Yena pikir, ia baru saja melewati serangkaian mimpi basah semalam. Begitu ia terbangun, ia menepuk pipinya dengan keras dan berusaha menyadarkan diri. Aduh! Ini pasti karena dia minum terlalu banyak alkohol semalam!Rasa pusing menyambut Yena dan meski begitu, ia tetap memaksakan diri melihat jam di ponselnya. Ternyata ia kesiangan!
Hari ini mereka berniat mengelilingi Paris. Mereka yang dimaksud adalah dirinya, Yeonjun, dan Hyunsuk. Itu sebabnya Yena segera bergegas ke kamar mandi dan mulai bersiap-siap.
Begitu keluar kamar, Yena berniat untuk menanyakan apa yang terjadi semalam kepada Yeonjun. Tapi baru saja bersiap mengetuk pintu kamar lelaki itu, Yena lebih dulu disambut dengan keberadaan Hyunsuk.
Kedua alis Yena terangkat spontan karenanya, pasalnya mereka sepakat untuk bertemu di Paris kemarin. Kenapa lelaki itu ada di kamar Yeonjun?
"Oh, hai. Good morning," Hyunsuk menyapa dengan cengiran hangat yang membuat raut wajah Yena melemas menjadi lebih lembut.
"Morning."
"Lo kayak kaget banget ngelihat gue,"
"Iya, seingat gue kemarin kita janji buat ketemuan di Paris soalnya,"
"Niatnya memang begitu, tapi Yeonjun nelepon gue tadi pagi-pagi buta. Katanya dia nggak bisa ikut keliling Paris hari ini, jadi dia minta gue jadi tour guide lo,"
"Nggak bisa?" Sebelah alis Yena terangkat heran sebelum kepanikan terlihat jelas di wajahnya.
"Jangan bilang dia sakit lagi?"
Hyunsuk menggeleng cepat, ia menahan bahu Yena untuk menenangkannya dan menjelaskan. "Bukan, bukan. Jangan salah paham dulu. Yeonjun ada urusan lain,"
"Urusan lain? Dia nggak bilang apa-apa semalam,"
Kepala Yena terasa dihantam palu kenyataan ketika sekelibat bayangan itu kembali dan membuat wajahnya terasa memanas.
Lo bahkan nggak ingat apa yang terjadi semalam.
"Iya, urusan mendadak. Dia bilang dia mau nemuin seseorang. Tapi kalo masih ada waktu, dia mungkin bisa nyusulin kita,"
Hyunsuk membasahi bibir bawahnya mengamati ekspresi Yena, "Lo keberatan cuma jalan berdua sama gue?"
"Nggak. Cuma... agak kaget aja," Respon Yena menenangkan sehingga mereka memutuskan untuk berjalan menuju lift.
Saat ini, Yena dibuat sibuk oleh pikirannya sendiri. Ia menggigiti kuku ibu jarinya sambil membela dirinya sendiri dalam hati.
Kayaknya nggak mungkin deh. Nggak mungkin gue ngaku kalo gue suka sama dia kan? Nggak mungkin juga gue senekat itu ngajak dia ciuman.
Iya. Yuri pernah bilang, katanya pengendalian diri gue kalo mabok tuh juara banget. Jadi PASTI itu cuma mimpi!
Yena berusaha percaya diri meski ia tidak bisa mengingat semua obrolan mereka semalam atau bagaimana ia bisa berakhir tidur di kasur. Seingatnya mereka mengobrol tentang Yeji, lalu Haechan, dan yang terakhir Hyunsuk. Ingatan Yena terhenti di sana, dan meski ia gatal untuk bertanya (tapi ia jauh lebih malu untuk memastikan), ia memilih menyibukan diri dengan kota Paris seharian bersama Hyunsuk yang dengan senang hati selalu mengajaknya bicara.
Paris adalah kota yang manis. Ia terlihat romantis bahkan ketika ia tidak mencobanya sekalipun. Setiap langkah yang Yena ambil, mulai dari fajar sampai matahari yang mau terbenam, Paris selalu terlihat cantik. Yena dan Hyunsuk sepakat untuk itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/314225782-288-k493229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️
Fiksi Penggemar(Selesai) ______ 2022 by sweetjjie