mungkin tidak ada kesempatan lain lagi kedepannya.

treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang