empat puluh tiga

142 26 2
                                    


     Yeonjun tidak mengerti mengapa ia berakhir mengikuti wanita mabuk yang berada dua langkah di depannya alih-alih menaiki mobilnya ataupun menyetop taksi yang siap mengantar wanita itu pulang. Ia tentu saja bertanya-tanya dan menyibukan otaknya untuk mencari alasan. Namun malam ini, ia seperti sedang melangkah tanpa berpikir, langkah demi langkah yang terasa santai, langkah yang berbanding terbalik dengan langkah wanita itu yang sempoyongan dan terlihat bisa menyeruduk apapun yang menghalangi jalannya malam ini. Meski sudah pasti waktunya terbuang begitu saja, ia tetap mengikuti wanita itu, menatap punggungnya dan berusaha menyimpannya dengan baik di dalam kepala.

     Barangkali, menatap punggung wanita itu dan menjadikan malam ini sebagai kenangan baru dapat menghapus ingatan mengenai perpisahan menyakitkan yang terjadi beberapa bulan yang lalu.

     How to stop falling love with you?

    "Stop."

     Yeonjun terkesiap ketika wanita itu berbalik dan menunjukan telapak tangan kanannya dengan ekspresi wajah curiga. Yena hampir terhuyung ke belakang karena tubuhnya berbalik dengan cepat kalau saja Yeonjun tidak menangkap pergelangan tangannya yang terangkat sangat cekatan.

    "Hati-hati—"

    "Ssuh!" Wanita itu, Choi Yena, menepis tangan Yeonjun yang memegangnya sebelum menempelkan jari telunjuknya di bibir lelaki itu menahannya berbicara. Yena mengikis jarak diantara mereka dengan satu langkah besar sambil bertolak pinggang, "Kamu siapa ya? Kamu ngikutin saya dari tadi kan? Preman mana kamu? Bos kamu siapa namanya?"

     "Kok diem aja? Jawab dong. Ini mulutnya dipake nih," Cecar Yena sambil menarik bibir Yeonjun dengan satu tangan. Yeonjun mendelik dan mengusap bibirnya syok, "Lo ngapain?!"

      "La lo la lo, emangnya kita temen?"

      "Kita—"

      "Tunggu dulu," Yena menyela sekali lagi dan semakin memajukan wajahnya dengan tatapan menyelidik. "Kenapa ya, gue ngerasa nggak asing sama bibir ini?"

      Yeonjun menutup dan membuka mulutnya kehabisan kata-kata, "Bibir—"

      "Ah, gue ingat sekarang. Ini nih tipe bibir orang yang suka bohong, dan suka ngegombalin anak orang tapi nggak mau tanggung jawab kalau baper! Nggak heran, bentuknya tebal begini, pasti sering digunain,"

      "Wah, gila. Sekarang lo shamming bibir gue?!" Yeonjun menoyor kepala Yena agar menjauh darinya namun reaksi wanita itu berakhir sangat lebay. Yena berputar tiga kali dan berakhir memeluk tiang lampu jalanan dramatis. "Cut! Pelanggaran! Kartu merah! Lo baru aja melakukan penyerangan!"

      "Apa lo bilang?!"

      Yena menghela napas, ia menegakan tubuhnya sambil menyugar rambut. "Nyebelin banget."

    "Apa maksud lo?"

    "Muka lo."

    "Kenapa muka gue?"

    "Muka lo mirip seseorang." Yena menggerakan jemarinya di depan wajah untuk memberitahu Yeonjun, "Muka-muka nyebelin."

    Yeonjun mendecak tak habis pikir ketika Yena sudah berbalik dan kembali berjalan setelah menunjuk-nunjuknya dengan tengil. "Jadi stop ngikutin gue ya, gue bisa laporin lo ke polis—ADAWWW!"

     Yena memekik kesakitan saat pantatnya ditarik gravitasi dan menabrak aspal begitu keseimbangan tubuhnya hilang saat hak sepatunya masuk ke sebuah lubang. Selain itu, rasa sakit pada pergelangan kakinya pun mulai terasa.

      Ia berusaha menjangkau sepatunya untuk dilepas ketika seseorang sudah berjongkok dan melepasnya lebih dulu.

      Kedua alisnya terangkat bingung, Yena melongo melihat lelaki itu yang tampak mengecek kondisi pergelangan kakinya dengan wajah serius sebelum mengangkat kepala dan menatapnya.

how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang