'Liska' hanya bisa diam membisu menatap kejadian yang ada di depannya. Dirinya sudah kehabisan kata-kata.
Bagaimana mungkin sosok Rehan sangat ringan tangan kepada Liska? Padahal dulu mereka begitu dekat.
Tak menunggu waktu lama, sosok itu kembali melebur dan berpindah tempat.
Di bilik kamar mandi terlihat ada dua orang gadis sedang merundung seseorang.
Dengan sombong salah satu gadis tadi menatap orang di bawahnya. Dengan senyum mengejek dia berkata,
"Dasar bodoh! Kau kira masih seperti dulu? Posisimu sudah di gantikan Liska" ucap gadis itu dengan senyum mengejek.
Gadis yang terduduk di bawah hanya bisa menundukkan kepala dalam, perkataan orang di itu hanya membuat hatinya lagi-lagi kembali hancur dan terluka.
"Kau yang terlalu bodoh, lihat dan amati semuanya. Buka matamu dan jangan naif" ucapnya lagi dengan senyum puas, dirinya benar-benar merasa dongkol dengan Liska. Sosok yang begitu naif dan lemah.
.....
"Kenapa semuanya jadi begini?" gumamnya dengan nada suara pelan, bahkan seperti bisikan.
"Kenapa semua jadi seperti ini?! Apa salahku?!" teriaknya dengan sorot mata penuh akan amarah.
Tak lama sorot matanya berganti menjadi sayu dan keputusasaan.
"Semuanya jahat Tuhan. Lihat mereka, kenapa mereka jahat? Kenapa mereka selalu menyudutkanku? Padahal bukan aku yang melakukannya" ucapnya dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipi.
Tanpa bisa di cegah, isakan-isakan kecil mulai keluar dari mulutnya dan air mata yang samakin deras mengalir.
Dia benar-benar tak berdaya dan tak tahu harus bagaimana, semuanya mengarahkan ujung tombak ke arahnya. Memberi kesakitan dan kepedihan.
"Mama, Liska mau cerita" gumamnya sebelum kegelapan menyapa dirinya.
Dari arah pintu, terlihat sosok Yara yang masuk dengan raut wajah tenang sebelum melihat sosok Liska di bawah sana.
Yara mulai cemas dan panik, saat melihat wajah Liska yang terlihat pucat dan tampilan yang cukup berantakan. Dengan terburu, dia mengambil teleponnya dari saku seragam.
"Rangga! Liska pingsan di toilet!" panik Yara saat panggilannya sudah di angkat oleh Rangga.
'Toilet mana?!'
"Di deket kelas 10, cepetan!" ucap Yara sebelum mematikan panggilannya. Setelahnya dia mulai berlari ke arah Liska.
Dengan samar 'Liska' mendengar suara Yara yang memanggil nama Liska dengan panik, sebelum tubuh itu melebur. Sebelum benar-benar hilang, 'Liska' bisa melihat seseorang sedang bersembunyi di balik pohon.
"Siapa itu?" batin 'Liska' dengan kerutan di dahinya.
Sosoknya sudah berpindah ke lapangan gedung depan. Di sana dia melihat banyak siswa yang sedang bercanda gurau, mungkin jam istirahat.
Tak lama beberapa siswa yang tadinya sibuk dengan canda tawa, menghentikan aktivitasnya dan menatap ke satu titik. Di sana ada sosok Liska yang berjalan menundukkan kepala.
Liska sedang berjalan sendirian dengan raut wajah tertunduk dalam.
Tak membutuhkan waktu lama, bisik-bisikan mulai terdengar di telinga 'Liska', membuatnya geram dan marah.
"Segabut itu kah mereka?!" desis 'Liska' sambil menatap geram ke arah beberapa siswa tadi.
Mendengar beberapa bisikan tadi untuknya, membuat sosok Liska menunduk semakin dalam. Dia merasa takut saat ini, apalagi tatapan tak bersahabat dari beberapa orang, membuatnya bertambah tak nyaman. Liska menghentikan langkahnya dengan kepala yang masih setia menunduk. Kakinya terasa begitu berat untuk melangkah.
Tanpa di sadari oleh banyak orang, karena terlalu fokus dengan sosok Liska. Dari lantai dua ada sebuah pot yang terjatuh dan tepat berada di atas Liska.
Saat pot itu akan mengenai kepala Liska, tiba-tiba sosok Rangga datang dan menyelamatkannya. Beberapa orang diam membisu atas kejadian yang hampir menimpa Liska. Mereka masih syok atas apa yang terjadi.Begitu pun dengan 'Liska', dia menatap tak percaya ke arah pot tadi dan matanya menatap tajam ke lantai dua.
Samar dia melihat ada seseorang di sana, dia merasa kenal akan sosok itu tapi tak pasti.
(Beberapa Paragraf di hapus untuk kepentingan penerbitan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Novel (Sudah DiTerbitkan)
FantasiaKeajaiban? Banyak orang yang tak mempercayainya sebelum merasakannya sendiri. Mungkin itu yang di rasakan oleh Fia, gadis biasa yang tak mempercayai apa itu keajaiban dan dunia lain selain dunia yang dia tepati saat ini. Hingga sesuatu yang tak mas...