Sesuai permintaan, lagu I Like Me Better milik Lauv terputar di sepenjuru sekolah atas permintaan Jaehyun dan Yena keluar dengan wajah pucat sehingga ketika pintu terbuka disusul kedatangan Tzuyu, perempuan itu langsung menghampirinya dan membawakan sekantong penuh berisi makanan dari kafetaria.
"Yena, maaf!! Gue kira bakal keburu dari kantor tapi ternyata nggak. Ini gue bawa makanan, tadi gue ketemu Hyewon di koridor trus dia bilang katanya lo nggak sempat makan. Huhuhu maaf." Ucap Tzuyu dengan memelas dan kini mereka sudah menjatuhkan diri di sofa sementara Eunwoo—senior yang memonitor— langsung mendekat dan membuka kantong makanan tersebut bersiap mengutil.
Tzuyu melotot dan menabok tangannya galak. "Ini buat Yena bukan buat lu!"
"Pelit banget!" Sungut Eunwoo yang diabaikan oleh Tzuyu. Kini perempuan itu mengambil beberapa makanan ran berkata dengan cepat. "Gue beli sandwich sama sosis juga."
"Ayo makan, Na, muka lo udah pucet banget huhuhu gue jadi merasa bersalah deh." Ujar Tzuyu yang membuat Yena membuka mulut dan dengan senang hati disuapi. Eunwoo mencomot sebungkus jelly dan langsung kembali ke kursinya sementara Tzuyu mengeluh. "Gue kira Kak Jaehyun yang mau ngegantiin, ternyata dia malah nyuruh lo trus main basket di lapangan."
"Biasanya juga gitu." Sahut Eunwoo sambil menyeruput jelly dan Tzuyu melotot lagi. "Siapa yang nyuruh lo ngambil?! Itu buat Yena!"
"Yena tuh orangnya pasrahan." Ujar Eunwoo mengabaikan teriakan Tzuyu sementara Yena hanya mengunyah sosis tanpa membalas apapun. "Makanya senior-senior paling suka nyuruh dia. Termasuk gue juga deh."
Eunwoo mengedikan bahu, lalu ia melemparkan tatapan meledek kepada Tzuyu. "Lagian naif banget lo mikir Jaehyun yang mau ngegantiin?"
Walaupun kesal karena dikatai, Tzuyu tetap menerimanya dan ia kembali menatap Yena dengan wajah memelas sementara Yena kini mengerjap. "Gue haus."
"Apa? Mau minum apa?" Seloroh Tzuyu dengan cepat dan kini Eunwoo melemparkan tatapan geli ke arah Yena yang kini sudah tergelak. "Gue nggak bakal mati, Tzu."
"Ish tetep aja! Kalo asam lambung lo naik gimana?"
"Mana ada. Dateng-dateng aja dia ngerampok dimsum gue!" Seru Eunwoo yang langsung menunjuk kotak makannya sebagai bukti. Tzuyu membuka mulutnya dan Yena kini mengaduk-aduk kantong plastik tersebut dengan riang. "Ini beneran buat gue kan?"
"IH, JANTUNG GUE MAU COPOT TAHU NGGAK?!" Protes Tzuyu yang berakhir ditertawai kedua orang itu. Yena mengambil sekaleng minuman isotonik dan membukanya santai. "Tapi beneran nggak pa-pa kan, Na?" Tanya Tzuyu memastikan.
"Nggak pa-paa. Santai aja kali, Tzu. Urusan lo di kantor gimana? Aman nggak?"
"Aman." Jawab Tzuyu dengan lega. Ia menyentuh lengan Yena dan berujar lagi, "Makasih ya, udah gantiin gue. Duh, beneran deh, gue minta maaf karena ngerepotin lo tiba-tiba."
"Iyaaa!" Kata Yena bersamaan dengan bel masuk yang berbunyi. Ia kemudian berdiri dan menatap kedua orang yang masih bergeming di tempat. "Gue dispen." Ujar Tzuyu memberitahu.
"Gue jamkos." Ucap Eunwoo seadanya.
Yena mengedikan bahu dengan santai, lalu berterima kasih kepada keduanya sebelum berjalan sendirian ke pintu keluar. Lalu sebelum ia benar-benar pergi, ia memperingati. "Pintunya jangan dikunci."
"YENA!" Teriak Tzuyu dengan wajah yang memerah sementara Eunwoo menggerutu saja di kursinya.
Yena menandaskan minumnya dengan cepat lalu berjalan menuju kelas diiringi siulan pelan. Lapangan sudah sepi dan tidak banyak orang yang berada di koridor, ketika Yena hendak naik ke tangga, gerombolan lelaki menghalangi jalannya dan Yena bersiap memutar badan mencari jalan lain andai salah satu diantara mereka tidak lebih dulu menyadari keberadaannya.
"MAU KEMANA?!"
"KE TOILET, KAK!"
"JANGAN BOHONG!"
"IYA NGGAK!"
Cowok gondrong yang mencangking kerah leher Yena dari belakang itu namanya Nakamoto Yuta, dia senior Yena yang juga temennya Jaehyun. Makanya nggak heran sifat menyebalkannya mirip satu sama lain.
Beda dengan Jaehyun yang merupakan seniornya di klub radio, alasan Yena mengenal Yuta adalah karena acara Pekan Olahraga Sekolah yang diadakan waktu kelas 1 dulu. Ada drama yang terjadi di antara mereka yang disebabkan karena satu dari beberapa cincin yang ada di tangan lelaki itu.
Yena nggak mau membahas kejadian memalukan itu lebih lanjut dan kini Yuta sudah melepaskan cekalan tangannya dan bertolak pinggang.
Selain itu, nggak seperti Jaehyun yang menyebalkan dengan cara yang tenang seperti air, Yuta ini selalu berapi-api.
"Lo udah makan belom?"
"Siap sudah!"
Yuta mendecak dan bersiap memiting leher Yena kalau perempuan itu tidak langsung mengambil sikap defensif kepadanya.
"Tadi disuruh apa sama Jaehyun?"
"Siap, sudah dilaksanakan, Kak!"
"Gue tanya apa dijawab apa." Gerutu Yuta yang detik selanjutnya membuat Yena menutup mulutnya karena bersendawa. Yuta memutar kedua bola mata. "Beneran udah makan?"
"Siap, benar, Kak!"
"Bisa nggak jawabnya biasa aja?!"
Yena menyeringai dan detik selanjutnya ia mengerang karena Yuta benar-benar memiting lehernya dan membawanya menyeberangi lapangan sambil mengomel.
"Lu tuh bisa nggak sih kalo sama senior jangan pasrah-pasrah aja gitu?"
"Siap, izin bertanya, Kak!"
"Nanya apaan?!"
"Saya harusnya gimana, Kak?"
"Ngeberontak lah!" Seru Yuta sebelum raungannya terdengar detik selanjutnya ketika Yena menggigit lengannya sekuat tenaga dan berlari. "Siap laksanakan!"
"CHOI YENA!" Teriak Yuta yang dibalas hormat ala prajurit yang dibuat Yena sebelum mengibrit ketakutan.
Yeonjun yang baru keluar dari toilet, menonton mereka dari seberang dan mendengus pelan. Kayaknya kalo dikumpulkan satu sekolah, setidaknya Yena punya satu temen cowok di setiap kelas deh.
![](https://img.wattpad.com/cover/314225782-288-k493229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️
Fiksi Penggemar(Selesai) ______ 2022 by sweetjjie