𝐗𝐚𝐧𝐧𝐲

1K 183 5
                                    

Author POV
Ruang Rekreasi Gryffindor, Hogwarts

Setelah kejadian mengerikan itu, anak-anak kembali ke Hogwarts, untuk melanjutkan sekolah mereka.

Tahun ini, Turnamen Triwizard kembali diadakan. Seperti biasa, setiap satu sekolah diwakili oleh satu murid-nya.

"Guys, aku dengar, hari ini kita akan menyambut kedatangan sekolah-sekolah sihir lain," celetuk Zeek.

"Ya, ada Beauxbatons dan Durmstrang, maksudmu?" tanya Hermione memastikan.

"Ya, sepertinya, aku lupa nama-nya," ucap Zeek sambil mengangguk.

"Kira-kira siapa ya, yang akan mewakili Hogwarts?" tanya Ron.

"Entah, mungkin Cedric?" tebak Harry.

"Kenapa dia? Aku berpikir, kau yang akan mewakili Hogwarts, Har," ucap [Name].

Harry hanya tertegun mendengar ucapan [Name]. Tidak hanya Harry, Ron, Zeek, dan Hermione juga tertegun mendengar ucapan [Name].

"Harry, pipi-mu memerah, kenapa?" tanya Ron.

"Oh! Bloody hell," ucap Harry dengan nada panik.

"Aku ingin ke kamar sebentar," pamit [Name].


***
[Name] POV

Kamar Asrama Perempuan Gryffindor

Asal kalian tau, aku sama sekali belum membaca ataupun membuka surat dari Draco. Dan sekarang, mumpung lagi sepi.


***
Dear, [Name]

Aku tau, belakangan ini kita lagi-lagi tidak memiliki percakapan, jangankan percakapan, melihat wajah mu saja pun aku tidak. Mother dan Father merindukan mu, begitu juga denganku, aku merindukan mu [Name]. 

Maaf, atas ucapan ku terhadap Hermione dan Buckbeak. Aku hanya bergurau, dan aku sadar candaan ku itu sudah melewati batas. 

Sekali lagi, aku minta maaf atas kesalahanku saat itu. Aku tidak berjanji, namun, aku berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Aku juga akan meminta maaf kepada Hermione. 

Aku tidak ingin ada jarak lagi dengan mu, kau tau, terakhir kita tidak berbicara, apa yang terjadi dengan ku kan? Aku merasa sendirian, tidak tau arah, dan tidak ada tempat yang nyaman lagi.

Ku harap, kau memaafkan ku, [Name].

Warm, Draco
***


***
Ternyata isinya adalah permohonan maaf. Aku memaafkannya, dan aku juga harus meminta maaf, karena aku telah menendang 'masa depannya.'

"[NAME]! [NAME]! AYO!" Teriak Hermione dari luar.

"Oh, iya iya, aku akan keluar," balas ku.

Aku pun langsung cepat-cepat menyembunyikan surat dari Draco itu, dan langsung mengambil tongkat ku dan pergi keluar.

"Huft! Kalau lama sekali, habis ngapain sih kau ini?" gusar Hermione.

"Eumm, tadi aku mencari tongkat ku, aku lupa menaruh dimana, jadi aku tadi mencari-cari dulu," jawab ku berbohong.

"Kau kan bisa memakai kekuatan mu, [Name]. Kau melayangkan semua benda ke atas, supaya kau bis..."

Aku membungkam mulut Hermione dengan tangan ku, supaya ia tidak melanjutkan kalimatnya.

"I know, i know. Tapi, bisa kau kecilkan suara mu? Nanti yang lain dengar," ucap ku.

"Hmm oughey, sorry," ucap Hermione.

𝐀𝐧𝐚𝐭𝐡𝐞𝐦𝐚 | Reader X All The Cast On Harry Potter | COMPLETE‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang