Sean mengikuti ke mana arah mata Laura.
"Itu Pak Jinendra, Direktur Eksekutif SGM Group yang baru. Kenal, kan?" tanya Sean.
Laura tersenyum-senyum.
"Iya. Siapa sih di dunia ini yang nggak kenal Jinendra," ucap Laura. Matanya masih memperhatikan punggung Jin hingga menghilang di belokan."Tapi dia sama siapa tadi? Mau ngapain ke sini?"
"Yang anak cewek tadi? Itu anak bungsunya Pak Justin, berarti sepupunya Pak Jin. Mungkin ada urusan sama Pak Justin," jawab Sean.
Laura mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendapat jawaban, kemudian masuk ke ruangan kerjanya bersama Sean.
Sambil menatap layar komputer, Laura teringat Jin.
"Kalau dipikir-pikir, Jin punya banyak Om-Tante, dan sepupu. Kalau begitu, perempuan yang malam itu di depan restoran dengan Jin, bisa jadi salah satu sepupunya juga?" gumam Laura.Mendadak percakapannya dengan Jin semalam tadi terngiang kembali di telinganya.
"Takut aku jatuh cinta sama kamu ...."
Laura menutup telinganya. Namun, suara itu malah seolah semakin jelas terngiang di telinganya. Ditambah wajah Jin membayang di depannya, membuat Laura menelungkupkan kepalaya di atas meja.
"Aaaa, nggak bisa gini, nggak bisa!" teriak Laura. Ia tak sadar tingkahnya membuat orang-orang di sekitar menoleh ke arahnya.
"Kenapa, Laura?"
"Eh, nggak apa-apa. Lanjut kerja aja," ucap Laura dengan senyum canggung.
Sudah hampir jam dua belas dan Laura tak bisa fokus bekerja, Laura memilih pergi ke kafetaria.
"Pesan es kopi sepertinya ide yang bagus. Kepalaku butuh kafein!" seru Laura.
🐳🐳🐳
Selesai memesan es kopi dan makanannya, Laura menjelajah mencari meja kosong yang biasa ia tempati. Kemudian Laura melihat Sean melambaikan tangannya di meja yang tak jauh dari posisi Laura. Laura berjalan menuju meja Sean dengan nampan berada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]
Romance"𝘼𝙝𝙝, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣, 𝙅𝙞𝙣!" "𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙨𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠?!" _______ Ada penghuni baru di sebelah unit apartemen Laura, tepatnya di unit 102 Apartemen Bulan. Laura menduga tetangga barunya tersebut adalah seorang p...