𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐈𝐬 𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐚𝐝 𝐏𝐚𝐫𝐭

666 49 13
                                    

***
INT. - Hogsmeade - SHRIEKING SHACK - Midnight

Aku, Zeek, Harry, Hermione, dan Ron diam-diam mengikuti Riddle dan Nagini. Dia ternyata menuju kemari. Disitu juga ada father ternyata. Entah, mereka sedang berbicara mengenai Elder Wand.

"Severus, kau memang yang paling setia dan terpintar di antara pelayan yang lain. Kau tau, bahwa tongkat ini hanya setia kepada yang membunuh pemilik sebelumnya, bukan?" Tanya Riddle.

"Aku sangat yakin tuan, bahwa tongkat ini setia kepadamu, hanya padamu," jawab father.

"Tidak, Severus. Kau yang membunuh Albus, maka tongkat ini hanya setia kepadamu, kepada tuannya," balas Riddle.

"Tuan, aku mo--"

Voldemort langsung merapalkan mantra Avada Kedavra pada Severus. Ditambah, Nagini menggigit father. Seketika, air mataku jatuh ke pipi, menyaksikan kematian seseorang untuk ketiga kalinya. Hampir saja aku menyerang Riddle dan Nagini, namun, dihalangi oleh Hermione dan Ron. Voldemort dan Nagini telah pergi. Kami pun langsung menghampiri father.

"Father, hei, ini aku, Y/N. Kau masih bisa mendengar ku, kan?" Tanya ku dengan penuh isak tangis.

"Teman-teman, bantu kami membawa father ke Hospital Wing!" Ujar Zeek dengan penuh putus asa.

"Father, kau berjanji kau tidak akan meninggalkan kami," ucap ku, masih dengan isak tangis.

"Kau harus tetap mengajarkan aku dan Y/N dalam mengendalikan kekuatan kami, father," lanjut Zeek yang tangisannya terdengar penuh amarah.

"Anak-anak ku, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian. Aku akan tetap bersama kalian. Selalu," tutur father dengan air matanya yang menetes.

"Father, kau masih bisa hidup," lirih ku

"Ambillah air mata ku," perintahnya.

Harry menadahkan botol kecil untuk air mata father. Severus Snape sudah tiada.

***
INT. - Hogwarts - Ground Floor - THE GREAT HALL - Midnight

Kami kembali dengan wajah yang sedih nan lusuh. Aku dan Zeek langsung memeluk mama dan papa.

Ditambah kabar duka dari Fred, Lupin, dan Tonks. Pertempuran ini memang merenggut banyak nyawa.

"Y/N! Zeek! Ikut aku!" Seru Harry.

Baru saja tiba di ambang pintu aula, aku berpapasan dengan Draco. Draco langsung memeluk ku. Tak tahan akan rindu yang sudah menjalar dalam pembuluh darah, aku dan Draco langsung mengecup bibir satu sama lain.

"Aku sudah tau," ucap ku.

(Menyimpulkan senyum kecilnya) "Maafkan aku," balas Draco sambil mengusap pipi ku dengan lembut.

"Aku mencintaimu, Draco," tutur ku.

"Aku juga mencintaimu, Y/N. Pergilah, kau harus melihat kebenarannya," balasnya.

***
INT. - Hogwarts - Gargoyle Corridor - Headmaster's Tower - SEVERUS' OFFICE - Midnight

"Kalian siap?" Tanya Harry yang dijawab anggukkan oleh aku dan Zeek.

Harry menuangkan air mata Severus ke Pensieve. Kami pun melihat ke dalam Pensieve tersebut.

Maka, terbukalah kebenarannya, bahwa, selama ini father telah melakukan dan mengorbankan banyak hal untuk kami. Kami bertiga sadar, bahwa selama ini alasan mengapa father menjauhi kami, karena upayanya melindungi mereka genggaman Riddle.

𝐀𝐧𝐚𝐭𝐡𝐞𝐦𝐚 | Reader X All The Cast On Harry Potter | COMPLETE‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang