9. Orange (Asahi)

401 51 0
                                    

Asahi memandangi Sticky note berwarna kuning di tangannya yang dia dapat dua hari lalu.

Asa.

Nama itu spesial.
Hanya ada dua orang yang memanggilnya begitu.

"Sahi!" Panggil Junkyu.

"Mikirin apa si lo dari tadi dipanggil nggak nyaut-nyaut" kata Doyoung dari pintu kelas.

"Kuy ngantin" ajak Jaehyuk.

Dikantin sangat ramain sekali, membuat Asahi sangat malas mengantri. Tapi perutnya berkata lain cacing di dalamnya sudah meronta minta makan.

"Eh Yoshi, sendirian aja" tanya Junkyu.

"Iya nih, adek gue lagi sakit"

"Ooo"

"Sakit apa Yosh dua hari nggak masuk?" Tanya Doyoung yang sekelas dengan Sarang.

"Demam tinggi, alergi nya kambuh"

"Alergi apa emang adek lo?"

"Bunga"

Asahi menyimak, ada kesamaan lain dari keduanya. Mendadak asahi merindukan dia.

Ibunya.

"Eh ini siapa?"

Doyoung mengikut Asahi.

"Gue Asahi"

"Oo, gue Yoshinori kakaknya Kim Sarang"

~~~

Sepi. Rasanya ingin sekolah.
Tapi Sarang tidak mau diamuk Yoshi.

Semuanya hampa, dulu saat kecil kalau Sarang sakit semua orang akan khawatir tapi sekarang...

Sarang rindu, serindu-rindunya rindu bermain pasir dipantai bersama ayah dan rindu bereksperimen didapur bersama bunda.

Airmata perlahan membasahi pipinya, tangisan tanpa suara itu terasa amat pilu.

"Ayah ingin memeluk kamu nak, tapi maaf rasa bersalah ini" ucap ayah dibalik pintu kamar Sarang.

Dibalik Sarang yang menangis, ada bunda juga yang menangis memeluk bingkai foto masa kecil putrinya.

"Bunda kangen nak, maafin bunda ya"

~~~

Malam hari ini Yoshi tidak bisa tertidur, jalarannya sore tadi bunda juga ikut ngedrop.

Yoshi dan ayah sangat tau apa penyebabnya, karena sedari tadi bunda hanya memeluk satu bingkai. Foto masa kecil Sarang di pangkuannya.

Yoshi bimbang, apa yang harus dilakukan kedepannya, bagaimana menyembuhkan bunda dan bagaimana semuanya berakhir.

Karena kecelakaan waktu itu, bunda mengalami frustasi berat akibat merasa bersalah yang amat dalam kepada si bungsu. Setelah tahu putrinya koma dan mengalami luka di leher yang cukup menggenaskan, bunda Jisoo depresi. Merasa bersalah karena tak bisa melindungi putri cantiknya.

Saat koma, Sarang sempat mengalami berhenti jantung, hingga dinyatakan meninggal oleh dokter.
Ternyata itu hanya mati jantung sesaat, namun bunda Jisoo yang depresi sudah mengklaim putrinya meninggal.

Karena depresi akut, dokter menyarankan agar bunda mendapat perawatan intensif di rumah sakit khusus, tentu ayah menyetujui.

Selama perawatan berjalan begitu baik, namun ada satu fakta yang sulit di sembuhkan fakta bahwa bunda Jisoo benar-benar menganggap Sarang telah tiada.

Satu minggu sejak bunda Jisoo dirawat dirumah sakit khusus, Sarang bangun dari koma. Dan disitulah Sarang tau bahwa dia tidak bisa lagi mengeluarkan rengekan kepada keluarganya.

treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang