.60.

30.3K 3.3K 47
                                    

Jam istirahat, Liska menaiki anak tangga dengan langkah pelan. Matanya juga fokus menatap ke arah depan, hingga mata itu menangkap sosok yang membuatnya kesal. Siapa lagi kalau bukan Dinda.

"Akan ada drama menanti" gumam Liska saat melihat senyum penuh arti dari Dinda.

Liska menghentikan langkahnya di tengah-tengah anak tangga dan menatap datar ke arah Dinda. Semakin dekat, Liska semakin curiga karena wajah itu benar-benar tak bisa berbohong.

"Bermain sedikit tak masalah bukan?" batin Liska dengan senyum penuh arti.

Hal yang di tunggu Liska pun terjadi, Dinda menyengol tubuhnya. Sebelum Dinda berakting jatuh, sosok Liska sudah limbung dan terjatuh mengelinding ke bawah.

"Akh! Sakit juga ternyata, padahal cuma beberapa anak tangga" batin Liska setelah mendarat di lantai dasar. Tapi matanya masih terpejam, mencoba mendalami akting yang sedang dia perankan.

Banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka dengan syok, bahkan menatap sosok Liska dan Dinda dengan raut wajah tak percaya.

"Apa sekarang pergantian peran?" ucap salah satu siswa membuyarkan lamunan mereka.

Salah satu dari mereka mulai mendekat ke arah Liska dan memastikan keadaan sosok Liska yang terbaring di sana.

"Dia pingsan!" teriaknya saat melihat Liska tak sadarkan diri.

"Gue bawa dia ke UKS, panggil temennya dan suruh ke UKS!" teriak lelaki tadi dan mulai membawa sosok Liska ke gendongannya. Salah satu di antara mereka mulai berlari ke arah kelas Liska, dan saat berpapasan dengan sosok Dinda dia menatap rendah sosok itu. Banyak juga pasang mata yang menatap Dinda dengan raut wajah mencemooh.

Sedangkan Dinda masih mematung di tempat, tangannya juga bergemetar takut apalagi melihat tatapan tak suka untuk dirinya dari semua orang.







(Beberapa Paragraf di hapus untuk kepentingan penerbitan)

Dunia Novel (Sudah DiTerbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang