1 | Laura Jeanne dan Apartemen Bulan

10.4K 130 27
                                    

Laura Jeanne, penghuni Apartemen Bulan di lantai sebelas nomor 101

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura Jeanne, penghuni Apartemen Bulan di lantai sebelas nomor 101. Sudah lima tahun Laura bekerja sebagai jurnalis untuk media masa. Mulanya ia menjadi wartawan dalam bidang olahraga untuk sebuah saluran televisi swasta, tetapi ia malah mengalami masalah tepat di hari pertamanya bekerja pada divisi olahraga, saat meliput atlet renang. Hal itu membuatnya dipindah ke divisi lain. Padahal, menjadi wartawan atau reporter olahraga merupakan satu satunya mimpi yang masih ia punya. Sekarang, Laura menjadi wartawan online  untuk sebuah saluran televisi swasta yang juga menerbitkan berita dan artikel di internet.

Sebelumnya, Laura bercita-cita menjadi seorang atlet. Saat masih sekolah Laura sering ikut turnamen berbagai kejuaraan olahraga terutama dalam olahraga renang, lari, dan badminton. Namun kecelakaan saat SMA mencederai kaki Laura sehingga ia harus mengubur mimpinya menjadi seorang atlet.

Di dalam apartemen kecilnya, Laura terduduk di kursi yang menghadap jendela, dengan kue berukuran mini berada di atasnya. Laura membubuhkan setangkai lilin dan menyalakan korek api. Setelah lilin menyala di atas kue kecil yang ia beli sebelumnya, Laura menggenggam kedua tangannya dan memejamkan mata seraya berdoa di dalam hati. Hari itu tepat hari ulang tahunnya yang ke dua puluh enam sekaligus perayaan tepat ke lima tahun ia bekerja sebagai jurnalis.

"Please, kali ini aja, Ya Tuhan, kabulkan doa hamba yang satu ini karena udah tiga tahun hambamu ini menjomblo. Hamba mau punya pacar ya Tuhan ...." ucap Laura sungguh-sungguh dengan mata terpejam.

"Pacarnya kalau bisa yang ganteng, yang sexy, yang hot, yang uwaw pokoknya. Satu lagi, yang tajir. Maaf, Tuhan, hamba ngelunjak," ucap Laura lagi.

"Aamiin."

Setelah berkomat-kamit merapalkan doa dan harapan lainnya, Laura meniup lilinnya.

Tok ... tok ... tok .....

Ketukan pintu yang terdengar membuat kening Laura berkerut. Ia heran siapa yang mengetuk pintu jam dua belas malam begini.

Dengan langkah penasaran, Laura mendekat ke arah pintu dan mengintip dari lubang. Tidak ada siapapun di luar. Apa ia salah dengar?

Sebab setahunya, yang tinggal di lantai ini hanyalah dirinya. Apartemen Bulan yang ia tinggali tak lain hanyalah sebuah gedung apartemen kecil di pinggiran kota. Tidak ada yang menempati lantai sebelas selain dirinya, sebab menurut rumornya lantai sebelas apartemen ini berhantu. Laura terpaksa menempatinya karena ayahnya sudah terlanjur memberi deposit untuk beberapa tahun. Ayahnya Laura yang menyewakan Laura apartemen tersebut, sebab katanya ayahnya mengenal baik pemilik Apartemen Bulan yang ditempati Laura sekarang sehingga ia mendapat potongan harga dan biaya sewa yang lumayan. Ayah dan Ibu Laura tinggal di Riau, mengurus lahan 10 ribu hektar yang setengahnya ditanami kelapa sawit, setengahnya lagi terbagi antara pohon karet, kedelai, serta jeruk dan apel. Sementara Laura tinggal jauh dari kelurganya, ia merantau di ibu kota seorang diri sejak kuliah.

𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐆𝐔𝐘 𝐍𝐄𝐗𝐓 𝐃𝐎𝐎𝐑 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang