"Jangan buat gue cemas Lis" bisik Antom dengan raut wajah khawatir. Tangan Liska yang di pergunakan untuk menjambak rambutnya sendiri, Anton pindahkan untuk mencengkeram bajunya.
Sedangkan Liska masih menahan sakit di dalam dekapan Anton. Liska memeluk tubuh Anton dengan erat, bahkan sampai Anton merasakan cubitan di punggung bagian belakang.
....
Beberapa menit setelah melewati rasa sakit yang menyerang Liska mulai tenang dalam dekapan Anton. Mami Dika yang melihat itu sedikit tenang, dan memerharikan interaksi mereka dalam diam.
"Udah baikan?" tanya Anton sambil mengusap kepala Liska lembut dan di balas anggukan oleh Liska pelan.
"Ini" kata Yara sambil menyerahkan air minum ke arah Anton. Anton menerimanya dengan baik dan tersenyum kecil ke arah Yara, sebagai ucapan terima kasih.
"Mau minum?" tawar Anton dengan salah satu tangan menepuk punggung Liska pelan, dan yang satunya untuk memegang air tadi.
Liska mulai menjauhkan dirinya dari Anton dan mengambil air yang di sodorkan Anton. Dia minum beberapa teguk, hingga matanya menatap ke arah Mami Dika berada.
"Mami" panggil Liska dengan raut wajah sedih dan sorot mata penuh kerinduan.
"Sudah ingat Mami? Mau peluk sayang?" tawar Mama Dika sambil membuka tangannya dengan senyum teduhnya.
"Mami!" panggil Liska dan mulai berlari menubruk tubuh Mami Dika. Dalam dekapan itu Liska tangis Liska tak bisa di bendung lagi.
"Anaknya Mami sudah besar dan cantik" ucap Mami Dika dengan nada suara bergetar sedih.
"Kenapa kau baru sekarang mendapatkan ingatanmu?" batin Mami Dika dengan raut wajah menahan tangis.
(Ada beberapa Bab di hapus untuk kepentingan penerbitan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Novel (Sudah DiTerbitkan)
FantasiaKeajaiban? Banyak orang yang tak mempercayainya sebelum merasakannya sendiri. Mungkin itu yang di rasakan oleh Fia, gadis biasa yang tak mempercayai apa itu keajaiban dan dunia lain selain dunia yang dia tepati saat ini. Hingga sesuatu yang tak mas...