Menangislah kepada yang Maha kuasa di malam hari yang paling gelap di saat orang lain sedang tertidur nyenyak. Lihatlah rahmat-Nya menyentuhmu dengan menakjubkan.
~Unknown
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Gimana kamu baik-baik aja kan nak disana?"
"Mama sama papa belum bisa pulang sekarang. Papa ada urusan sedikit disini."
"Dek, main-mainlah kesini. Ajak suamimu. Kalian lagi libur kan? Emang kamu gak kangen apa sama kakakmu yang cantik ini Hahahahhahah."
Itu mama dan mbak Kyra di panggilan video sore ini. Sebelum maghrib mama menelponku menanyakan kabar. Mama sempat bertanya perihal mataku yang sembab. Aku beralasan mata sembab itu karena kelilipan.
"Mama betah banget sih mah disana. Emang gak bosen liatin anak mama yang jelek itu. Hahahahahhaha." Ucapku meledek mba Kyra di seberang sana.
"Ehhhh enak ajaaa mama tuh terpesona liat muka aku daripada liat mukamu asem hahhahahah."
"Eh mbak gak boleh ngomong gitu nanti Kafi ngikutin baru tau rasa."
"Heh wes wes malah ledek-ledekan gitu. Yaudah Kay kamu jaga kesehatan yaaa. Nanti mama sama kabarin kalo mau pulang. Salam buat suami dan mertua kamu. Yaudah dulu yaaa udah hampir magrib. Assalamualaikum." Mama melerai.
"Oke ma, Waalaikumsalam."
Mama tutup panggilan itu karena waktu sudah menunjukkan hampir memasuki waktu maghrib. Mas Tegar masih disampingku. Dia hanya tersenyum melihat tingkah kami yang saling meledek.
"Sudah hampir maghrib, mas siap-siap ke masjid gii. Biar berangkat bareng sama ayah." Perintahku pada mas Tegar yang masih asik dengan ponselnya.
"Iya sayang. Mas ambil wudhu dulu yaaa."
"Iya, aku siapin bajunya yaaa."
Seperti biasa, mas Tegar dan ayah akan pergi ke masjid untuk sholat berjamaah. Sedangkan aku dan ibu akan berjamaah dirumah. Setelah sholat maghrib akau bergegas untuk menyiapkan makan malam. Dibantu ibu juga tentunya. Masakan hari ini ada ikan goreng, ayam dan sayur bening buatan ibu.
"Wahh enak nih." Suara ayah yang baru saja datang dari masjid bersama mas Tegar.
"Ayah ini bukannya salam, kok malah." Ucap ibu menegur ayah.
"Hheheheheh lupa bu, maklum udah laperr."
Makan malam adalah quality time terbaik untuk keluarga ini. Ayah yang selalu bercerita tentang hari ini dengan candaan membuat makan malam selalu terasa berwarna. Mas Tegar yang sefrekuensi dengan ayah tidak kalah konyolna. Aku dan ibu hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah mereka berdua.
"Gak kerasa yaaa kalian udah hampir satu tahun aja menikah." Suara ibu sesaat setelah candaan ayah selesai.
"Alhamdulillah bu." Jawab mas Tegar singkat.
"Emmm kalo ibu boleh saran. Sebaiknya kalian secepatnya menemui dokter untuk program hamil."
Uhuk uhuk uhuk....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kabar Baik Untuk Tegar | KABUT [END]
Teen FictionPranadipa Tegar Mahawira sosok laki-laki yang sempurna untuk Kayshila Kumara Lavanya, pun sebaliknya. Keduanya adalah sepasang yang tak mungkin bisa terpisah, keduanya adalah sepasang yang saling melengkapi. Kayshila sangat beruntung punya Tegar...