Turut berduka cita terhadap korban bencana tragedi Itaewon dan korban bencana alam di Filipina. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa 🙏
Regards,
Sweetjjie_______
Yeonjun menekan bel apartemen nomor 1202 itu dengan gugup. Padahal tujuannya datang sudah jelas, ia dipanggil Sungmin untuk menemaninya main PS hari ini karena tidak punya kegiatan apapun di rumah. Masalahnya adalah Yeonjun sudah jarang mampir beberapa minggu terakhir. Ia sudah jarang bertemu dengan manusia yang menjadi alasannya sering mampir.
Jadi ketika pintu terbuka disusul aroma manis buah yang memanjakan indera penciumannya, Yeonjun menggigit bagian dalam pipinya menguatkan diri. Yena berdiri di depannya dengan riasan lengkap, perempuan itu mengepang rambutnya menjadi satu dan jatuh di bahu kirinya. Bohong kalau Yeonjun bilang Yena biasa saja. Hari ini, Yena jelas lebih cantik dari penampilan biasanya yang urakan.
"Oit,"
Yena menyapa santai. Ia membuka pintu lebih lebar dan mengedikan dagu, "Lo udah ditungguin noh dari tadi sama beban negara,"
"Iye," Yeonjun berdeham sejenak dan melangkah masuk ke dalam menghindari kontak mata dengan Yena. Tengsin banget kalau sampai ketahuan salting.
Anjir, ini mah gara-gara jarang ngeliat.
Bukannya apa-apa. Tapi semenjak Yena jadian sama Haechan dan bikin satu sekolah geger satu bulan yang lalu, perempuan itu nggak pernah terlihat dekat bersama lelaki lain karena Haechan selalu berada bersamanya kemana pun ia berada, mau di sekolah mau di rumah mau di groupchat sekalipun, kayaknya selalu ada interaksi mereka yang bikin orang-orang iri. Tipikal pacaran yang fluffy banget, lucu aja buat disaksikan bagi orang-orang itu tapi bukan diperuntukan bagi Yeonjun.
Yeonjun mungkin cuma satu-satunya orang yang nggak menyukai hubungan mereka tapi menyimpannya rapat-rapat dalam hati. Mungkin karena ia merasa Yena melupakan teman-temannya atau mungkin karena karakternya aja yang menyebalkan sampai apapun yang Yena lakukan terlihat selalu tidak pas di matanya.
Tapi ngapain juga Yeonjun mikirin Yena sih?
Ia hanya perlu memikirkan hubungannya yang semakin hari semakin baik dengan Yeji.
"Jun, sini, Jun!" Sungmin memanggil dari ruang tamu, ia duduk di karpet dan fokus sendiri dengan ekspresi wajah menahan sesuatu.
"Buruan! Gantiin bentar, gua mules!!"
Yeonjun terhenyak ketika Sungmin melempar joystik itu padanya tanpa aba-aba, lelaki itu kemudian berlari cepat ke kamar mandi nyaris menyamai Ussain Bolt.
"Bang? Yaelah, Bang!"
Yeonjun mengerang dengan panik. Ia melanjutkan permainan itu mau tak mau sementara Yena melemparkan tubuhnya ke sofa merebahkan diri sambil memainkan ponselnya.
"Tumben lu dandan," Yeonjun menceletuk kalem memecah keheningan. Untung ia punya alasan untuk tidak menoleh ke belakang dan fokus pada permainan.
"Cakep ye?"
"Jelek."
Yena menarik rambut tengkuk Yeonjun sebagai balasan sehingga lelaki itu memekik sewot. "ANJRIT SAKIT,"
"Gue mau jalan sama Haechan makanya dandan," Yena menukar posisi rebahannya menjadi duduk, dan ia mengambil toples berisi keripik di meja. Yeonjun menoleh tanpa sadar untuk mendapati side profile Yena tepat berada di hadapannya. Mendadak kata-kata gadis itu sebulan yang lalu terlintas di kepala Yeonjun.
'Cewek tuh kalo mau jalan sama cowok yang dia suka pasti bakal dandan. Gue juga gitu, kalo ada cowok yang ngajak gue jalan, pasti gue dandan secakep-cakepnya. Tujuannya biar semua perhatian cowok yang gue suka tuh ke gue doang!'

KAMU SEDANG MEMBACA
how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️
Fanfiction(Selesai) ______ 2022 by sweetjjie