"Sabtu depan saya akan hadir di acara peluncuran mobil baru dari perusahaan mobil Jerman, teman-teman sekalian bisa turut hadir di sana. Pertanyaannya silakan dikumpulkan dan selesai acara akan saya jawab, kecuali pertanyaan konyol yang sama, yang sudah ratusan kali saya jawab dengan jawaban yang sama pula, seperti tadi." Jin melihat ke arah Laura.
Laura hanya menunduk.
Setelah Jin pergi, kerumunan wartawan pun pergi sambil terus mengikuti Jin hingga masuk mobil, sedangkan Laura terdiam di tempat. Laura sadar, beberapa kerumunan tetap berada di dekatnya dan tidak mengikuti Jin pergi. Orang-orang itu menatap Laura dengan sinis. Benar, mereka penggemar Jinendra Leander.
Laura seolah habis dikuliti oleh mata mereka yang seperti pisau.
Laura perlahan memutar tubuh dan hendak melangkah, tapi beberapa gadis di depannya berdiri melipat tangannya.
"Jangan berani-beraninya ya kamu ganggu idola kami!" ucap seorang gadis berambut pendek yang Laura perkirakan merupakan anak SMA.Kini teman yang satunya bergantian bicara. "Apalagi menyalahgunakan profesi sebagai wartawan untuk mencari tahu dan menyebarkan berita jelek tentang Jin."
"Jinelovers akan selalu berdiri di barisan paling depan untuk menghabisi anti-fan macam kamu."
"Jangan main-main sama Jinelovers!" seru salah satu penggemar Jin lagi. Laura hitung jumlah mereka ada lima orang dengan seragam SMA elit.
Laura hanya menundukkan tubuhnya lalu kabur.
"Sekarang kamu bisa kabur, kalau suatu saat terjadi sesuatu yang buruk pada Jin, kamu nggak akan bisa kabur lagi!" teriak salah satu dari mereka dari belakang.
"Gila! Nggak idolanya, nggak penggemarnya, sama gilanya! Bisa-bisanya mendiang Serena Yumi pacaran sama dia." Laura bergidik setelah berhasil kabur dari penggemar Jin yang menurutnya gila.
"Apa yang salah mengulangi pertanyaan yang sama? Sensitif banget jadi artis. Lagi pula pertanyaanku nggak ada hubungannya dengan apakah aku penggemar Serena Yumi atau bukan, dan pembencinya Jinendra atau bukan. Dia aja yang sensitif setiap ditanya soal Serena Yumi, semakin memperkuat dugaanku aja!" gerutu Laura panjang lebar di perjalanan pulang dalam taksi.
Di tengah perjalanan, Laura mendapat telepon dari atasannya yang meminta Laura kembali ke kantor.
"Oke, baiklah, Laura. Hadapi masalah yang kamu buat sendiri ini," gumam Laura pasrah karena ia tahu akan diomeli habis-habisan.
Biasa membuat berita, kini Laura yang menjadi topik berita. Bedanya, jika Laura biasa membuat berita tentang kejadian sehari-hari seperti kejadian yang terjadi di lingkungan masyarakat, berita sosial, politik dan sebagainya, kini Laura malah masuk berita infotainment tersangkut nama Jinendra dan juga statusnya sebagai wartawan sekaligus dicap anti-fan seorang Jinendra.
🐳🐳🐳
Jam tujuh malam Laura baru kembali dari kantornya. Laura berjalan kaki dari halte busway ke apartemennya dengan bahu yang merosot.
Laura menghela napas panjang.
Kejadian hari ini ternyata cukup berdampak besar tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk perusahaan.
"Satu kesalahan membuat seribu kebaikanku seolah nggak ada artinya," gumam Laura.
"Udah lima tahun aku kerja di SGM, dan hari ini ..." Laura menggantung kalimatnya.
Gedung apartemennya sudah terlihat, tetapi Laura menghentikan langkahnya. Laura berjongkok dan menutup wajahnya dengaan kedua tangan.
Di saat yang sama, Jin lewat dengan mobil yang disetiri Hozi. Jin melihat Laura berjongkok di pinggir jalan dan menutup wajahnya dengan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]
Romance"𝘼𝙝𝙝, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣, 𝙅𝙞𝙣!" "𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙨𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠?!" _______ Ada penghuni baru di sebelah unit apartemen Laura, tepatnya di unit 102 Apartemen Bulan. Laura menduga tetangga barunya tersebut adalah seorang p...