Bunga azalea memiliki makna keanggunan dan kelembutan yang mewakili kecantikan wanita sejati.
~KABUT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Masih Tegar Pov
Esok harinya aku menepati janjiku untuk mengajak Key kerumah. Menemui kedua orangtuaku.
Sambutan yang sangat baik dari ayah dan ibu kuyakin membuat Key sangat nyaman. Terlihat dari obrolannya dengan ibu sangat nyambung dan seru sekali. Ayah dan ibu tidak bertanya yang aneh-aneh, justru mereka mengajak Key untuk membicarakan hal-hal yang mereka sukai. Sesekali ibu menceritakan semua yang aku suka. Sedangkan ayah, sesekali menceritakan tentangku yang membuat gelak tawa lebih tepatnya ayah ini suka sekali menceritakan aib ku hahhahahaha.
Kuperhatikan wajah Key saat ibu menceritakan semua hal yang aku suka, Key terlihat sangat antusias mendengarkannya. Beberapa kali kulihat wajahnya sedikit terkejut saat mendengarnya. Karena selama aku dekat dengannya tidak sekalipun aku menceritakan hal yang aku suka.
Setelahnya, Key membantu ibu untuk menyiapkan makan malam. Setidaknya ada 3 menu utama yang mereka sajikan malam ini. Ada ayam bakar kesukaanku, sayur lodeh kesukaan ayah dan yang terakhir tempe goreng tepung kesukaan kami semua tak lupa dengan sambal tomat yang makin menggugah selera.
Makan malam itu adalah makan malam pertama dirumah kami dengan suasana yang sangat berbeda. Lebih hangat, lebih bahagia, dan juga lebih nikmat.
Setelah makan makan malam dan sholat berjama'ah, aku mengantar Key pulang. Seperti biasa ayah Key berpesan untuk segera mengantar pulang sebelum isya.
"Pak, Bu Kay izin pamit dulu yaa, maaf kalo Key mengganggu waktunya dan merepotkan."
"Terimakasih sudah mau diajak kesini Key, ibu tunggu kamu di lain waktu." Ucap ibu saat Key pamit. Dibarengi dengan Key mencium tangan ibu dan ibu Mengecup kening Key.
"Jangan kapok main kesini ya Key, pintu rumah kami selalu terbuka lebar untuk kamu." Lanjut ayah melengkapi ucapan ibu.
*********
Sepulang dari mengantar Key
"Jadi kapan kamu ajak ayah dan ibu untuk melamar Kayshila mas?" Tanya ayah saat aku baru saja sampai di ruang tengah.
"Iya mas, jangan lama-lama. Nanti keburu diambil orang." Ucap ibu menimpali ayah dengan tertawa kecil.
Aku sedikit terkejut. Sangat bersyukur karena ayah dan ibu setuju dengan hubungan kami.
"Ayah sama ibu merestui?" Tanyaku singkat pada mereka.
"Siapa yang akan menolak jika mendapatkan menantu sebaik itu." Ucap ayah menjawab pertanyaanku.
Mendengar itu, aku langsung memeluk tubuh ibu. Ayah yang duduk disebelahnya hanya menepuk halus pundakku.
"Anak ibu sudah besar rupanya. Sudah pandai memilih calon pendamping. Tegar harus jadi sosok suami yang baik, jaga dia sebaik ayah dan ibunya menjaganya. Terima dia dengan segala kekurangannya. Jangan sakiti dia juga jangan khianati dia. Jadi imam yang baik, Tegar juga harus selalu jaga nama baik keluarga kita. " Ucap ibu dengan terisak, mengelus kepalaku.
"Dengar kata ibumu, jadilah sosok suami yang bertanggung jawab, oiyaaa satu lagiii jangan kelamaan nentuin tanggal nikahnya biar ayah sama ibu cepet punya cucu hehehhehe." Ucap ayah menambahkan dan mengubah suasana haru itu menjadi gelak tawa dari kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kabar Baik Untuk Tegar | KABUT [END]
Teen FictionPranadipa Tegar Mahawira sosok laki-laki yang sempurna untuk Kayshila Kumara Lavanya, pun sebaliknya. Keduanya adalah sepasang yang tak mungkin bisa terpisah, keduanya adalah sepasang yang saling melengkapi. Kayshila sangat beruntung punya Tegar...