KABUT-4 | Senyum manis sebagai kunci

20 1 0
                                    

Tuhanku maha baik. Menghidupkan ku diantara orang-orang baik , juga Menganugerahkanku pasangan yang luar biasa. 

~KABUT

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Nanti pulangnya tunggu mas jemput ya sayang. Nanti istirahat jangan lupa makan ya. Kalau ada apa-apa cepat hubungi mas. Sepertinya mas akan sampai 30 menit setelah jadwal kamu pulang. Tunggu sebentar gak papa kan? Nanti mas ngebut deh." Ucap mas Tegar saat sampai disekolah tempatku mengajar. Ini hari pertama dia mengantarkan ku, sebelum aku menikah dengannya kami tidak pernah berangkat kerja bareng. Selain menghindari fitnah, aku juga tidak mau merepotkan mas Tegar.

"Iya mas, gak usah ngebut-ngebut mas. Santay aja. Inget mas alon-alon waton kelakon. Oh iya nanti kita pulang langsung ke rumah mama papa aja yaa mas. Mba Kyra kan berangkat ke Jakarta hari ini." 

"Iya cantik. Yaudah mas pergi dulu ya."

"Iya mas. Hati-hati yaaa" Jawabku sembari menyalimi mas Tegar lalu mas Tegar mengecup keningku.

Saat akan melangkah ....

"Eh Key, Kamu lupa yaaaa. Hem ?"

"Lupa apa mas? Perasaan gak ada deh." Balasku bingung karena sebelum berangkat aku sudah memastikan semuanya. Tidak ada satupun yang tertinggal.

"Senyumnya buat aku mana? Senyummu itu kunci kebahagiaanku lho Key, kok lupaa sih." 

Ah bisa ajaa buntelan kacang tampan ini. 

Tanpa berucap apapun, aku langsung tersenyum dengar ucapan mas Tegar itu. Bisa-bisanya dia bicara seperti itu di sekolah. Bagaimana kalau anak muridku melihatnya.

"Nah gitu dong Key-nya mas Tegar. Manis sekali. Kan mas jadi makin semangat. Terus begitu yaaa, jangan sampe pudar senyumnya. Yaudah mas pergi yaa. Assalamualaikum."

Gimana gak senyum terus mas kalau hidup aku akan seperti ini selamanya, sama kamu, sampai titik akhir.

Tetap dengan senyum ini aku menatap kepergian mas Tegar "Waalaikumsalam.

Akupun beranjak memasuki ruang kantor sekolah ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di sekolah tempatku mengajar, ucapan selamat juga ledekan-ledekan mengenai pengantin baru terus dilontarkan oleh teman-teman se-profesiku. Ada yang mengucapkan selamat menempuh hidup baru, ada juga yang menanyakan hal-hal ambigu yang membuatku tidak habis pikir.

"Gimana bu Kay, lancar buka-bukaanya?"- pak Anggoro guru pendidikan jasmani disekolah ini. Pertanyaannya buat aku mikir negatif dan bingung harus jawab apa. 

Diam sesaat dan memikirkan jawaban yang paling tepat sembari menatap pak Anggoro dengan kebingunan.

"Maksudnya buka kado-kado pernikahannya bu hahhahahahhahahha."

Gelak tawa mengisi ruang guru pagi itu.

"Selamat yaa bu Kay, makin semangat nih pasti ngajarnya."

"Selamat bu Kay, semoga cepat dikasih dedek yaaa."

"Selamat ya bu Kay, salam buat pak Tegar."

Kabar Baik Untuk Tegar | KABUT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang