Memutuskan hiatus dari dunia hiburan di saat sudah banyak orang yang mengenal dan menggemarinya bukanlah pilihan yang mudah bagi Jinendra Leander. Bahkan meski sudah tiga tahun setelah kabar hiatusnya, masih ada saja orang-orang yang mengenalinya, menyapanya, hingga menangkap foto dan merekamnya diam-diam. Jin harus sembunyi agar publik berhenti menyorot kehidupannya. Meskipun terkadang masih saja ada yang tetap mengenalinya meski sudah melakukan penyamaran, mengenakan jaket dengan penutup kepala atau hoodie, hingga memakai masker dan kacamata.
Kali ini Jin akan pindah ke sebuah apartemen di pinggiran kota. Sengaja ia lakukan pindahannya tengah malam agar tidak banyak orang tahu.
"Terima kasih, Pak," ucap Jin kepada seorang satpam berkepala botak yang sudah membantu orang-orangnya mengangkat barang.
"Sama-sama, Pak. Kalau perlu bantuan bisa panggil saya," ucap satpam bernama Kenny tersebut. Jin menundukkan kepalanya. Setelah pak Kenny pergi, Jin menutup pintunya.
Sepengetahuannya, lantai sebelas apartemen ini hanya dihuni oleh satu orang, tepat di sebelah apartemennya. akhirnya Jin memutuskan untuk membereskan barang-barangnya besok saja, kalau penghuni sebelah pergi. Takutnya ia menimbulkan suara berisik yang mengganggu.
Jin hanya menata beberapa barang yang sekiranya tidak membuat pandangan apartemennya berantakan, agar dirinya bisa tidur di ranjang, serta membereskan meja untuk mempermudah pekerjaannya.
Dulu sebelum debut menjadi seorang artis terkenal, Jin memiliki sebuah hobi yang ia pikir tak terlalu berguna, yaitu menggambar. Namun tampaknya hobi yang ia pikir tak berguna itu kini bisa sangat berguna untuk mengisi kekosongan harinya setelah dirinya berhenti menjadi aktor. Jin menjadi seorang penulis komik digital. Ia yang menggambar tokoh sekaligus menulis ceritanya. Kepiawaiannya mengarang cerita ia dapatkan dari pengalamannya menjadi aktor selama hampir satu dekade. Hingga kini, Jin sudah menerbitkan tiga serial web komik, dengan nama penanya yang ia samarkan; The Sexiest Guy. Tak ia sangka hasil keisengannya ternyata malah menjadi komik yang laris dan ramai dibicarakan hingga viral di sosial media, bahkan banyak penerbit yang berebut ingin menerbitkan komiknya.
"Memang susah kalau punya kharisma menawan, mau sembunyi atau nggak, tetap aja semua orang jatuh cinta dengan karya seorang Jinendra Leander, huft!" tutur Jin percaya diri sambil meniupkan poninya yang mampir di mata.
Sepanjang hari, Jin hanya berkutat dengan sketchbook, tablet besarnya, serta layar komputer. Membuat komik digital tidak terlalu membosankan bagi Jin, justru ia menikmatinya.
🐳🐳🐳
Malam pun tiba tepat di hari ketujuh dirinya menempati Apartemen Bulan. Jin hendak keluar untuk membeli stok makanan serta barang-barang keperluannya yang habis.
Jin mengenakan hoodie serta kaca matanya.
Baru saja membuka pintu, tiba-tiba seseorang jatuh di hadapannya.
"Aaaa!"
Bruk!
Cup!
Tubuhnya sukses mendarat di lantai yang dingin, dengan seorang wanita berada di atasnya. Yang parahnya, bibir wanita itu mendarat tepat di atas bibir Jin.
Sial, apaan ini?!
___
Mata Laura melebar. Detak jantungnya tidak usah ditanyakan lagi sekencang apa, yang jelas rasa malunya sangat besar. Bisa-bisanya ia ketahuan menguping di apartemen tetangganya dan jatuh dengan posisi seperti ini.
"M-maaf!" Laura langsung bangkit.
Laura tidak sempat melihat wajah tetangganya, sebab Jin terjatuh dengan penutup kepala yang menutupi hingga ke hidungnya. Saat Laura bangun, Jin langsung bangun dan menunduk, lalu mengenakan masker yag berada di sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]
Romance"𝘼𝙝𝙝, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣, 𝙅𝙞𝙣!" "𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙨𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠?!" _______ Ada penghuni baru di sebelah unit apartemen Laura, tepatnya di unit 102 Apartemen Bulan. Laura menduga tetangga barunya tersebut adalah seorang p...