27. Slowmotion (So Junghwan)

252 45 0
                                    

Seseorang mengetuk pintu ruangan tuan Kim.

"Silahkan masuk"

Muncul pemuda dari balik pintu.

"Eh Junghwan ada apa? Silahkan duduk dulu"

"Begini grand master, saya mau mengajukan sesuatu"

Tuan kim menyimak.

"Boleh nggak kalau saya mindah minta latih ke master Sarang?" Junghwan.

"Kenapa? Mendadak sekali? Kamu tidak suka dilatih Yoshi?"

"Bukan begitu, saya cuma pengen saja lagipun saya sudah pernah di latih master Yohan dan master Jaemin jadi saya pikir saya akan dapet ilmu baru kalau di latih oleh master Sarang" Junghwan.

"Nanti saya pikirkan ya dan saya tanyakan soalnya akhir-akhir ini juga Sarang nya sibuk takutnya tidak bisa menambah jadwal"

~~~

Keluarga kim sedang makan malam bersama dikediaman mereka, memang harmonis sekali keluarga ini.

"Pah, Doyoung kepo nih" Doyoung.

"Kepo apa?" Tanya papa.

"Waktu itu pas lagi ngadain tanding antar peserta didik kok ayah setuju-setuju aja kalo Sarang bilang anak didik kesayangan papa yang sering dibangga-banggain itu lemah"

"Biasanya aja papa muji-muji terus sampe Doyoung kesel" sambung Doyoung.

"Karena kamu nggak ngeliat apa yang diliat adek kamu sama papa" ucap papa.

"Hah gimana pah?" Doyoung.

"Gini, didunia ini ada tiga macem orang. Yang pertama, orang yang hanya memakai pikirannya saja tidak diimbangi hatinya biasanya sering kita sebut egois"

Doyoung mengangguk.

"Yang kedua, orang yang terlalu menggunakan hatinya daripada pikirannya. Biasanya kita temui diorang-orang yang lagi dimabuk cinta yang selalu melihat pasangannya baik terus tanpa pernah melakukan kesalahan"

"Kaya papa kalo sama mama" sahut Sarang.

"Ketiga orang yang bisa mengontrol hati dan pikirannya orang itu cenderung tenang dan lebih hati-hati dalam bertindak"

"Terus hubungannya sama Junghwan apa pah?" Doyoung.

"Kamu pasti paham dong istilah prenjo-prenjon apalah itu adek yang bilang papa nggak paham"

"Terus?" Tanya Doyoung beralih ke Sarang.

"Aduh gitu aja masih mikir, kaka tau kan hubungan Junghwan, Niki sama Eunchae? Terus sekarang Eunchae jadian sama Niki? Terus lagi tau kan kenapa Junghwan selalu kalah sama Eunchae?"

"Ya itu karena Junghwan suka Eunchae dan dia tipe ke dua dia orang yang lebih milih pake hati, jadinya ngalah karena nggak mau Eunchae luka"

"Itu juga faktor Junghwan kualitas nya kurang akhir-akhir ini" lanjut Sarang.

"Ahh kenyang, adek naik ya pah mah mau ngelanjutin tugas sekolah sama masukin data toko" pamit Sarang.

Sarang meninggalkan mereka, huft jadwalnya padat.

"Terus pah contoh tipe ke tiga siapa kira-kira?"

"Adek kamu" kata mama.

Papa menoleh dan tersenyum.

~~~

"Saya So Junghwan mohon bantuannya" ucap Junghwan menunduk hormat.

Sarang tertawa.

"Iya-iya sudah, selamat datang Junghwan sebagai peserta didik saya"

Junghwan tersenyum, akhirnya jadi peserta didik orang yang selalu memcoel hatinya dengan kata-kata menusuk diam-diam.

"Saya rasa saya tidak perlu mengulang dari awal materi kamu karena pastinya master Yohan, Yoshi maupun Jaemin sudah menghajarkan kamu dasar-dasarnya"

"Ada satu yang saya ingin pelajari dari master" Junghwan.

"Apa?"

"Saya mau diajarkan untuk bisa mengontrol hati dan pikiran" lanjut Junghwan.

"Tapi maaf sebelumnya kalau saya meminta jadwal hari yang berbeda dengan pelatihan anak-anak lain karena hari itu juga bertubrukan dengan jadwal saya melatih" ujar Junghwan.

~~~

"Bener kata kak Yoshi kalo lo pindah pengampuh?" Tanya Jungwon.

"Yoi, pengampuh gue sama kaya lo sama Eunchae cuma ya itu kita beda hari soalnya jadwal gue sama dia tubrukan" jelas Junghwan.

"Hari Rabu bukannya lo males banget kalo ada latihan hari rabu gara-gara lo pulang sekolah siang ditambah piket?" Niki.

"Udah engga"

Sarang datang membawa minuman dingin dengan Eunchae dibelakangnya.

"Permisi pesanan datang" Eunchae.

Setelah semua kebagian minum Eunchae duduk si samping Niki sedangkan Sarang duduk di samping Jungwon dan Eunchae, tepat di depan Junghwan.

"Gimana wan dilatih Sarang? Seneng kan enak" Eunchae.

Junghwan diam, bingung harus menjawab apa. Jadinya pemuda itu malah hanya menatap sang pelatih yang sedang makan cookies.

"Emm anu ya gitu lah" Junghwan.

"Gitu gimana sih?" Eunchae.

"Emang kenapa mau pindah, biasanya kalo ganti pelatih juga nggak mau?" Jungwon

"Biasanya juga kalo di ganti pelatih langsung ngomel-ngomel nggak terima" Eunchae.

"Ayah yang nyuruh" kata Sarang masih fokus pada cake nya.

~~~

"Master?!!" Panggil Junghwan menuntun sepedanya keluar dari parkiran pusat latihan.

Sarang menjeda kegiatannya yang hendak masuk ke mobil.

"Iya kenapa?"

"Boleh minta waktunya sebentar?"

Sarang menoleh ke arah kemudi, meminta ijin ke kakaknya yanh diangguki oleh Doyoung lalu berjalan mendahului Junghwan.

"Terimakasih master"Junghwan.

"Untuk?" Bingung Sarang.

"Sudah banyak membantu" Junghwan.

"Itu kan tugas saya, oh ya jangan panggil saya master diluar jadwal"

"Oke, Sarang?"

Sarang mengangguk.

"Emm tolong ajarkan saya banyak hal mengenai hati saya ingin bisa menguasai hati saya sendiri" Junghwan.

"Bukankah itu tugas saya sebagai pelatih?"

"Sarang?"

"Iya?"

"Mau berteman?"

Junghwan mengulurkan tangannya. Tanpa ragu Sarang menerima uluran tangan tersebut dan tersenyum manis.

"Teman" Sarang.

~~~

"Sarang nanti jadi kan?" Tanya Junghwan bisik bisik di samping gadis yang sedang melatih anak-anak tersebut.

"Iya nanti, fokus dulu sana sama kerjaan kamu wan" Sarang.

Yoshi dan Yohan mengamati.

"Sejak kapan mereka akrab, bukannya Junghwan kalo ketemu Sarang kerjaannya manggut-manggut kaya orang ga suka?" Yohan.

"Inget han, benci sama cinta bedanya tipis" Yoshi.





treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang