Gadis cantik itu kembali melakukan aktivitas kesukaannya, melihat senja yang hendak menghilang.
Kali ini dia duduk sendiri ditaman, menunggu Yoshi kelas tambahan katanya.
Sarang ingat sesuatu, sebuah lesung pipi yang dulu ia jumpai saat memejamkan matanya di semilir angin petang di atap sekolah.
Perlahan gadis itu memejamkan matanya, kembali menikmati semilir angin yang berhembus. Berharap nanti saat membuka matanya pemilik lesung pipi itu ada di hadapannya.
Merasa bahwa imajinasi nya ternyata tak mungkin jadi kenyataan, Sarang membuka matanya. Menghembuskan nafas menyadari kenyataan.
"Hai"
Suara itu.
Segera sarang menoleh kebelakang, disana ada seseorang yang dia tunggu.
Dulu dia mungkin hanya memantau sarang dari jauh, saat gadis itu dijemput kakaknya untuk pulang karena sang bunda masak makanan enak. Tapi sekarang dia sudah berani menampakkan dirinya, bahkan jauh sebelum hari ini.
Dia Asahi.
Asahi mendekat, duduk di sebelah gadis itu dan menatap jauh kedepan. Sedangkan Sarang dia hanya termangu memfokuskan pandangannya ke pemuda di sampingnya hingga Asahi menoleh.
"Gue minta maaf"
"Ayah gue emang bejad, tapi tolong maafin dia"
"Kita udah kena karmanya, tolong maafin dia" Tutur Asahi bertubi-tubi.
Jangan lupakan, sebenih air mata ada di pelupuk matanya mengalir di tempat yang Sarang ingin lihat.
"Mama gue, dia juga jadi korban rival ayah dan gue rasa itu karma buat keluarga gue"
"Sekarang dia koma, tolong maafin keluarga gue" sambung Asahi yang kini menoleh ke arah gadis itu yang sedari tadi diam menyimak.
"Gue nggak tau harus gimana tanpa mama gue nggak mau kehilangan dia" ucap Asahi terdengar pilu.
Perlahan Sarang mendekat membawa Asahi kedalam pelukannya, entahlah hati nuraninya bilang untuk menenangkan pemuda itu. Karena jujur saja Sarang sangat sakit melihat air matanya.
Sedari tadi Yoshi mengamati, disana juga ada Jaehyuk, Junkyu, Doyoung dan Yuri.
Yoshi pergi meninggalkan lokasi, disusul yang lainnya membiarkan Asahi dan Sarang berdua.
Asahi menjauhkan tubuhnya, menghapus air mata dipelupuk matanya.
"Tolong jangan kasianin gue, ini karma"
Sarang menggeleng, dia tidak mengasihani Asahi. Karena dia tahu rasanya dikasihani itu sangat menyakitkan.
"Gimana keadaan mama kamu?"
Tanya Sarang dengan coretan di sticky note.
"Kemaren dia drop lagi, tekanan darah nya nggak stabil, dan kalau nggak lekas turun.."
Asahi menggantungkan kalimatnya tak sanggup meneruskan.
Sarang tau kelanjutannya.
Kak Asa jangan sedih, nanti mamanya ikut sedih
Senyum ya lesung pipi kak asa indahAsahi tersenyum menampilkan lesung nya.
Gitu dong senyum, kapan-kapan ajak aku ketemu mama kak Asa ya.
Asahi menganggukSarang menoel pipi berlesung milik Asahi, membuat Asahi menatap kearah nya.
Kak, aku udah maafin
Aku iklas kok kak
Asahi menoleh ke arah gadis itu setelah membaca sticky note nya. Yang ditatap hanya tersenyum manis.~~~
"Dokter!!!" Panggil Mashiho panik.
Mendadak Mako kejang kejang, badannya panas dan sedari tadi muntah darah.
Mashiho segera menghubungi ayahnya, memberi kabar kondisi adiknya.
"Kak Mashi mohon bertahan ya dek" doa Mashiho dalam hati.
~~~
Malam itu Sarang tidak bisa tidur, entah kenapa tapi hatinya terasa sakit.
Butuh teman cerita, tapi Yoshi sudah tidur, mau menelfon Yuri mana bisa dia ngobrol.
Insting seorang ibu tidaklah salah, benar saya Jisoo mendapati Sarang yang masih berdiri galau di dekat jendela.
"Kok belom tidur nak?" Tanya Jisoo mendekat.
Sarang bingung, haruskah dia bercerita.
Akhirnya malam itu ibu dan anak itu menghabiskan malam bersama.
~~~
Sarang dan Jisoo berjalan beriringan dan saling menggandeng tangan. Mencari ruangan yang tertera di sticky note kuning nya.
"VIP A06? Bener ini nak?" Tanya Jisoo.
Sarang mengangguk. Segera Jisoo membuka pintunya.
"Permisi" ucap Jisoo.
Orang-orang disana berdiri, heran siapa yang datang.
Asahi menyambut kedatangan ibu dan anak itu, sedangkan ayahnya diam mematung ditempatnya.
"Jadi dia dalangnya" batin Jisoo.
Atensi Sarang beralih dari tuan Hamada menuju bankar.
"Mama di ruangan ICU, jadi nggak bisa dijenguk, ini ruang mama sebelum drop parah" jelas Asahi.
"Silahkan duduk tante" ucap Asahi lagi.
"Saya minta maaf, sungguh keserakahan saya membuat saya buta nyonya" ucap tuan Hamada.
Jisoo marah sebenarnya, namun apa boleh buat semuanya sudah terjadi. Toh mereka menyesel telah melakukan tindakan tersebut.
"Yang berlalu biarlah berlalu, semoga istri anda segera pulih" ucap mama Jisoo.
Dering telpon memecah obrolan mereka, segera tuan Hamada mengangkat panggilan tersebut.
"Apa? Aku kesana" ucap tuan Hamada panik.
"Kenapa yah?" Tanya Asahi.
"Mako, dia kejang lagi Mashiho sendirian disana, ayah kesana dulu ya" ucap tuan Hamada segera berlalu setelah pamit pada dua perempuan yabg menjadi tamu mereka.
"Mashiho? Anak rekan ayah kamu yang juga ikut andil dalam kecelakaan itu kan nak?" Tanya Jisoo.
Ingat saat Asahi menangis meminta maaf ditaman?
Semuanya Asahi ceritakan, dari siapa saja dalangnya dan siapa itu keluarga Takata pokonya sangat sangat banyak yang Asahi sampaikan sore itu.
Sama seperti Asahi yang menceritakan semuanya, Sarang juga menceritakan semuanya kepada bunda Jisoo malam itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
treasure And Love [Treasure Imagine]
RomanceKumpulan haluan sama member treasure.