25 | Serena Yumi

383 45 8
                                    

Cerita Serena Yumi, empat tahun lalu, 2018.

"Aku memang bukan penyebab kematian seseorang, tapi setidaknya kalau aku bisa bertindak cepat, orang-orang itu nggak akan meninggal. Penggemarku, mamaku, dan kali ini sahabatku, Serena Yumi."

Masih menggunakan baju rumah sakit, Jin mengunjungi tempat peristirahatan Serena Yumi setelah dikebumikan tiga hari yang lalu. Serena meninggal karena bunuh diri. Lagi-lagi Jin ditinggal pergi oleh orang yang ia sayangi. Jin lagi-lagi menjadi orang yang paling merasa bersalah.

Sebelumnya, Serena masih tampak baik-baik saja. Serena dan Jin sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Empat tahun sebelumnya saat Jin kehilangan mamanya, Serena menjadi orang pertama yang memberikan bahu untuk jadi sandaran Jin. Dan tak lama setelah itu, media sering menangkap kebersamaan Jin dengan Serena dan menggorengnya menjadi berita tidak benar hingga dirumorkan bahwa Jin dan Serena berpacaran meski sebenarnya tidak.

Serena sendiri adalah seorang penyanyi yang dikenal dengan lagu-lagunya yang ceria. Pembawaan Serena Yumi yang riang dan selalu tersenyum membuat orang-orang menjadikannya sebagai moodbooster, termasuk Jin yang tidak pernah gagal jika dihibur olehnya.

Akan tetapi, beberapa bulan terakhir Jin jarang menemui Serena. Biasanya sesibuk apapun Jin atau Serena, keduanya akan selalu saling meluangkan waktu untuk bertemu dan berbagi cerita tentang hari-hari mereka. Belakangan Serena menjadi seseorang yang tertutup, Jin sendiri tidak tahu. Hingga akhirnya Serena mengumumkan kalau dirinya tidak memiliki hubungan apapun dengan Jin. Hal tersebut membuat media maupun para penggemar menganggap kalau Jin telah memutuskan hubungan dengan Serena.

Media dan para penggemar tidak sepenuhnya salah, karena Serena memang mengatakan itu padanya saat mereka bertemu.

"Jin. Sebaiknya kita nggak usah sering-sering ketemu lagi."

"Kenapa? Aku ada salah ya sama kamu?"

"Nggak. Aku cuma nggak mau punya hubungan apapun lagi sama kamu. Aku nggak mau kita dekat lagi, bahkan orang-orang merumorkan kita berpacaran, sampai kedua agensi kita setuju untuk mengatur hubungan pacaran kita yang pura-pura demi kelancaran bisnis."

"Memangnya kenapa? Itu membebani pikiran kamu? Kalau iya, aku bisa bicara sama pihak agensi untuk berhenti membuat rumor palsu tentang kita."

"Jin. Aku bukan cuma pengen berhenti jadi pacar pura-pura kamu dan bekerja sama dengan kamu, aku juga mau kamu berhenti terlalu peduli dengan urusanku."

"Kita kan sahabat, Na. Sudah sepatutnya aku peduli sama kamu, seperti kamu yang juga peduli sama aku."

"Aku nggak mau kita bersahabat dekat lagi."

"Yena, kamu ini kenapa, sih?"

"Aku capek, Jin! Aku capek! Kamu pikir, aku mau jadi penyanyi? Bukan! Ini semua keinginan mamaku! Dan kamu tahu apa yang papaku minta? Dia mau aku berhenti jadi penyanyi dan menikah dengan anak parter bisnisnya demi kelancaran perusahaannya! Aku bukan boneka, Jin! Aku punya mimpi sendiri! Aku punya keinginan sendiri! Aku juga berhak atur jodoh sendiri!" Serena berteriak keras sambil memukul-mukul dada Jin.

Jin memeluknya erat menenangkan Serena yang histeris.

"Lebih baik sekarang aku antar kamu pulang, ya. Aku antar ke apartemen kamu."
Setelah menenangkan Serena, Jin membawa Serena pulang.

Saat di mobil, Jin mendapati kaki Serena banyak lebam seperti bekas dipukuli. Jin duga, itu adalah perbuatan ayah Serena yang sangat kasar dan selalu main tangan. Yang membuat Jin terkejut, Jin menemukan sebuah obat dalam tas Serena. Obat antidepresan yang sangat Jin kenal sebab dulu mendiang mamanya rutin meminum itu untuk pengobatannya.

𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang