"Om sudah bertemu kemarin malam dengan papamu. Om perbolehkan kamu bertemu mereka. Om tidak akan melarang-larang lagi kamu menemui papamu, karena Om tahu, kamu sudah dewasa dan tahu mana yang terbaik untuk dirimu sendiri," ucap Syehan.
Sebelumnya Jin meminta izin pada Syehan untuk menemui papanya yang datang dari Jerman. Malam ini, Jin akan makan malam bersama papanya. Papanya membawa istri dan anak perempuannya yang sudah remaja. Mereka akan makan malam di sebuah restoran yang tak jauh dari kantor perusahaan Jin.
Syehan memang sempat tak suka jika Jin sering menghubungi papanya yang sudah menetap di Jerman. Orangtua Jin sudah bercerai sejak Jin masih kecil, dan kedua pihak sempat berselisih karena berebut hak asuh Jin, meskipun pada akhirnya hak asuh jatuh ke tangan Selina. Selina dulu tak pernah mengizinkan Jin menemui papanya, sehingga Jin kerap menghubungi papanya diam-diam dan menemuinya ketika papanya sengaja berkunjung ke Jakarta untuk menemuinya. Lalu setelah mamanya meninggal, Jin bisa leluasa berhubungan langsung dengan papanya, meski terkadang masih dilarang oleh Syehan karena khawatir Jin dibawa ke Jerman. Namun sekarang Syehan tak perlu khawatir lagi, sebab ia tahu Jin tak akan meninggalkan Indonesia dan pergi ke Jerman, karena kini Jin memiliki tanggung jawab, yaitu menjalankan perusahaan.
---
Pukul sembilan malam. Jin sudah selesai makan malam dan berbincang dengan papa serta mama tiri dan adik tiri perempuannya yang sebelumnya hanya Jin lihat di video call. Jin membayangkan mungkin jika adik tiri laki-lakinya masih hidup, usianya akan sama seperti adik tiri perempuannya ini.
"Terima kasih, Pa. Berkat bantuan Papa, Jin bisa menyelesaikan segala permasalahan terkait perusahaan," ucap Jin.
Papanya memang membantu Jin banyak hal, termasuk menemukan bukti-bukti penggelapan dana dan perusahaan cangkang di prancis.
"Papa justru sangat senang karena kamu masih mau meminta bantuan dari Papa. Papa tidak keberatan kamu meminta bantuan lebih banyak ke depannya. Kamu tahu, Papa sangat menyayangi kamu, dan Papa bangga kamu bisa menghadapi berbagai masalah dengan bijak."
Jin tersenyum. Ia juga senang karena papanya tidak benar-benar meninggalkannya. Setidaknya sekarang ia tahu, tidak semua orang yang ia sayangi benar-benar pergi meninggalkannya. Papanya akan selalu ada untuknya meskipun mereka sudah tidak tinggal bersama.
---
"Happy birthday, happy birthday ... happy birthday to you ..."
Jin meneteskan air mata harunya mendapat kejutan ulang tahun. Besok adalah hari ulang tahunnya, dan mereka mengingat hari itu.
Jin memejamkan matanya memohon banyak harapan sebelum meniup lilin dan mendapat pelukan.
"Selamat ulang tahun, Jin. Papa tidak berharap banyak. Papa hanya minta, kamu selalu bahagia. Jangan pikul bebanmu sendiri."
Jin memeluk papanya.
"Happy birthday, Jin. Terima kasih sudah menerimaku dan saudara tirimu dengan baik. Semoga kita bisa terus berhubungan baik tanpa harus merasa canggung. Semoga segala keinginan baikmu terkabul." Kali ini mama tirinya Jin yang berujar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]
Romance"𝘼𝙝𝙝, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣, 𝙅𝙞𝙣!" "𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙪𝙨𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙨𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠?!" _______ Ada penghuni baru di sebelah unit apartemen Laura, tepatnya di unit 102 Apartemen Bulan. Laura menduga tetangga barunya tersebut adalah seorang p...