tujuh

101 27 2
                                    

"Cowok lu banyak amat, dah."

Yeonjun berkomentar ketika ia sampai di kamar Yena dan merebahkan tubuh dengan nyaman sambil menatap tempelan bintang-bintang di langit kamar perempuan itu. Seragam bagian atasnya sudah ia lepas meninggalkan kaos hitam namun ia masih memakai celana seragamnya. Yena yang saat ini sedang memainkan KartRider dengan fokus tidak menjawab sampai Yeonjun menyenggol bahunya dengan jempol kaki dan erangan perempuan itu mengudara. "BISA NGGAK SIH LO NGGAK NYEBELIN?!"

"Jawab kek!" Protes Yeonjun kesal. "Tadi pagi si Yohan, terus si Jaehyun, abis itu si gondrong. Tadi pulang sekolah ada juga yang nyegat lo di koridor, siapa tuh namanya? Sanio? San? Choi San?"

"Mereka semua bukan cowok gue."

"Kata Woojin, dia pernah ditolak sama lo." Ujad Yeonjun yang tiba-tiba teringat dan kini ia menukar posisinya yang semula rebahan jadi duduk. "Katanya lo naksir sama orang lain. Siapa? Anak sekolah kita juga? Yang mana? Sampai sekarang lo masih naksir dia?"

"Lo nyadar nggak sih hari ini lo bawel banget, Jun?" Semprot Yena yang bikin Yeonjun mendecak malas. "Tinggal jawab aja apa susahnya?"

"Iya."

"Siapa?"

"Lo nggak bakal kenal." Sahut Yena yang kini melempar ponselnya dan menendang Yeonjun mengusir. "Keluar sana!"

"Kenapa?!"

"Gue mau ganti baju!"

Yeonjun membuka mulutnya dan melemparkan tatapan memindai yang membuat Yena menggeram dan mencolok matanya kesal. "ARGH!!!"

"LO LIAT APAAN?!" Bentak Yena yang sekali lagi menendang Yeonjun yang kini tertatih keluar dari kamar perempuan itu dan tanpa sengaja menabrak tembok kamarnya yang membuatnya kembali mengerang kesakitan.

"MANUSIA ABUSIF!"

"KELUAR NGGAK?!"

____

Setelah adu bacot yang berakhir dengan tercoloknya mata Yeonjun, kedua orang itu sepakat membawa skateboard dan bermain di taman terdekat. Yena bilang, kalau sore hari begini, ada banyak orang yang main skateboard juga di sana.

Yeonjun kemudian dikenalkan dengan Chaeyoung, cewek cantik berambut pendek dengan wajah manis yang badannya mungil, dan ternyata mereka seumuran.

Chaeyoung baik banget, dan Yeonjun juga jadi akrab dengan beberapa orang yang ada di sana. Termasuk si lelaki ganteng yang namanya Taehyun dan lelaki bule yang namanya Kai—dia ternyata orangnya lucu banget.

Terus, di tengah keasikan Yeonjun sama temen-temen barunya itu, Yena tampak mengobrol dengan seseorang yang lagi-lagi adalah laki-laki. Ia tergolong mungil dengan tubuh berotot dan telinga yang ditindik selain itu wajahnya terlihat galak banget.

"Itu namanya Bang Changbin." Ucap Soobin, si lelaki super jangkung temannya Taehyun dan Kai yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Yeonjun. "Tenang aja, mereka cuma temenan. Bang Changbin itu pacarnya Kak Chaeyoung. "

"Chaeyoung nggak cemburu?" Lagi-lagi pertanyaan serupa yang membuat Yeonjun bingung sendiri ketika menyadarinya. Soobin menoleh dan mengedikan bahu. "Nggak. Kak Yena yang nyomblangin mereka."

Cemburu sama Yena? Kayaknya nggak pernah, mereka sering hang out juga kok.

Yeonjun mengerjap ketika kata-kata Woojin kembali terngiang dan kini ia beralih menatap Soobin. "Yena pernah cerita nggak sama lo kalo dia naksir seseorang?"

"Kak Yena?" Soobin menggeleng. "Walau dia kelihatan deket sama banyak cowok, dia tertutup banget sama perasaannya. Kenapa?"

Yeonjun menggeleng ia kemudian mendengar seseorang memanggil Soobin, dan lelaki itu menoleh dengan cengiran sambil melambaikan tangan.

"Lia!" Panggil Soobin yang membuat perempuan itu berlari kecil menghampirinya. Yeonjun seperti pernah melihatnya dan perempuan itu ternyata mengingatnya lebih dulu. "Kak Yeonjun temennya Kak Woojin ya?"

Yeonjun membulatkan mulut, dan ia mengangguk. "Iya. Kita kenal?"

"Gue sama temen-temen gue yang papasan sama lo dan Kak Woojin di koridor sekolah tadi." Ucap Lia mengingatkan, dan Yeonjun spontan mengatupkan mulutnya dengan kuping yang memerah. "Kata-kata Woojin tadi nggak usah didengerin. Dia asbun aja."

"Emang dia bilang apa?" Soobin bertanya dan Lia berjinjit untuk membisikinya, namun suaranya tetap bisa didengar oleh Yeonjun. "Katanya, dia suka sama geng aku."

"Gue bukan suka sama geng lo." Ralat Yeonjun dengan cepat dan Lia meringis malu. "Yah, terus sukanya sama siapa dong, Kak?"

Yeonjun mungkin nggak menjawab, namun ketika Yeji datang dari arah lain dan mendekat bersama seorang laki-laki yang mirip dengannya, Lia langsung menebak dan membisiki Soobin lagi.

"Kayaknya Kak Yeonjun suka sama Yeji, Bin."

"Masa sih? Kayaknya dia suka sama orang lain, Li."

"Nggak, Bin. Coba deh kamu lihat, dia udah kayak patung gitu sekarang karena Yeji." Ujar Lia meyakinkan dan walaupun Soobin ingin menyangkal, faktanya Yeonjun memang membeku seperti patung dan tidak bergerak ketika matanya hanya terarah kepada Yeji.

Soobin mengerjap, lalu begitu saja pandangannya berpindah ke arah seseorang yang terlihat tidak peduli dan asik dengan dunianya sendiri bermain skateboard.

Masa sih tebakannya meleset? Pikir Soobin yang tidak pernah ia suarakan.

how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang