29. Boy (Haruto)

677 54 3
                                    

"HARUTO!! BUKA NGGAK PINTUNYA"

seorang gadis sedari tadi menggedor-gedor pintu kamar Haruto. Sedangkan si pemilik kamar merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya sambil memainkan ponselnya.

"HARUTO!!!"

"GUE ITUNG SAMPE TIGA LO NGGAK KELUAR GUE DOBRAK NI PINTU"

"SATU"

gadis itu ambil ancang-ancang.

"DUA"

Menaikkan lengan bajunya siap bertempur.

"TIGA AAA AUUUU RUTOOOOO!"

Gadis itu nyusruk kedalam kala Haruto membuka pintu kamarnya.

"Mampus lo rang, karma abisnya lo berisik banget"

Ucap Haruto lalu berjalan menuruni anak tangga, meninggalkan Sarang terduduk di lantai kamarnya.

~~~

"Nanti nggak usah di jemput ya pak, saya pulang sama Jeongwoo aja"

"Yah gimana dong non, nanti saya diomelin tuan besar"

"Udah pak nanti bilang aja ada kelas tambahan nggak tau pulang jam berapa oke, dah pak Didit Sarang masuk dulu"

Sarang masuk berjalan melewati gerbang, kebetulan bertemu Jeongwoo dan Jungwon yang baru saja keluar dari parkiran.

"Woi rang disita lagi?" Jeongwoo

"You know lah"

"Emang biadab di Ruto" Jungwon

~~~

"Ayo dong rang, masa masih ngambek si" bujuk Ruto.

"Gue yang ganteng gini nggak cocok dimusuhin tau"

Dih PD banget. Batin Sarang.

"Lo mikir aja sendiri to, fasilitas Sarang diambil semua jatahnya juga dipotong 70% ,70% to" kesal Jungwon juga.

"Ya kan lo juga tau kalo fasilitas gue ditarik juga mana bisa ngembaliin 200 juta saat itu juga" jelas Haruto.

"Ya elo nggak ngotak bisa-bisa sehari habis 200 juta itu buat ngapain too? Beli tanah lo?" Tutut Jeongwoo ngegas.

"Aduhh maafin due deh ya Sarang yang cantik" kata Haruto lagi.

"Gue maafin, tapi LO HARUS BILANG SAMA NYOKAP BOKAP GUE KALO LO YANG MAKE KARTU KREDIT GUE!!"
Sarang bangkit meninggalkan ketiganya.

"Eh gue baru dateng malah pergi" Minji.

~~~

"Pah, nggak mungkin banget Sarang ngabisin 200 juta sehari pasti di pake Ruto lagi pah" ucap Junkyu ikut membujuk papanya.

"Ya itu urusan Sarang kak, biar Sarang juga kapok nggak sembarangan minjemin kartu kredit" ucap papa final meninggalkan Junkyu yang diam-diam menoleh ke atas menatap kasihan ke arah adiknya yang menyaksikan perjuangan kakaknya tadi.

"Sorry" ucap Junkyu tak bersuara.

Sarang melemas.

~~~

"Paaaa plis ya pahh, adek kangen sama Buddy" ucap Sarang memelas.

"Engga, kamu masih papa hukum ya selama empat bulan nggak ada fasilitas buat kamu"

Sarang merengek meraung-raung.

"Papaa boleh nyita yang lain potong uang jajan Sarang juga nggak papa tapi jangan kurung Buddy dong pahh" kata Sarang kembali mengganggu papahnya yang sedang membaca koran di teras depan.

treasure And Love [Treasure Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang