Beberapa menit lagi Jin sampai di apartemennya. Gedung tinggi menjulang sudah terlihat dari mobil yang Jin setir sendiri. Namun, mobil di depan Jin menyetir dengan sangat lambat. Jin menyalipnya untuk mendahului mobil tersebut.
Mata Jin menyipit dan melebar untuk memastikan apa yang dilihatnya. Mobil di sebelahnya dikendarai oleh lelaki yang kemarin malam ia lihat bersama dengan Laura. Yang membuat mata Jin melebar adalah Laura duduk di sebelah lelaki itu. Bahkan, Jin melihat lelaki itu mengusap wajah Laura. Mobil di sebelah Jin kemudian berbelok kiri memasuki sebuah area.
"Sialan! Ngapain dia belok ke hotel?! Apa mungkin mereka mau makan di restorannya? Tapi ... kalau bukan, gimana?!"
Jin gelisah. Akhirnya ia ikut belok saja ke area restoran dan hotel bintang lima tersebut. Ia takut apa yang ada di pikirannya benar terjadi.Selesai memarkirkan mobil, Jin tetap mengekori mereka. Jin melihat Laura diturnkan oleh lelaki itu dan memapahnya berjalan. Laura tampak lemah tak berdaya.
"Sialan! Dia habis ngapain Laura?! Kenapa Laura nggak berdaya begitu?!" Jin mengepalkan jemarinya. Ia mengikuti ke mana lelaki itu akan membawa Laura.
---
"Laura, serius mau ikut? Lebih baik kamu tunggu di mobil aja."
Laura menggeleng sambil memejamkan matanya menahan sakit kepala sebelah yang menyerangnya.
"Nggak, Sean. Aku mau ikut. Biarin aku ikut. Lagi pula aku udah minum obat. Aku baik-baik aja. Biarin aku ikut, ya?" pinta Laura.
Sean mendesah. Ia menyerah jika Laura memintanya dengan tatapan memelas seperti itu.
"Ya udah. Janji ya kamu baik-baik aja?"
Laura mengangguk. Ia berjalan dengan langkah pelan yang dipapah oleh Sean.
Sean meminta Laura duduk di sofa tempat menunggu, sementara dirinya pergi ke resepsionis.
Jin melihat Laura duduk di sofa sendirian sambil memegangi kepalanya. Ia mengambil kesempatan itu untuk menghampiri Laura.
Baru berjalan beberapa langkah, lelaki yang bersama Laura sudah kembali menghampiri Laura. Jin menghentikan langkahnya. Ia mengenakan masker dan kacamata serta syal pemberian Charissa yang ia lilitkan di leher hingga menutupi dagu dan sebagian telinganya.
"Laura, ayo. Kamarnya di lantai 28, Presidential Suite nomor 2901. Yuk!" seru Sean lalu meraih tangan Laura dan berjalan menuju lift.
Jin mendengar itu dan mengikuti mereka ke lantai 28 dengan lift sebelah.
Tiba di lantai 28.
"Nah, Laura. Itu kamarnya," ucap Sean.
Laura berjalan di belakang Sean. Ia mengatur napasnya yang gugup.
"Laura!" panggil Jin.
Laura terkejut sehingga ia langsung menoleh ke belakang. Sean juga ikut menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]
Romance"𝘼𝙝𝙝, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣, 𝙅𝙞𝙣!" "𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙨𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠?!" _______ Ada penghuni baru di sebelah unit apartemen Laura, tepatnya di unit 102 Apartemen Bulan. Laura menduga tetangga barunya tersebut adalah seorang p...