66 | Novan Sang Pahlawan

16.7K 2.9K 804
                                    

Vote!

Nungguin ya? Jangan bosan, bentar lagi masalah kelar, oke?

Kangen nggak? Gue butuh banyak dukungan moral ini!

Oh! Sebelumnya gue mau tahu, yang baca buku ini kalian umur berapa?

13 - 17?

17 - 20?

20 - 25?

25 -30?

30 - Lebih?

Semoga bisa diterima ya, kadang pembahasannya udah masuk ke 1821+ soalnya

But happy reading!

.

.

.

Ayu ngajak ke pantai tadi, tapi sebelumnya kami mampir makan dulu sekarang di restoran cepat saji ayam geprek langganan, soalnya gue belum sarapan, kata Yuno kasihan.

Ini udah mau jam setengah sebelas siang, istilah dirangkap sarapan pagi sekaligus makan siang. Kalau mereka bertiga beneran makan siang, karena tadi pagi Yuno sarapan di rumah Ayu dan Fahri sendiri udah sarapan di rumah katanya.

Kami duduk hadap-hadapan, gue sama Yuno dan Ayu sama Fahri. Pesan menu yang sama dan makan dengan sesekali denger celoteh Ayu yang kaya biasa full random.

Nyampe keliatan Fahri nyerengit liat salah satu pegawi. Gue noleh ke sorot pandang Fahri, dan itu tertuju ke salah satu pramu saji. "Kenapa?" tanya gue ke Fahri dengan lanjut makan.

"Gue agak curiga, itu mas-mas ngobrol di telpon tapi sesekali ngelirik kita?" cibir Fahri pake muka julidnya.

Gue mau nggak peduli dan kembali nyuap lagi.

"Ish! Curiga nggak sih? Jangan-jangan dia salah satu kaki tangan Abi di sini, yang selalu kasih tahu kalau ada lu dateng, Yud?" Duga Fahri.

"Lah, bisa jadi? Masa dia nerima telpon di jam kerja?" Ayu melotot dengan condongin tubuh ke depan biar bisik-bisiknya nggak kedengeran.

"Agak sialan, gue juga harus pasang kuda-kuda," Yuno ambil ponsel di saku celananya pake tangan kiri dan taro ke meja.

Sekilas gue noleh lagi ke pramu saji tadi dan dia udah kerja lagi kaya biasa nyetak nasi.

"Hallo, Van? Lu dateng ke restoran ayam geprek biasa, gue dalam bahaya," kata Yuno ke Novan yang pasti dia telpon tadi.

Iya, Yuno udah cerita masalah kami ke SGG semalem, dan mereka semua janji bakalan ikut jagain hubungan kami dari gilanya Abi ke gue dan gilanya Gusti ke Yuno.

"Ada Abimanyu dan Gusti dateng?" tanya Novan dari seberang sana yang bisa gue denger karena Yuno loadsepeker.

"Belum, tapi gue curiga mereka bakalan dateng," jawab Yuno. "Lu kesini!"

"Sendirian apa bawa pasukan?" tanya Novan. "Aren ama Dapin kencan tapi,"

Gue liat Yuno nyeringai. "Sendirian, lu mau punya pacar biar kencan juga, 'kan? Gue kabulin sekalian sekarang,"

"Ah? Seriusan, Bos?"

"Dah ke sini! Gue kasih pacar imut yang sexy!" Dan Yuno matiin sambungan sepihak, terus lanjut nyuap.

Gue kedip natap dia bertanya maksud, pun Ayu dan Fahri yang ikut nyondongin tubuh ke arah Yuno juga bertanya maksud.

"Kalau Abi bisa nyuruh Gusti sohibnya ngincar gue, gue juga bisa nyuruh Novan ngincar Gusti,"

Shitometri Love [Juara Kedua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang