KABUT-32 | Sebuah Kalung Dengan Liontin Berlian

20 1 0
                                    

Sungguh, menjalani kehidupan rumah tangga bersama orang yang tepat itu sangat membahagiakan. Tidak ada satu haripun yang ku lewati tanpa mengucap rasa syukur.

~KABUT

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1 bulan berlalu

Kini kehamilanku sudah hampir menginjak usia 2 bulan. Meski dilalui dengan cukup berat dengan kondisiku yang cukup lemah, aku sangat bahagia menjalaninya. Mas Tegar menjadi suami yang siap siaga dalam setiap keadaan. Mas Tegar selalu menuruti kemauan ku. Pernah satu waktu tengah malam, aku tiba-tiba menginginkan es kelapa muda hahahhaha, entah bagaimana caranya mas Tegar membawakan es itu padaku setelah 3 jam ia keluar rumah. Bukannya senang, aku justru marah karena mas Tegar terlalu lama mencarinya. Mas Tegar menarik nafas panjang, kupikir ia akan marah, tapi ternyata tidak, ia justru meminta maaf karena terlalu lama mencari kelapa mudanya. Itu hanyalah satu dari sekian banyak keinginan anehku yang mas Tegar turuti. Mas Tegar sangat sabar menghadapi ku, siap siaga saat aku tiba-tiba mual dan muntah, menjagaku dengan sepenuh hati dan selalu memastikan aku baik-baik saja. 

Ibu, tidak kalah perhatiannya dari mas Tegar. Setiap pagi, ibu akan bangun terlebih dahulu untuk membuatkan ku susu khusus ibu hamil. Bahkan ibu meminta bu sum agar datang lebih awal setiap paginya untuk membantu pekerjaan rumah, kata ibu agar aku tidak perlu membantu pekerjaan rumah.Ibu tidak mengizinkaku melakukan pekerjaan apapun dirumah, walau hanya membantunya memasak sarapan. Bu sum juga diminta ibu untuk menemaniku saat semua orang rumah pergi. Yaa, beberapa minggu ini mas Tegar sering disibukkan dengan urusan bisnis ayah, pulang mengajar, mas Tegar sering diminta ayah untuk menemaninya mengurus bisnis ayah. Sedangkan ibu, sering pulang agak telat karena urusan disekolahnya. 

Ibu yang selalu mengingatkan ku untuk meminum vitamin, menanyakan apakah vitaminnya masih ada, menanyakan keadaanku ketika aku mengajar dan yang paling berkesan adalah ibu selalu mengelus perutku saat ia hendak berangkat mengajar atau pergi kemanapun dan ketika ia baru sampai kerumah ibu akan mencariku dan melakukan hal yang sama. Oiya satu lagi, ibu juga sering terbangun ketika aku mual saat malam hari, ia akan kekamarku lalu memijat lembut tekuk leherku. Ibu sangat menantikan buah hati kami. 

Dan mama, tidak jauh beda dengan ibu. Setiap hari, mama selalu menelpon memastikan aku sudah meminum susu dan vitamin, menanyakan keadaan dan memastikan aku tidak makan sembarangan. Hampir setiap dua hari sekali, mama mengunjungiku dan membawa makanan kesukaanku yang dimasak langsung olehnya, padahal aku juga masih bisa kerumah mama. Namun mama seringkali tidak mengizinkan, mama pasti akan bilang "Kamu ngapain kesini, kamu harus banyak istrirahat, pulang ngajar harus langsung istirahat jangan keluyuran kemana mana. Biar mama yang kerumah kamu.". Mama juga melarang mas Tegar untuk membawa motor jika berpergian bersamaku. Mama juga akan langsung datang kesini kalau tau aku dirumah hanya berdua dengan bu sum. Mama juga selalu minta ikut kalau aku dan mas Tegar pergi kontrol ke dokter.

Sedangkan papa dan ayah, meskipun tidak seperhatian yang lain, mereka justru yang paling antusias menunggu cucunya. Setiap kali bertemu, mereka akan rebutan akan mirip siapa nanti cucunya. "Pasti mirip saya dong pak Endra, kan yang mengandung anak saya.", "Ya mirip saya dong pak, kan yang bapaknya itu anak saya." Ucapan itu yang selalu aku dengar setiap kali mereka duduk bersama dan bertemu. Aku seringkali dibuat tertawa dengan obrolan mereka tentang calon cucunya.

Mba Kyra? Dia adalah orang yang paling cerewet, setiap hari mba Kyra akan mengiriku pesan berupa link artikel tentang kehamilan. Iya setiap hari, tanpa jeda. Selama dua bulan ini, aku sudah bosan dengan link yang mba Kyra kirim. Meskipun begitu, mba Kyra adalah orang yang selalu aku tanyai mengenai kehamilan. Mungkin mama atau ibu jauh lebih berpengalaman tentang ini, namun aku lebih nyaman ngobrol dengan mba Kyra. 

Kabar Baik Untuk Tegar | KABUT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang