empat puluh

110 24 0
                                    

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

_____

"Nanti lo datang kan?"

"Ke mana?"

"Nggak usah pura-pura nggak tahu dehhhh. Acara reuni, akhir tahun ini, lusa, bakal dateng kan?"

"Mungkin?"

"Lo bilang bakal senggaaaaaang,"

Yena terkekeh sambil menyemprot tanamannya ketika Chuu menggerutu di seberang sana. "Oke, gue usahain,"

"Gitu dong! Anak-anak tuh penasaran tahu sama kabar lo sekarang,"

"Lah kenapa? Perasaan gue nggak sembunyi-sembunyi deh,"

"Sosmed lo sepi selama beberapa bulan terakhir, makanya ada rumor kalo lo diem-diem udah nikah tanpa nyebar undangan."

"Oh? Oh iya, gue nggak update apapun ya beberapa bulan ini?"

"Iyaaaa, foto terakhir tuh kalo nggak salah waktu lo di bandara sambil megang visa. Makanya banyak yang nebak kalo lo nikah sama orang sonoooo karena hamidun, pokoknya lusa lo harus dateng buat klarifikasi!!"

"Hamidun? Maksudnya mereka ngira gue hamil gitu?"

"IYAAAAAA!!"

Tawa Yena meledak sementara Chuu bersungut-sungut di seberang telepon. "Gue bingung deh kenapa orang-orang tuh asaalll aja kalo ngejeplak, enteng bener tuh mulut, aduh sebel!"

"Tapi misalnya kalo emang bener gue hamil gimana?"

"SIAPA YANG NGEHAMILIN LO?! BILANG SAMA GUE CEPETTTT! SEKARANG!!"

"Misalnyaaaaaa, misalnyaa doang. Gue mah boro-boro punya pacar,"

"Reaksi gue juga cuma permisalan doang,"

Mereka tertawa bersama, Yena masuk kembali ke dalam apartemennya sementara Chuu menghela napas pelan.

"Tapi lo serius belom punya pacar? Mau gue kenalin nggak sama temen kantor gue?"

"Buat sekarang, kayaknya gue lebih nyaman sendirian deh,"

"Bukan karena lagi nungguin seseorang?"

Yena terdiam, ia melirik ponselnya sebelum menjawab pelan. "Nggak. Nggak ada. Nungguin siapa?"

"Yaaa, siapa tahu ada?"

"Nggak adaaaaa,"

"Percayaaa." Balas Chuu sambil terkekeh.

"Btw, lusa dresscodenya biru muda sama putih. Cowok biru muda, cewek putih,"

"Okay,"

"Kalo gitu udahan dulu ya? Jam makan siang gue udah abis nih, bye byeee Yena!"

"Byee!"

Yena berjalan menuju dapur mengambil minum, dari dalam apartemennya ia menatap tanamannya yang tumbuh subur di balkon. Hal itu membuat Yena teringat akan sebuah iklan kecap yang ia tonton sewaktu ia masih kecil dulu. Iklan itu menceritakan seorang petani yang merawat kedelai hitam seperti anak sendiri. Waktu mendengarnya dulu, rasanya konyol dan hiperbola banget. Tapi ketika Yena mulai merawat tanaman-tanaman itu sendiri dan melihat pertumbuhannya setiap hari, ada kepuasan tersendiri yang muncul di dalam dadanya. Rasa lega yang tidak terdefinisi.

Padahal tadinya, ia pikir, sepulangnya dari Eropa, ia tidak akan merasa setenang ini. Ia pikir, hari-harinya akan selalu kelabu setelah pernyataan cintanya berakhir tragis beberapa bulan yang lalu.

how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang