33 | Laura Pergi

508 48 21
                                    

Jin kembali ke apartemennya dengan perasaan gelisah. Gelisah antara memikirkan keadaan Laura, dan gelisah menunggu jawaban Laura atas pernyataan mendadak darinya tadi. Semua ini karena Anya, jika saja anak itu tidak salah memberi informasi, Jin tidak akan mengakui perasaannya pada Laura hingga nekat mengajaknya menikah, bukan berpacaran.

"Aduh, bodoh banget!" Jin memukul-mukul kepalanya sendiri. Ia berharap waktu bisa diputar kembali dan akan mengungkapkan perasaannya dengan perencanaan yang lebih matang.

▪︎▪︎▪︎

"Halo, Ibu, Ayah, bisa ke sini nggak?"

"Kenapa, Nak? Ada apa? Ibu dan Ayah sekarang di Singapura untuk pengembangan bisnis."

"Oh, nggak apa-apa, Bu. Laura cuma kangen tapi nggak bisa pulang, he-he ..."

"Kamu ini ada-ada aja. Kalau gitu biarin Nial ke sana, ya? Sekalian dia liburan semester habis ujian. Jangan lupa ajak dia jalan-jalan."

"Iya, deh, boleh."

"Ibu tutup teleponnya ya, Nak. Ibu harus bantu Ayah."

"Iya, Bu. Daah ..."

"Jaga kesehatan ya, Nak. Jaga pola makan. Jangan kerja terlalu berat. Daah ..."

Panggilan terputus.

Laura menghela napasnya. Niatnya memberi tahu orangtuanya terkait kesehatannya, tetapi ia tak bisa mengganggu mereka yang sedang sibuk dengan urusan bisnis mereka. Laura sekarang harus pergi tidur. Ia harus menyiapkan mentalnya untuk mengecek hasil tes darah dan CT Scan besok.

Sebelumnya, Laura didiagnosa memiliki gejalan Ensefalitis atau Radang Otak oleh dokter. Radang otak atau Ensefalitis merupakan kondisi yang terjadi ketika terdapat infeksi yang menembus otak dan menyebabkan peradangan pada otak. Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, ataupun parasit, atau terkadang tidak diketahui penyebabnya. Gejala awal radang otak umumnya menyerupai gejala flu ringan, seperti demam, sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri sendi atau tulang.

Jika penyebabnya adalah virus bakteri, maka Laura harus menjaga diri untuk tidak berbagi peralatan makanan serta melakukan hal yang membuatnya bertukar air liur dengan orang lain seperti batuk, bersin, berciuman. Makanya Laura mengenakan masker secara ketat dan berusaha menghindari Jin setelah ia keluar dari rumah sakit tadi. Jin tadinya meminta untuk merawat Laura dan menyiapkannya makanan hingga obat-obatan, tetapi dengan alasan yang tepat akhirnya Laura bisa terbebas dan bisa sendirian di rumah.

Ensefalitis yang disebabkan oleh virus dikenal sebagai ensefalitis virus. Dalam kasus yang jarang terjadi, ensefalitis juga dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau parasit. Seseorang dapat tertular infeksi ini dari orang lain, tetapi ensefalitis tidak akan menular dari orang ke orang.

▪︎▪︎▪︎
Pagi menjelang. Pukul sepuluh, Laura sudah berada di rumah sakit untuk melihat hasil pemeriksaan yang ia lakukan kemarin. Dadanya berdebar-debar. Ia takut sekali.

Laura terdiam, masih mendengarkan penjelasan dokter mengenai penyebab penyakitnya.

"Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan CT-Scan dan sampel cairan yang diambil dari tulang belakang, penyebab radang otak yang dialami Ibu Laura bukan karena virus, bakteri atau parasit, melainkan karena tumor."

Laura terhenyak.
"Tu-tumor?"

Dokter mengangguk.
"Bukan tumor yang ganas, tetapi tumor jinak yang tumbuh di batang otak."

Dokter menunjuk bagian putih kecil di hasil pemeriksaan CT Scan.

"Tumor kecil ini yang menyebabkan Ibu Laura mengalami ensefalitis atau radang otak."

𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang