42 | Jinendra Junior [Bonus Part #2]

1.1K 46 18
                                    

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi ..."

Baru dokter berkata maaf saja lutut Jin sudah terasa sangat lemas. Jin tak sanggup mendengar kata selanjutnya, namun ia harus mengetahui kondisi istri dan bayinya sekarang.

"Akan tetapi apa, Dok?" tanya Jin sudah sangat lemas.

"Sayangnya, salah satu bayi Bapak meninggal dunia."

Jin mematung di tempat. Ia harusnya lemas dan sedih mendengarnya, akan tetapi kalimat dari sang Dokter menimbulkan pertanyaan di benaknya.

"Tapi istri saya baik-baik aja kan, Dok? Dan ... salah satu? Maksud Dokter bagaimana?"

"Istri Pak Jin baik-baik saja, hanya butuh istirahat. Anak Pak Jin kembar, akan tetapi salah satunya tidak selamat."

"Ke-kembar? Bagaimana bisa anak saya kembar? Sebelumnya sudah pernah di-USG dan janinnya hanya ada satu."

"Iya, jadi selama ini janin yang satunya sembunyi di belakang janin yang lainnya, sehingga tak tertangkap saat USG. Namun sayangnya ternyata janinnya sudah tak bernyawa, Pak."

Jin meneteskan air matanya. Ia tak menyangka di saat seharusnya ia bahagia menyambut kelahiran buah hati, ia juga akan merasakan kehilangan salah satu buah hatinya.

"Boleh saya lihat, Dok?"

"Setelah dipindahkan ke ruang rawat, Bapak boleh menjenguknya."

▪︎▪︎▪︎

Jin mengikuti arahan perawat. Ia mengenakan pakaian dan masker sebelum masuk untuk menjenguk Laura dan bayinya yang hidup, serta salah satu bayinya yang terlahir tak bernyawa.

Bayi itu sangat kecil. Meski dilahirkan secara caesar, bayinya terlahir normal tanpa kekurangan sedikitpun dan tak perlu masuk inkubator. Bayinya saat ini tertidur di ranjang kecil khusus bayi di sebelah Laura yang tertidur pulas karena masih dalam efek obat bius pasca operasi.

Jin beralih ke tempat lain, di mana bayinya yang tak bernyawa berada. Hati Jin rasanya hancur. Ia harus menggendong dan memeluk buah hatinya yang tak sempat merasakan bagaimana indahnya kehidupan di dunia.

"Maafin Papa, ya, Nak. Seharusnya Papa menyadari kehadiranmu sejak awal." Jin memeluk dan menciumi bayinya dengan lembut.

"Nanti di lain waktu, kita ketemu lagi, ya, Nak. Jangan sedih, Papa dan Mama juga nggak akan sedih lama-lama, karena kami yakin kita pasti akan dipertemukan lagi suatu saat nanti," tutur Jin dengan dada yang sesak menahan sedihnya.

Jin terus mendekap buah hatinya sebelum ia harus berpisah dengannya. Bayi laki-laki yang sangat rupawan, memiliki senyuman yang manis meski terlahir tak bernyawa, dengan tanda lahir berwarna abu-abu berbentuk oval di punggung sebelah kirinya.

"Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, Baby Kala," ucap Jin, lalu mengecup pelan pucuk kepala bayinya.

"Kalandra Cleon Leander," ucap Jin. Setelah itu Jin memberikan mendiang bayinya kepada perawat untuk diurus agar bisa dibawa pulang dan dikebumikan.

𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang