empat puluh delapan

115 22 0
                                    

Yeonjun tahu keputusannya pergi tiba-tiba dan meninggalkan segudang tanda tanya akan menimbulkan banyak kesalahpahaman. Ia pun tahu kalau ia memiliki banyak sekali hutang penjelasan kepada Yena. Biar bagaimana pun, bohong rasanya kalau dia berusaha membela diri ketika nyatanya dia memang selalu sebrengsek itu.

Yeonjun tidak tahu sejak kapan ia terbiasa melarikan diri. Ia tidak tahu sejak kapan ia telah menumpuk semua masalah dan menganggapnya angin lalu sampai akhirnya ia menyadari tidak ada yang berjalan baik di dalam hidupnya. Rasanya seperti menutup sebuah lubang dan membuka lubang baru. Seperti bagaimana ia melarikan diri dari kematian Beomgyu dan menahan Yeji dengan harapan kalau perempuan itu bisa menyembuhkan lukanya. Saat itu, Yeonjun pikir ia melakukan hal yang benar. Yeji memang pengalih perhatian yang baik, ia mampu membuat Yeonjun melupakan kesedihannya. Namun sayangnya hanya sementara. Sebab pada akhirnya, orang yang bisa menyembuhkan luka itu adalah Yeonjun sendiri bukan orang lain.

Ketika Yeonjun mendengar pertanyaan Yena pertama kali malam itu, Yeonjun berniat mengabaikannya. Ia berniat pura-pura tidak tahu. Itu sebabnya ia memanggil Hyunsuk pagi itu untuk menemani Yena mengelilingi Paris seharian. Karena pikirannya terlalu berantakan. Ada banyak hal yang melintas di dalam kepalanya dan kehilangan Yena adalah hal paling buruk yang bisa ia bayangkan. Yeonjun sudah pernah mengatakannya dan ia sungguh-sungguh tentang itu. Ia pernah sekali kehilangan sahabatnya dan dia nggak menginginkan hal itu lagi.

Tapi Yena dan Beomgyu berbeda. Mulanya, Yeonjun memang berpikir mereka memiliki posisi yang sama di dalam hidupnya, mereka adalah sahabat terdekatnya. Tapi setelah ciuman malam itu, Yeonjun benar-benar menyadari perbedaannya. Perbedaan yang membuatnya nggak cuma ingin Yena berada di dalam hidupnya hanya sebagai sahabatnya, tapi juga membuatnya menjadi seserakah itu untuk menginginkannya.

Mungkin dari awal, orang itu adalah Yena.

Orang yang mengulurkan tangannya pertama kali. Orang yang menatap dunia dengan cara yang hangat. Orang yang selalu berbesar hati. Orang yang sekalipun nggak pernah menyimpan dendam karena dia tahu hal itu cuma berakhir menyakiti dirinya sendiri.

She deserves better.

Sebaris kalimat itu terlintas di benak Yeonjun ketika dia berbicara dengan Joanne hari itu.

Mau dipikir bagaimana pun, Yena pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya.

Yeonjun bahkan tidak mengerti bagaimana Yena bisa jatuh cinta kepadanya selama bertahun-tahun dan memendam perasaannya serapat itu. Ia tidak mengerti, mengapa harus dia?

Yeonjun tidak tahu kalau satu pertanyaan itu menumbuhkan keberanian yang tidak pernah ia sangka untuk muncul.

She deserves better so I became better.

Hari itu Yeonjun tidak meninggalkan Yena karena ingin melepaskannya. Hari itu, ia pergi bukan untuk melarikan diri. Tapi untuk menyembuhkan lukanya dan memulai semuanya dengan benar. Itu taruhan terbesar yang pernah Yeonjun ambil dalam hidupnya. Sebab dalam kepergiannya kali ini, Yena bisa saja menyerah kapan saja dan melupakannya.

Meraih Yena adalah hal yang sulit. Yeonjun baru menyadarinya ketika ia mengamati perempuan itu dari kejauhan. Ketika perempuan itu duduk sendirian berjam-jam di sebuah kafe, bersabar dengan kemacetan ibukota di jam pulang kerja, atau saat ia menyibukan diri dengan tanaman yang dibelinya di sebuah toko pinggir jalan.

Ada satu waktu di mana Yeonjun merasa, mungkin tanpa dirinya, dunia Yena pun akan berjalan baik-baik saja. Itu sebabnya Yeonjun memikirkan ulang niatnya untuk kembali ke hidup perempuan itu. Ia takut kedatangannya hanya akan membuat berantakan segalanya. Ia takut kembali membuat Yena terluka meski rasa rindu menyiksanya.

Sebab sejatinya, manusia adalah makhluk yang mudah berkecil hati.

Jadi sore itu, Yeonjun meminta Soobin untuk menyerahkan kenangan terakhir yang Yeonjun miliki kepada Yena. Ia akan pergi setelah melihat Yena menerima hadiahnya. Tapi Yena mungkin tidak tahu, ia tidak akan pernah tahu sebesar apa keinginan Yeonjun untuk menenangkan dirinya yang menangis terisak sendirian di bangku kafe sepeninggalnya Soobin.

how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang